TEMPO.CO, Surakarta - Kedutaan Republik Indonesia untuk Jerman berjanji untuk membuka peluang kerja sama antara Surakarta dan industri otomotif Jerman dalam pengembangan mobil Kiat Esemka. Sebab Jerman dinilai menjadi salah satu negara yang memiliki industri otomotif yang cukup maju dan modern.
“Di Jerman ada pabrik mobil raksasa seperti Mercedes Benz, VW, serta BMW, yang merupakan industri otomotif terbesar,” kata Wakil Kepala Kedutaan Besar Indonesia di Berlin, Diyah Wulandari Rubianto, saat berkunjung ke Surakarta, Jawa Tengah, Senin, 30 Januari 2012.
Dia mengakui Kedutaan belum bisa memastikan bentuk kerja sama yang akan dijalin. “Bentuk kerja sama itu bisa dilakukan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak,” kata Diyah. Meski demikian, pihaknya berencana untuk menjalin kerja sama di bidang edukasi teknologi.
Secara teknis, Surakarta bisa mengirimkan perwakilannya untuk belajar teknologi otomotif di Jerman. Sebaliknya, perusahaan otomotif di Jerman juga bisa mengirimkan perwakilannya untuk memberi pelatihan otomotif ke Surakarta.
Diyah mengaku optimistis rencana kerja sama itu akan mendapat sambutan dari Jerman. Apalagi, katanya, Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Norbert Baas, telah berkunjung ke Surakarta pada akhir pekan lalu dan melihat langsung proses produksi mobil Kiat Esemka.
Wali Kota Surakarta Joko Widodo menyambut tawaran itu. “Tawaran itu merupakan peluang yang harus diambil,” katanya. Bahkan dia berencana untuk berangkat ke Jerman pada Maret mendatang. Selain membahas masalah kerja sama itu, kebetulan dia mendapat undangan untuk promosi dan investasi dalam ajang International Tourism Boerse (ITB) di Jerman. “Ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari industri otomotif Jerman,” kata Joko Widodo.
Menurut dia, mobil Kiat Esemka sangat diharapkan bisa memperoleh bantuan teknis dalam hal supervisi, manajemen, serta kontrol kualitas.
AHMAD RAFIQ
Berita terkait
Penjualan Mobil Nasional Turun Sepanjang 2023, Ekspornya Naik 6,7 Persen
18 Januari 2024
Gaikindo meningformasikan bahwa jumlah ekspor kendaraan buatan Indonesia meningkat 6,7 persen sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaPenjualan Mobil Nasional 2023 Tembus 1 Juta Unit, Turun 4 Persen
16 Januari 2024
Sepanjang 2023, penjualan mobil domestik wholesales tercatat sebanyak 1.005.802 unit, turun empat persen dibanding tahun 2022.
Baca SelengkapnyaMengenang Mobil Nasional Maleo yang Dirancang BJ Habibie
25 November 2023
Saat itu, BJ Habibie menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi era Presiden Soeharto dan di tahun 1993, tercetuslah sebuah mobil nasional Maleo.
Baca SelengkapnyaApa Saja Kriteria Mobil Nasional? Catat Janji Prabowo Buat Mobil dan Motor Buatan Indonesia
20 November 2023
Belum ada kesepakatan terkait kriteria mobil dalam negeri atau mobil nasional (mobnas). Apakah terkait Komponen Dalam Negeri atau TKDN?
Baca SelengkapnyaPrabowo Bicara Mobil dan Motor Buatan Indonesia, Begini Jejak Mobil Nasional Era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi
20 November 2023
Prabowo Subianto berjanji akan membuat mobil nasional jika terpilih. Mobnas sejak era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi sebut mobil Esemka.
Baca Selengkapnya5 Mobil Buatan Esemka dengan Harga Terjangkau
10 Februari 2023
Bagi yang Ingin memiliki mobil nasional, 5 mobil Esemka ini bisa jadi pilihan
Baca SelengkapnyaProton Resmi Jual Mobil Listrik di Malaysia dan Thailand
19 Agustus 2022
Layanan ritel akan memberikan Proton pengetahuan dan pengalaman yang berharga tentang cara melayani dan mengisi daya mobil listrik.
Baca SelengkapnyaDialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja
1 Juni 2022
Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Belanda. Di sela-sela lawatannya, Luhut bertemu Perhimpunan Pelajar Indonesia di KBRI Den Haag.
Baca SelengkapnyaSituasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina
3 Maret 2022
Evakuasi WNI di Ukraina, Pakar Hubungan Internasional UNAIR menyebut Moldova berisiko karena memiliki wilayah yang berkonflik dan didukung Rusia.
Baca SelengkapnyaMenanti Kehadiran Tommy Soeharto hingga Puluhan Obligor Bayar Utang BLBI
26 Agustus 2021
Pemerintah telah memanggil seluruh obligor dan debitur BLBI untuk menyelesaikan hak tagih negara atas dana bantuan tersebut hari ini.
Baca Selengkapnya