TEMPO Interaktif, Jakarta - Sentimen global yang berpengaruh kuat terhadap pasar saham Indonesia akhir-akhir ini tidak membuat calon emiten menarik niatnya untuk melakukan penawaran saham ke publik (IPO) hingga akhir tahun. "Belum dengar ada yang membatalkan. Sepertinya masih sesuai dengan jadwal," ujar Ketua Analis Emiten Indonesia (AEI) Airlangga Hartato, Jakarta, Rabu, 28 September 2011.
Dia mengatakan rencana perusahaan untuk melakukan initial public offering (IPO) masih sesuai dengan jadwal. "Investor jalan terus kalau sudah komitmen," katanya.
Untuk memperkuat Bursa Efek Indonesia, menurutnya, diharapkan banyak perusahaan yang akan mencatatkan sahamnya di lantai bursa. Sektor komoditas seperti perkebunan dinilai memiliki potensi bagus. "Perkebunan juga bisa didekati. Ini bisa membuat bursa lebih solid," kata dia.
Terkait target mencapai 2,3 juta investor hingga 2015, menurut Airlangga, harus ada hal konkret yang dilakukan. Dengan meningkatkan daya beli dapat meningkatkan minat orang untuk bermain saham. "Dengan debt-to-GDP ratio sekitar 2,5 persen Indonesia seharusnya meningkatkan pembangunan infrastruktur. Dengan itu, ekonomi akan makin kuat lagi."
Melihat sentimen global yang masih tinggi, Airlangga meminta pemerintah menanggapinya dengan tenang. Sebab, selama investor asing masih mendominasi portofolio saham di lantai bursa, pasar saham tidak bisa terisolasi dari faktor global.
Otoritas, katanya, harus menghadapi persoalan ini dengan kebijakan ekonomi yang prudent untuk memenangkan investor pasar modal. "Alert boleh, tapi jangan terlalu panik," jelasnya.
SUTJI DECILYA
Berita terkait
BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini
20 hari lalu
BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.
Baca SelengkapnyaIhwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI
26 hari lalu
PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
40 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaDirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri
57 hari lalu
PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMIND ID Jadi Mayoritas di Vale Indonesia, Block Voting Vale Canada dan Sumitomo Batal
26 Februari 2024
MIND ID mengkonfirmasi perjanjian block voting VCL dan SMM dibatalkan, seiring dengan pelepasan saham 14 persen saham Vale Indonesia hari ini.
Baca SelengkapnyaTebus 14 Persen Saham Vale Indonesia, MIND ID Rogoh US$ 300 Juta, Ada Buat Right Issue
26 Februari 2024
MIND ID mengeluarkan uang hingga US$ 300 juta untuk mendapatkan 14 persen saham Vale Indonesia. Dengan demikian porsi MIND ID jadi 34 persen.
Baca SelengkapnyaDivestasi Saham Vale Indonesia Rampung, Harga Rp 3.050 Per Saham
26 Februari 2024
Divestasi Vale Indonesia sah terlaksana. MIND ID menebus saham di harga Rp 3050 per saham. MIND ID jadi pemegang saham mayoritas.
Baca SelengkapnyaDisebut Sepakat Divestasi Rp 3.000 Per Saham, Vale Indonesia: Belum Ada Perjanjian soal Harga
22 Februari 2024
Vale Indonesia angkat bicara soal divestasi sahamnya ke MIND ID yang disebut telah disepakati harganya di Rp 3.000 per lembar saham.
Baca SelengkapnyaDivestasi Saham Vale Disebut Beres Pekan Depan, Erick Janji Kebut Hilirisasi
20 Februari 2024
Erick Thohir menyebut divestasi saham saham Vale merupakan momentum yang sangat baik untuk mendorong hilirisasi nikel.
Baca SelengkapnyaSaham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI
19 Februari 2024
Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.
Baca Selengkapnya