TEMPO Interaktif, Shanghai - Bursa pasar saham Cina pada perdagangan hari ini, Rabu, 28 September 2011, jatuh menghapus keuntungan yang sempat diraih sebelumnya. Pasar khawatir akan langkah pemerintah menjinakkan inflasi dan perekonomian global akan memperlambat pertumbuhan pendapatan negara.
China Vanke Co dan Poly Real Estate Group Co adalah dua perusahaan yang sahamnya jatuh. Para pengembang was-was biaya konstruksi akan meningkat, sementara penjualan menurun.
Shanghai Shentong Metro Co, yang salah satu unit usahanya di bidang transportasi kereta api, juga berulang kali mengalami penurunan nilai sahamnya. Kemarin, situasi diperparah saat terjadi tabrakan dua kereta api yang menyebabkan 271 korban luka-luka.
Indeks Composite Shanghai turun 19,45 poin atau 0,8 persen menjadi 2,395.61 pada pukul 13.58 siang waktu setempat. Penurunan ini menghapus keuntungan 0,6 persen sebelumnya. Indeks CSI 300 kehilangan 0,8 persen menjadi 2,616.13. Pekan depan, rencananya pasar akan ditutup selama seminggu untuk liburan.
"Fokus utama bagi para investor adalah seberapa besar ekonomi Cina akan melambat dan seberapa cepat kebijakan ketat akan santai," kata Wei Wei, seorang analis dari West Cina Securities.co, di Shanghai.
Selama tahun ini, Indeks Composite Shanghai telah jatuh 15 persen, memperpanjang penurunan 14 persen tahun lalu. Penyebabnya diperkirakan karena pemerintah menaikkan suku bunga dan rasio cadangan bank. Langkah ini sebenarnya untuk menjaga inflasi yang sempat tinggi dalam tiga tahun terakhir.
Data Departemen Perdagangan hari ini menunjukkan bahwa pesanan barang tahan lama dari Amerika Serikat mulai menurun.
AP | ERWINDAR
Berita terkait
BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini
18 hari lalu
BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.
Baca SelengkapnyaIhwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI
24 hari lalu
PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
39 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaDirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri
55 hari lalu
PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI
19 Februari 2024
Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.
Baca SelengkapnyaUnited E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI
13 Februari 2024
Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.
Baca SelengkapnyaBEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?
6 Februari 2024
BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama
2 Februari 2024
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),
Baca SelengkapnyaMahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia
1 Februari 2024
Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaSegera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik
27 Januari 2024
Produsen sepeda United Bike dan motor listrik United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa (TDI) Tbk siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Baca Selengkapnya