TEMPO Interaktif, London - Lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investor Services bakal tetap mengkaji untuk menurunkan peringkat utang negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa pada triwulan pertama 2012, meski pada Jumat lalu para pemimpin Uni Eropa berhasil mencapai kesepakatan untuk menghemat fiskal dengan ketat.
“Tidak adanya langkah yang lebih konkret untuk mengatasi krisis utang menjadi salah satu alasannya,” demikian Moody’s dalam pernyataannya hari ini, Senin, 12 Desember 2011.
Moody’s juga mengatakan, hasil dari Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa akhir pekan lalu tidak banyak memberikan solusi baru, mirip dengan pengumuman sebelum – sebelumnya.
Para pemimpin Eropa akhir pekan lalu berkomitmen menghemat anggaran belanja. Namun kesepakatan ini tidak mengubah pandangan Moody’s terhadap ekonomi zona Eropa sebelumnya bahwa krisis utang Eropa sudah berada pada tahap kritis dan sukar untuk diselesaikan.
Pasar utang dan perbankan telah terkena dampak buruk dari krisis utang kawasan membuat para pembuat kebijakan Uni Eropa akan semakin sulit mengatasinya.
Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Diklaim Aman, Politikus PKS: Beban Bunga Meningkat
59 hari lalu
Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Diklaim Aman, Politikus PKS: Beban Bunga Meningkat
Anggota Komisi XI DPR, Ecky Awal Mucharam, menyoroti utang pemerintah sebesar Rp 8.253 triliun per 31 Januari 2024 yang disebut aman oleh Kementerian Keuangan.
Kemenkeu Sebut Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Masih Aman, Ekonom: Tidak Cukup Lihat dari Rasio terhadap PDB
59 hari lalu
Kemenkeu Sebut Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Masih Aman, Ekonom: Tidak Cukup Lihat dari Rasio terhadap PDB
Kemenkeu menyebutkan utang pemerintah sebesar Rp 8.253 triliun masih dalam rasio aman, karena di bawah ambang batas 60 persen PDB. Bagaimana pendapat ekonom?
