TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk berencana akan menambah kepemilikan sahamnya di konsorsium pengelola blok gas metana batu bara (coal bed methane) Lematang, Sumatera Selatan.
Direktur Keuangan Riza Pahlevi mengatakan, sampai saat ini perusahaan masih mengevaluasi perihal penambahan kepemilikan saham tersebut. "Kami tidak akan mayoritas di blok itu. (Kepemilikan saham) kami di atas 5 persen, namun di bawah 50 persen. Karena itu bukan prioritas kami," kata Riza di hari ini Rabu 19 Oktober 2011.
Menurutnya, perusahaan belum dapat memberitahukan secara detil perihal rencana penambahan kepemilikan saham di Blok Lematang. Keputusan dapat diambil setelah evaluasi rampung. Untuk menambah kepemilikan saham, perseroan akan menyiapkan pendanaan dari sejumlah sumber dana, yakni dari kas internal, obligasi, maupun pinjaman perbankan.
Pada tahun ini menurut Riza, perusahaan telah menyiapkan belanja modal sebesar US$ 200 juta. Belanja modal itu pun digunakan untuk proyek perusahaan dan ekspansi. "Untuk investasi tahun ini masih cukup," ujarnya.
Manajemen perusahaan gas pelat merah itu telah menyatakan menambah kepemilikan saham di konsorsium pengelola gas meta batu bara di Lematang, Sumatera Selatan, dari 5 persen menjadi 10 persen. Blok tersebut digarap oleh anak usahanya, PT Saka Energy.
Sementara itu, Medco Energi menjadi pemilik mayoritas di Blok Lematang yaitu sebesar 80 persen. Sisanya dimiliki PT Metha Ninco Energy Resources melalui anak usaha Sugico Group sebesar 15 persen.
SUTJI DECILYA
Berita terkait
Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas
23 Februari 2024
Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.
Baca SelengkapnyaPenyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar
3 Januari 2023
BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.
Baca SelengkapnyaAirlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas
24 November 2022
Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas
23 November 2022
Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.
Baca SelengkapnyaKepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar
23 November 2022
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.
Baca SelengkapnyaEks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri
28 Oktober 2022
Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industri, tetapi menjadi sunrise industri
Baca SelengkapnyaTemuan Potensi Gas Melimpah di Blok Andaman, SKK Migas Ungkap Pengeboran Makin Intensif
21 Juli 2022
SKK Migas melaporkan kegiatan pengeboran di Blok Andaman I,II, dan III belakangan makin intensif.
Baca SelengkapnyaMantan Dirut PGN Gigih Prakoso Meninggal
12 Juni 2022
Gigih merupakan Direktur Utama PGN pada periode 2018-2020.
Baca SelengkapnyaSimak Jadwal Bagi-bagi Dividen PGN Rp 3,01 T, Setara Rp 124,42 Per Saham
31 Mei 2022
PGN, subholding gas Pertamina akan membagikan dividen Rp3,01 triliun pada 29 Juni 2022.
Baca SelengkapnyaArus Mudik, BPH Migas Prediksi Ketersediaan Bensin Bakal Naik 5 Persen
25 April 2022
BPH Migas menjelaskan beberapa proyeksi untuk sektor bahan bakar minyak (BBM) selama periode Idul Fitri.
Baca Selengkapnya