Badan Energi Siap Menjaga Suplai Minyak Dunia

Reporter

Editor

Kamis, 16 Juni 2011 18:30 WIB

REUTERS/Lee Jae-Won

TEMPO Interaktif, ST PETERSBURG - Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional, Nobuo Tanaka, mengatakan pengawas energi Barat siap melepas cadangan strategis minyak mentahnya untuk menjamin pasokan yang memadai dan mendukung ekonomi global.

"Kami siap untuk bertindak sewaktu-waktu jika diperlukan," kata Tanaka dalam sebuah konferensi pers di Kota St Petersburg, Rusia, kemarin.

Anggota pengembang Badan Energi Dunia memiliki 1,5 miliar barel stok minyak strategis yang bisa digunakan mengantisipasi jika produsen terbesar OPEC, Arab Saudi, tidak mampu meningkatkan pasokan cukup cepat untuk menyeimbangkan pasar.

Media Saudi melaporkan, Riyadh akan menaikkan output menjadi 10 juta dari 8,8 juta barel per hari. Komitmen ini dibuat setelah pertemuan antarnegara anggota pengekspor minyak (OPEC) di Wina pekan lalu berakhir tanpa kesepakatan untuk meningkatkan kuota produksi.

Persoalannya, menurut Tanaka, adalah seberapa cepat dan besar Arab Saudi bisa memasok minyak mentah ke pasar dunia. "Kami prihatin akan kecepatan OPEC dapat memberikan (minyak) ke pasar," kata Tanaka. "Kami percaya pada apa yang mereka katakan, tapi seberapa cepat dan seberapa banyak?"

Tanaka mengatakan, harga minyak saat ini US$ 120 per barel. Harga ini masih bisa naik, mengingat kebutuhan akan minyak terus meningkat, dan mengancam pertumbuhan ekonomi dunia.

International Energy Agency (IEA) Amerika Serikat dalam laporannya, Maret lalu, memperkirakan tingkat konsumsi minyak dunia 2011 bakal mencapai 89,4 juta barel per hari. Angka ini meningkat 1,5 juta barel per hari dibanding angka pada 2010. Sebanyak 40 persen kebutuhan itu disuplai negara-negara OPEC.

Hilangnya lebih dari 1 juta barel minyak mentah di Libya dan peningkatan output 1,5 juta barel per hari akan mengurangi kapasitas cadangan menjadi sekitar 3 juta barel per hari. IEA menyarankan setidaknya produksi minyak mentah dari negara-negara OPEC dinaikkan sebesar 1 juta barel per hari.

Amerika Serikat mengaku kecewa atas pertemuan OPEC pekan lalu, yang berakhir tanpa hasil. Ini pertama kalinya selama dua dekade delegasi OPEC tidak bisa menghasilkan kesepakatan dalam sebuah pertemuan formal. "Kita berada dalam situasi di mana pasokan tak akan bisa memenuhi permintaan," kata juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, di New York, awal pekan lalu.

Menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali al-Naimi, berjanji bahwa negaranya dan semua negara Teluk Persia anggota, dengan kapasitas produksi cadangan, termasuk Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Qatar, menjamin bahwa pasokan minyak dunia akan aman.

REUTERS | ERWINDAR

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

13 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

13 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

14 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

14 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya