TEMPO Interaktif, Harga minyak di tingkat dunia turun 2 persen seiring kekhawatiran tentang ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Harga minyak mentah West Texas di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman pada pertengahan Agustus turun US$ 1,31 menjadi US$ 95,93 per barel. Di London, di bursa ICE Futures, minyak mentah Brent susut US$ 1,21 menjadi US$ 116,05 per barel.
Para pedagang minyak cemas karena krisis utang Yunani ini bisa menyebar ke negara-negara Eropa lainnya dan melemahkan pertumbuhan ekonomi yang sudah lemah di sana. Selain itu, harga minyak turun karena dolar AS menguat terhadap euro dan mata uang utama lainnya. Minyak yang diperdagangkan dengan dolar AS membuat harganya naik dan malah melemahkan permintaan.
Sementara itu, analis mengatakan bahwa kekhawatiran tentang ekonomi AS disebabkan parlemen berencana menelorkan tenggat bagi pemerintah sebelum 2 Agustus untuk menaikkan batas utang negara. Tanpa otorisasi dari kongres, Amerika Serikat menghadapi default pada kewajiban utang yang sangat besar. Default ini akan berakibat serius pada perekonomian global. “Default akan menyebabkan tingkat bunga yang lebih tinggi dan kemungkinan resesi dua kali. Ini membuat semua orang gelisah," kata Michael Lynch, President of Strategic Energy & Economic Research seperti dilansir Associated Press hari ini, Selasa, 19 Juli 2011.
Harga minyak melonjak pada awal tahun ini karena permintaan dunia yang tumbuh dan gejolak di Timur Tengah dan Afrika Utara. Namun, kondisi kini berubah. Para analis energi semakin terfokus pada ekonomi lamban dari AS dan Eropa. “Pengangguran yang tinggi, kredit ketat, dan masalah ekonomi lainnya di AS bisa menjaga harga minyak bergerak jauh lebih tinggi dalam waktu dekat,” kata analis Stephen Schork.
Namun, Departemen Energi, OPEC, dan Badan Energi Internasional mengatakan permintaan global untuk minyak akan mencapai rekor tahun ini karena booming ekonomi di Cina dan India yang kian banyak mengkonsumsi minyak, yang akhirnya bisa mendorong harga lebih tinggi.
AP | NUR ROCHMI
Berita terkait
Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi
6 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaEkskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak
13 hari lalu
Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel
13 hari lalu
Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram
14 hari lalu
Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaAnalis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar
14 hari lalu
Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
8 Januari 2024
Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru
5 Januari 2024
Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?
21 Juni 2023
Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?
7 Juni 2023
Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang
6 Juni 2023
Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.
Baca Selengkapnya