TEMPO Interaktif, Tokyo - Nilai mata uang Yen pada perdagangan hari ini, Rabu, 28 September 2011, naik. Nilai komoditas pun mengalami lonjakan terbesar dalam empat bulan terakhir. Kondisi ini jelas bertolak belakang dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi global. Bursa saham Eropa dan Amerika Serikat mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir.
Mata uang Jepang naik 0,4 persen menjadi 76,54 per dolar dan menguat 0,5 persen menjadi 103,90 terhadap euro pada pukul 15.16 waktu Tokyo. Minyak turun 1,6 persen di New York dan tembaga anjlok 3,6 persen. Indeks MSCI Asia Pacific Index naik 0,2 persen, setelah sebelumnya meluncur 0,2 persen.
Standard & Poor 500 berjangka tergelincir 0,1 persen, pemangkasan penurunan 0,6 persen, dan Euro Stoxx 50 kontrak mundur 0,7 persen.
Data Departemen Perdagangan hari ini menunjukkan pesanan barang tahan lama ke Cina menurun.
Saham dan komoditas menguat kemarin setelah Perdana Menteri Yunani George Papandreou memenangkan pemungutan suara pada pajak properti baru di parlemen dan Kanselir Jerman Angela Merkel berjanji untuk terus membantu negara mencegah default.
"Ini reli lega sebagian besar didasarkan pada harapan daripada fakta. Di akhir hari, gambaran yang lebih besar adalah bahwa kita berada dalam pasar uang dalam ekuitas global dan kita akan mendapatkan harapan dan mereka akan diikuti oleh fase kekecewaan dan tenggelam kenyataan dalam," kata Mikio Kumada, strategist global di LGT Capital Management Singapura, dalam sebuah wawancara televisi, Bloomberg.
Secara keseluruhan, gambaran besar belum membaik dalam beberapa hari terakhir dan sebaliknya agak terjadi masalah tetap di Eropa.
BLOOMBER VIA GOOGLE NEWS | ERWINDAR
Berita terkait
BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini
18 hari lalu
BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.
Baca SelengkapnyaIhwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI
24 hari lalu
PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
38 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaDirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri
55 hari lalu
PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI
19 Februari 2024
Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.
Baca SelengkapnyaUnited E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI
13 Februari 2024
Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.
Baca SelengkapnyaBEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?
6 Februari 2024
BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama
2 Februari 2024
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),
Baca SelengkapnyaMahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia
1 Februari 2024
Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaSegera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik
27 Januari 2024
Produsen sepeda United Bike dan motor listrik United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa (TDI) Tbk siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Baca Selengkapnya