TEMPO Interaktif, Jakarta - Industri pakaian yang mencatat peningkatan ekspor tahun ini ternyata malah kebobolan di pasar domestik. “Kita kecolongan. Justru pasar domestik kebanjiran produk impor yang naik hingga lebih dari 30 persen," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat, Selasa 5 Juli 2011.
Adapun nilai ekspor dari industri pakaian tahun lalu mencapai US$ 11,2 miliar, atau naik sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 9,26 miliar. Karena itu, Hidayat berharap pelaku industri pakaian jadi dalam negeri lebih fokus lagi untuk memperkuat dan menguasai pasar di negeri sendiri.
Meningkatnya nilai ekspor tapi dibarengi dengan pelemahan di pasar domestik, menurut dia, memang konsekuensi dari adanya pasar bebas. Karena itu, kalangan pengusaha ke depan seharusnya memperkuat di negeri sendiri baru kemudian memperkuat ekspor. “Sehingga kedua pasar bisa kita kuasai.”
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Ade Sudrajat membenarkan kondisi tersebut. Bahkan saat menjelang lebaran saat ini, impor melonjak hingga 36 persen. "Impor akan kembali naik pada November dan Desember, dan tahun ini impor diperkirakan meningkat hingga 40 persen," katanya.
Selama lima bulan pertama tahun lalu, nilai impor pakaian jadi mencapai US$ 43 juta. Ia memperkirakan pada periode yang sama tahun ini naik angka tersebut mencapai US$ 63 juta.
Sebagian besar impor pakaian itu, menurut Ade, masih didominasi dari negara Cina. Amerika yang saat ini bisa dibilang tidak memiliki industri pakaian jadi juga mengekspor ke Indonesia. "Pakaian yang sudah off season, tidak laku di sana dibawa ke Indonesia. Padahal mungkin pakaian itu dulu asalnya dari Indonesia juga," katanya.
Kondisi tersebut dikhawatirkan bisa mengancam industri pakaian jadi dalam negeri terutama untuk kelas UKM. Apalagi saat ini yang banyak terimbas membanjirnya produk impor adalah pada produk segmen low end yang berharga murah.
AGUNG SEDAYU
Berita terkait
Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen
3 hari lalu
Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.
Baca SelengkapnyaTanpa Lawan, PM Bangladesh Sheikh Hasina Dilantik Empat Kalinya Berturut-turut
8 Januari 2024
Seperti sudah diperkirakan, PM Bangladesh Sheikh Hasina meraih masa jabatan keempat berturut-turut, dan partainya menang mayoritas dalam pemilu.
Baca SelengkapnyaPemilu Bangladesh Diboikot Oposisi, PM Sheikh Hasina Perpanjang Masa Jabatan
7 Januari 2024
PM Sheikh Hasina bersiap memenangkan masa jabatan keempat berturut-turut dalam pemilihan umum penuh kekerasan dan diboikot oposisi utama.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Luhut Bicara Pembengkakan Biaya Kereta Cepat, PHK Massal Industri Garmen
31 Oktober 2022
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim masalah pembengkakan ongkos kereta cepat sudah kelar.
Baca SelengkapnyaBisnis Baju Bekas Tak Dilarang, Mendag: Yang Tidak Boleh Itu Impor
12 Agustus 2022
Kementerian Perdagangan memusnahkan baju bekas impor senilai Rp 8,5 miliar hingga Rp 9 miliar.
Baca SelengkapnyaIndustri Tekstil Khawatir Perjanjian RI-Bangladesh Picu Banjir Impor Garmen
4 Maret 2022
Pengusaha konveksi merasa terancam oleh persetujuan perjanjian dagang Indonesia-Bangladesh Preferential Agreement (PTA)
Baca SelengkapnyaIndustri Garmen Korea Selatan Bangkit dari Covid karena Baju Olahraga Squid Game
22 Oktober 2021
Industri garmen Korea Selatan mulai kebanjiran pesanan berkat permintaan tinggi baju olahraga yang dipakai di serial Netflix Squid Game.
Baca SelengkapnyaUsai Bertemu Menperin, Pengusaha Tekstil Sampaikan 9 Pernyataan Sikap
14 Januari 2021
Sejumlah asosiasi pengusaha tekstil baru saja melakukan pertemuan dengan menteri perindustrian untuk membahas sejumlah persoalan di industri.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan Baju Bekas: Trik Kapal Kayu dan Pelabuhan Tikus
11 Maret 2020
Bea Cukai menyebut pelabuhan-pelabuhan tikus di wilayah Sumatera diduga menjadi pintu masuk bagi pelaku penyelundupan baju-baju bekas
Baca SelengkapnyaVirus Corona, Industri Garmen Krisis Bahan Baku dari Cina
7 Februari 2020
Pasokan dari Cina yang merupakan pemasok terbesar industri garmen RI, terganggu akibat merebaknya virus Corona.
Baca Selengkapnya