Pemerintah Disarankan Bangun Penampungan Cadangan Minyak  

Reporter

Editor

Senin, 4 Juli 2011 19:08 WIB

TEMPO/Subekti

TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggota Dewan Energi Nasional, Herman Darnel Ibrahim, menyarankan pemerintah untuk mulai membangun tempat penampungan cadangan minyak mentah nasional. Hal ini berguna untuk mengamankan pasokan minyak dan menghindari kenaikan harga minyak dunia yang tinggi.

"Jadi kalau harga minyak naik, kita bisa pakai cadangan yang kita miliki dulu tidak harus beli," ujar Herman, Senin, 4 Juli 2011. Menurut dia, metode menyimpang cadangan minyak ini telah digunakan oleh negara-negara maju di dunia seperti Jepang dan lainnya. Rata-rata mereka membangun fasilitas penampungan minyak untuk cadangan minimal 90-120 hari.

Hal ini juga dikuatkan dengan paparan dari Chief Economist BP Plc, Christof Ruhl. Christof menjabarkan dengan konsumsi yang jauh lebih tinggi ketimbang produksi pada 2010, berdasarkan perhitungan seharusnya akan ada penurunan cadangan yang signifikan. "Tapi cadangan komersial yang menurun justru hanya 30 ribu barel per hari," ujar dia.

Rahasianya terdapat di penampungan cadangan yang dimiliki oleh negara-negara maju OECD. Negara-negara tersebut menampung minyak mentah sejak tahun 2009, di mana saat itu pasar minyak dunia masih berimbang antara kebutuhan dan pasokan.

Memasuki 2010 , ketika harga minyak melonjak. Negara-negara maju tersebut memilih untuk menggunakan cadangannya terlebih dahulu dan tidak langsung mengimpor minyak dalam jumlah banyak, sehingga harga minyak masih bisa ditahan karena sebagian kebutuhan dapat dipenuhi oleh cadangan tersendiri.

Herman kembali menjelaskan, seandainya negara maju tersebut tidak memiliki penampungan cadangan minyak. Dapat dipastikan harga minyak dunia akan jauh lebih tinggi. Herman mengakui, membangun fasilitas tersebut memang membutuhkan dana yang besar.

"Tapi nantinya dapat menguntungkan kita juga kalau harga minyak tinggi, ditambah bisa dikomersialkan pula," kata dia.

Herman menyarankan, untuk permulaan pemerintah dapat mengoptimalkan sumur-sumur bekas untuk menampung cadangan minyak.

Mengikuti standar yang digunakan oleh negara maju yang menyimpan minyak dalam waktu 100 hari. Herman memperhitungkan jumlah minyak minimal yang harus dicadangkan oleh pemerintah nantinya sekitar 120 juta barel" Dikalikan saja kebutuhan sehari 1,2 juta barel selama 100 hari," paparnya.

Seperti diketahui, kebutuhan minyak nasional setiap harinya mencapai sekitar 1,2 - 1,3 juta barel per hari. Sementara, produksi nasional yang ada saat ini hanya berada di rata-rata 900 ribu barel per hari.

Demi mencukupi kebutuhan minyak nasional, pemerintah tidak dapat menghindari pilihan mengimpor minyak dari luar negeri. Namun, pilihan tersebut saat ini terasa semakin berat akibat kenaikan harga minyak dunia yang menyentuh angka lebih dari US$ 100 per barel.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita terkait

ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T

9 Januari 2018

ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan APBN bakal diuntungkan dengan kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP).

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?

27 Desember 2017

Harga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?

Pemerintah diminta meninjau ulang kebijakan harga bahan bakar minyak jenis PSO, khususnya Premium yang dijalankan Pertamina.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS

15 Juni 2017

Harga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS

Harga minyak mentah mengalami penurunan besar dengan minyak
mentah Amerika Serikat jatuh 3,7 persen ke level terendah
tujuh bulan

Baca Selengkapnya

Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas

10 April 2017

Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas

PT Pertamina (Persero) menggencarkan akuisisi aset blok minyak dan gas di luar negeri (overseas) yang diperkirakan mampu menyumbang 33 persen produksi

Baca Selengkapnya

Impor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina  

28 Februari 2017

Impor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina  

Empat negara, yaitu Cina, India, Korea Selatan, dan Jepang tercatat sebagai importir terbesar minyak Iran.

Baca Selengkapnya

2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen

13 Februari 2017

2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen

Produksi minyak mentah Pertamina pada 2016 naik 12,3 persen
dibanding tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak  

10 Februari 2017

Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak  

Data ekonomi Amerika Serikat dan proyeksi penurunan produksi OPEC membuat harga minyak mentah memanas.

Baca Selengkapnya

Pimpinan dan Masa Depan Pertamina

8 Februari 2017

Pimpinan dan Masa Depan Pertamina

Pemberhentian Direktur dan Wakil Direktur Utama Pertamina secara terhormat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 3 Februari 2017 mengejutkan sejumlah pihak, internal maupun eksternal. Selain mendadak, pemberhentian itu dilakukan ketika pimpinan Pertamina tersebut justru mampu membawa badan usaha milik negara kebanggaan Indonesia ini mencatatkan kinerja yang sangat baik.

Baca Selengkapnya

BI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47

26 Januari 2017

BI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47

Kenaikan harga minyak mentah dikhawatirkan mendorong laju inflasi.

Baca Selengkapnya

Keamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target

16 November 2016

Keamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target

Terjadi gangguan keamanan yang meliputi pencurian peralatan, pencurian minyak, penutupan jalan hingga perusakan material.

Baca Selengkapnya