Perbankan Cina Danai Proyek Kereta Batu Bara  

Reporter

Editor

Jumat, 18 November 2011 12:39 WIB

Gerbong batu bara. Dok.TEMPO/Puspa Perwitasari

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sindikasi perbankan yang terdiri atas empat bank asal Cina, seperti Bank of China, ICBC; China Development Bank dan Exim Bank of China mengucurkan dana sebesar US$ 1,3 miliar untuk proyek kereta batu bara. ”Skema pendanaan utang akan berbanding ekuitas 70:30,” kata Chief Planning Officer CDB, Chen Jianying, setelah penandatanganan kerangka kesepakatan pendanaan antara PT Bukit Asam Transpacific Railways (BATR), China Development Bank, dan China Railways Group Limited, Jumat, 18 November 2011.

Penandatanganan kesepakatan ini juga disaksikan oleh Minister Counsellor Kedutaan Besar Cina, Zhou Hui, dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia, Sofjan Wanandi, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN dan ASEAN Business and Investment Summit 2011.

Direktur Utama BATR Rudiantara menyatakan, kerangka kerja sama di bidang keuangan ini mengatur skema pendanaan proyek kereta api batu bara dari Tanjung Enim, Sumatera Selatan, ke Bandar Lampung sepanjang kurang lebih 300 kilometer. “Dengan framewok agreement ini kami lebih mendapat kepastian sumber pendanaan,” ujarnya.

Proyek yang pertama kali ditandatangani pada tahun 2005 itu stagnan karena terbentur masalah perizinan jalur kereta dan pertambangan. “Harapannya, perizinan selesai pada tahun ini sehingga tahun depan bisa mulai konstruksi dan tahun 2015 kereta batu bara sudah mulai beroperasi,” ucap Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk. (Persero) Sukrisno.

Ia menjelaskan, selama kurun waktu sejak 2005 itu, perkembangan di masalah perizinan terus membaik. Tahun 2007 keluar Undang-Undang Perkeretaapian yang menyebutkan swasta diperbolehkan ikut membangun rel kereta api. Kemudian setelah ada Undang-Undang Mineral dan Batu Bara baru pada September 2009, izin prinsip perkeretaapian khusus dari Menteri Perhubungan keluar.

Nah, saat ini proyek yang merupakan bagian dari Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tersebut tengah menunggu realisasi restruktuisasi PT Bukit Asam Banko (BAB) yang merupakan bagian terintegrasi dari proyek.

Proyek terintegarsi mulai dari tambang batu bara, infrastruktur transportasi kereta api hingga logistik pelabuhan. Pengelolaan rel kereta api dan pelabuhan akan dibangun dan dioperasikan oleh BATR. Adapun BATR merupakan perusahaan patungan antara Grup Rajawali Asia Resources (90 persen), Bukit Asam (10 persen) dan China Railway Group Limited (hak opsi kepemilikan 10 persen).

Sedangkan pengelolaan penambangan batu bara dikerjakan oleh BAB yang merupakan perusahaan patungan antara Bukit Asam (65 persen) dan Rajawali Asia Resources (35 persen). Perusahaan patungan ini akan memproduksi batu bara rata-rata 25 juta ton per tahun selama 20 tahun.

Managing Director Rajawali Corporation, Darjoto Setyawan, menyatakan,dalam kerja sama ini Cina akan membeli 50 persen produksi batu bara dengan harga pasar. Pembelian ini dilakukan setelah 20 persen dari produksi batu bara itu akan dipasok untuk PLN untuk memenuhi aturan wajib pasok dalam negeri (DMO). Sisanya, batu bara dapat dijual ke negara-negara lain yang membutuhkan, salah satunya India.

Ia menambahkan, batu bara yang diproduksi berjenis premium karena rata-rata berkalori 5.500-.5.600. Batu bara dengan kalori seperti itu kini dihargai sebesar US$ 55-60 per ton.

R. R. ARIYANI

Berita terkait

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

1 hari lalu

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

Aktivitas tambang ilegal batu bara di Desa Sumbersari, Kutai Kartaanegara, Kalimantan Timur berdampak buruk bagi warga.

Baca Selengkapnya

2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

4 hari lalu

2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) optimistis mampu memproduksi batu bara sebesar 41,3 juta ton di tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

5 hari lalu

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

Akibat aktivitas tambang batu bara, kebun sawit warga di Paser Kaltim berubah menyerupai pulau. Tak lagi bisa dipanen.

Baca Selengkapnya

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

6 hari lalu

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

Walhi mengkritik rencana pemberian izin usaha pertambangan kepada ormas keagamaan bisa picu kerusakan lingkungan lebih berat

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

12 hari lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

13 hari lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

13 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

13 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

14 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

15 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya