TEMPO Interaktif, Jakarta - Produsen consumer goods dan perawatan, PT Kinocare Era Kosmetindo, menargetkan bakal masuk bursa antara 3-4 tahun ke depan. Rencana melantai di bursa belum bisa dilakukan segera. Menurut Presiden Direktur PT Kinocare Harry Sanusi, hal ini disebabkan masih ada kendala dengan sumber daya manusia.
“Kami masih muda. Masih ada jarak antara perkembangan dengan sumber daya manusia,” ujarnya, Selasa, 13 September 2011. Rencananya, saham yang akan dilepas ke publik hanya 20 persen agar perusahaan tetap menjadi pemilik saham mayoritas dan pengendali. Namun Harry tak menyebut ancang-ancang nilai harga sahamnya.
PT Kinocare adalah perusahaan yang didirikan oleh Harry Sanusi pada 1999. Perusahaan ini bergerak dalam bidang produk perawatan tubuh, rumah tangga, makanan, minuman, dan mainan anak. Saat ini, perusahaan dengan 4.500 karyawan ini memiliki tiga pabrik di Jawa Barat dan Jawa Timur.
Produk-produk yang dimiliki di antaranya Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga, minuman serbuk Adem Sari, pembersih wajah Ovale, pembersih wanita Absolute, sabun cuci Sleek, minuman energi dalam kemasan Panther, dan lainnya.
Menurut Harry, dengan tercatat di bursa, maka perusahaannya akan makin bekerja profesional. “Perusahaan juga akan lebih mudah mendapat pendanaan,” kata dia.
Harry menyatakan dalam tujuh tahun, perusahaannya sudah merambah Asia Tenggara, seperti Filipina dan Malaysia. “Kami sudah ada perwakilan Myanmar dan Vietnam,” ujarnya.
Ia juga menargetkan perusahaan untuk menjadi pemain urutan kelima di Asia Tenggara. Harry menyatakan perusahaannya akan fokus ke luar negeri. “Kami bukan jago kandang,” kata dia.
Nilai penjualan PT Kinocare tahun lalu mencapai Rp 1,5 triliun dengan tingkat pertumbuhan 10 persen per tahun. Produk minuman penyegar menjadi penyumbang terbesar pendapatan perusahaan.
Saat ini, pasar minuman penyegar mencapai Rp 1 triliun. “Jika sengketa merek Cap Kaki Tiga kami menangkan, kami bisa mendapat 100 persen pangsa pasar minuman penyegar,” kata dia.
PT Kinocare sebagai pemegang lisensi Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga dari Wen Ken Drugs Pte Ltd. (WKD) memang tengah bersengketa dengan PT Sinde Budi Sentosa. PT Kinocare, yang memiliki lisensi sejak 28 April, menilai kerja sama WKD dengan PT Sinde sudah berakhir pada 2008.
Harry menilai PT Sinde sudah tak berhak memuat gambar Badak yang sudah tertera di merek Cap Kaki Tiga. “Ini membingungkan konsumen,” kata dia. Namun PT Sinde tetap memproduksi minuman penyegar dengan merek Cap Badak dengan gambar yang mirip.
Hal ini digugat PT Kinocare, namun gagal hingga tingkat kasasi. PT Sinde justru menggugat balik agar WKD menghapus gambar Cap Kaki Tiga dalam mereknya. Gugatan balik ini yang masih dalam proses hukum.
NUR ROCHMI
Berita terkait
Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile
4 jam lalu
Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.
Baca SelengkapnyaRupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS
21 jam lalu
Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1
1 hari lalu
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global
1 hari lalu
Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.
Baca SelengkapnyaRupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik
1 hari lalu
Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS
2 hari lalu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.
Baca SelengkapnyaRI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel
2 hari lalu
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama
Baca SelengkapnyaHarga Emas Antam Naik ke Angka Rp 1,33 Juta per Gram
2 hari lalu
Harga emas Antam pada Rabu pagi, naik sebesar Rp 8.000 per gram, sehingga menjadi Rp 1.332.000 (Rp 1,33 juta) per gram.
Baca SelengkapnyaIHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS
2 hari lalu
IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB
5 hari lalu
Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel
Baca Selengkapnya