Moody's Ingatkan Krisis Yunani Bisa Menular  

Reporter

Editor

Selasa, 24 Mei 2011 23:27 WIB

Menteri Pembangunan Yunani Costis Hatzidakis terluka dalam pengawalan ketat setelah diserang oleh pengunjuk rasa di Athena, Rabu (15/12). Ratusan pengunjuk rasa menghancurkan mobil dan melemparkan bom molotov saat protes besar-besaran terhadap langkah-langkah penghematan pemerintah yang dilanda krisis. AP Photo
TEMPO Interaktif, Athena - Lembaga pemeringkat utang, Moody's Investor Service, memperingatkan pemerintah Yunani kemungkinan gagal bayar menyusul restrukturisasi utang yang diajukan. Restrukturisasi ini dikhawatirkan akan merugikan negara Eropa serta bakal menyeret Portugal dan Irlandia dalam kondisi yang lebih buruk.

"Bila Yunani gagal bayar, akan menyebabkan ketidakstabilan dan berimplikasi pada kelayakan negara-negara Eropa lainnya," kata Kepala Kredit Moody's untuk wilayah Eropa, Alastair Wilson.

Pasar ketakutan akan krisis utang yang melanda Eropa. Investor cemas krisis ini tak hanya terjadi di Yunani, tapi juga menular hingga Spanyol. Selain itu, lembaga pemeringkat utang sudah menurunkan rating pemerintah Italia dan Belgia.

Dalam pemilihan umum Spanyol pada Ahad lalu, partai sosialis, yang saat ini berkuasa, kalah telak oleh oposisi, yaitu partai konservatif. Hasil akhir menunjukkan partai konservatif meraih hampir 38 persen suara, sementara 28 persen suara diraih oleh partai sosialis. Perdana Menteri Spanyol Jose Luis Rodriguez Zapatero menyalahkan anjloknya perekonomian atas kekalahan partainya.

Dalam beberapa hari terakhir, lembaga pemeringkat Standard & Poor's memangkas peringkat utang Italia dari "stabil" menjadi "negatif". Sedangkan lembaga Fitch Ratings mungkin bakal menurunkan peringkat utang Belgia, yang kini bertengger di posisi AA+. Negeri itu dilanda krisis kepemimpinan sejak pemilihan umum Juni tahun lalu, meski kondisi ekonomi sedang bersinar.

Menurut Wilson, setelah Yunani tak mampu membayar utang, fokus selanjutnya adalah Portugal dan Irlandia. Kedua negara itu juga sepakat mendapat dana talangan dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Uni Eropa. Keduanya dikhawatirkan ikut terpuruk seperti Yunani. Sedangkan krisis yang melanda Spanyol, Italia, dan Belgia diperkirakan belum terlalu parah meski tetap berada di bawah tekanan pasar.

Tiga lembaga pemeringkat besar, yaitu Moody's, Fitch Ratings, dan S & P, telah mengingatkan tentang restrukturisasi utang Yunani. Investor diberi pilihan untuk menerima kesepakatan tapi tidak secara eksplisit harus menerima kenyataan bahwa Yunani gagal bayar.

Senin lalu, Yunani mulai membahas pemangkasan defisit anggaran. Ini dilakukan untuk meyakinkan negara-negara donor bahwa Yunani dapat mengatasi krisis utang tanpa restrukturisasi.

Perdana Menteri Yunani George Papandreou harus menunjukkan rencana fiskal yang cukup kredibel untuk Uni Eropa dan IMF. Ia juga menyatakan siap mempercepat privatisasi aset negaranya senilai 50 miliar euro sebagai salah satu solusi pengurangan utang.

Pekan lalu, Fitch Ratings memangkas rating utang jangka panjang Yunani sebanyak tiga tingkat dari BB+ menjadi B+, empat tingkat di bawah investment grade.

REUTERS | DEWI RINA

Berita terkait

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

12 hari lalu

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

13 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

56 hari lalu

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

18 Februari 2024

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Program makan siang gratis bisa berujung pada utang luar negeri, jadwal dan cara mendaftar CPNS 2024

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

17 Februari 2024

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

Ekonom memprediksi, jika program makan siang gratis akan berujung pada penambahan utang luar negeri. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

15 Februari 2024

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

Pasangan Capres dan Cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul di hitung cepat.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

9 Februari 2024

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

Cadangan devisa Indonesia menurun pada bulan pertama 2024 gara-gara pembayaran utang luar negeri. Masih dua kali lipat dari standar internasional.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

16 Januari 2024

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI per November 2023 sebesar US$ 400,9 miliar atau Rp 6.230 triliun.

Baca Selengkapnya