PT Kinocare Targetkan Listing 4 Tahun Mendatang  

Reporter

Editor

Selasa, 13 September 2011 14:56 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Jakarta - Produsen consumer goods dan perawatan, PT Kinocare Era Kosmetindo, menargetkan bakal masuk bursa antara 3-4 tahun ke depan. Rencana melantai di bursa belum bisa dilakukan segera. Menurut Presiden Direktur PT Kinocare Harry Sanusi, hal ini disebabkan masih ada kendala dengan sumber daya manusia.

“Kami masih muda. Masih ada jarak antara perkembangan dengan sumber daya manusia,” ujarnya, Selasa, 13 September 2011. Rencananya, saham yang akan dilepas ke publik hanya 20 persen agar perusahaan tetap menjadi pemilik saham mayoritas dan pengendali. Namun Harry tak menyebut ancang-ancang nilai harga sahamnya.

PT Kinocare adalah perusahaan yang didirikan oleh Harry Sanusi pada 1999. Perusahaan ini bergerak dalam bidang produk perawatan tubuh, rumah tangga, makanan, minuman, dan mainan anak. Saat ini, perusahaan dengan 4.500 karyawan ini memiliki tiga pabrik di Jawa Barat dan Jawa Timur.

Produk-produk yang dimiliki di antaranya Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga, minuman serbuk Adem Sari, pembersih wajah Ovale, pembersih wanita Absolute, sabun cuci Sleek, minuman energi dalam kemasan Panther, dan lainnya.

Menurut Harry, dengan tercatat di bursa, maka perusahaannya akan makin bekerja profesional. “Perusahaan juga akan lebih mudah mendapat pendanaan,” kata dia.

Harry menyatakan dalam tujuh tahun, perusahaannya sudah merambah Asia Tenggara, seperti Filipina dan Malaysia. “Kami sudah ada perwakilan Myanmar dan Vietnam,” ujarnya.

Ia juga menargetkan perusahaan untuk menjadi pemain urutan kelima di Asia Tenggara. Harry menyatakan perusahaannya akan fokus ke luar negeri. “Kami bukan jago kandang,” kata dia.

Nilai penjualan PT Kinocare tahun lalu mencapai Rp 1,5 triliun dengan tingkat pertumbuhan 10 persen per tahun. Produk minuman penyegar menjadi penyumbang terbesar pendapatan perusahaan.

Saat ini, pasar minuman penyegar mencapai Rp 1 triliun. “Jika sengketa merek Cap Kaki Tiga kami menangkan, kami bisa mendapat 100 persen pangsa pasar minuman penyegar,” kata dia.

PT Kinocare sebagai pemegang lisensi Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga dari Wen Ken Drugs Pte Ltd. (WKD) memang tengah bersengketa dengan PT Sinde Budi Sentosa. PT Kinocare, yang memiliki lisensi sejak 28 April, menilai kerja sama WKD dengan PT Sinde sudah berakhir pada 2008.

Harry menilai PT Sinde sudah tak berhak memuat gambar Badak yang sudah tertera di merek Cap Kaki Tiga. “Ini membingungkan konsumen,” kata dia. Namun PT Sinde tetap memproduksi minuman penyegar dengan merek Cap Badak dengan gambar yang mirip.

Hal ini digugat PT Kinocare, namun gagal hingga tingkat kasasi. PT Sinde justru menggugat balik agar WKD menghapus gambar Cap Kaki Tiga dalam mereknya. Gugatan balik ini yang masih dalam proses hukum.

NUR ROCHMI

Berita terkait

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

4 jam lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

21 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

1 hari lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

1 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

2 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik ke Angka Rp 1,33 Juta per Gram

2 hari lalu

Harga Emas Antam Naik ke Angka Rp 1,33 Juta per Gram

Harga emas Antam pada Rabu pagi, naik sebesar Rp 8.000 per gram, sehingga menjadi Rp 1.332.000 (Rp 1,33 juta) per gram.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

2 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya