Alasan Ini yang Bikin Busana Lokal Tak Banyak Dilirik

Reporter

Editor

Rabu, 11 Mei 2011 13:17 WIB

withlovegabrielle.com
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejumlah kalangan mengeluhkan masih rendahnya minat pasar domestik terhadap merek busana lokal. Padahal Indonesia memiliki banyak desainer andal. Kondisi tersebut terjadi karena industri busana, terutama desainer lokal, kurang memiliki insting bisnis dalam industri pakaian.

Menurut Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Garmen Indonesia Eddy Hartono, Desainnya terlalu kreatif sehingga susah diserap masyarakat luas. “Semestinya selain desain khusus dapat dibuat juga desain lebih sederhana dengan jumlah lebih besar dan yang lebih terjangkau," katanya di Jakarta, Rabu, 11 Mei 2011.

Hal senada diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Satria Hamid Ahmadi. Menurut dia, sebagian besar pakaian yang dijual di jaringan Carrefour dan peritel modern adalah merek internasional. "Sekitar 70 persen merek internasional, sisanya merek lokal,” katanya.

Chairman Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia Taruna K. Kusmayadi mengakui lemahnya insting bisnis para desainer. Ia berkilah, desainer adalah seniman yang mengutamakan kreativitas dan kebebasan ekspresi. Sehingga tak mudah mengarahkan desainer menjadi pebisnis.

Hal yang mungkin dilakukan adalah mempertemukan dan memperkuat kerja sama antara pelaku usaha dengan desainer tanpa mengurangi fokus desainer dalam kreativitas. "Desainer bisa dikoordinasikan untuk bekerja dalam laboratorium industri yang besar," ujar Taruna, yang juga pemilik merek baju batik TZi.

Pemerintah berharap para pelaku industri mampu meningkatkan daya saing dengan memacu karya-karya baru tapi tidak hanya semata melihat dari sisi penampilan. "Tapi barang-barang yang berfungsi dan banyak laku di pasaran," tutur Wakil Menteri Perindustrian Alex S.W. Retraubun.

Sebab itu perlu kerja sama antara pelaku industri, desainer, dan asosiasi tekstil. Alex mengakui, APPMI penting sebagai trend setter yang menghasilkan produk bermutu dengan merek sendiri. Asosiasi dapat mendukung pengusaha dan perancang untuk menghasilkan karya berdaya saing tinggi.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Euis Saedah mengatakan, industri busana merupakan salah satu sektor andalan dalam industri kreatif, yang kini menjadi prioritas dalam pengembangan sektor industri non minyak dan gas bumi.

Dari 14 sektor industri kreatif, industri busana menjadi penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan industri kreatif, yang rata-rata dalam lima tahun terakhir tumbuh 44,18 persen. Saat ini industri busana mampu menyerap 4 juta tenaga kerja atau 4,22 persen dari lapangan kerja di Indonesia.

AGUNG SEDAYU

Berita terkait

Festival Kreativitas ARTBOX AVENUE 2024 di Singapura Hadirkan Pelaku Industri Kreatif Asia Tenggara

14 Januari 2024

Festival Kreativitas ARTBOX AVENUE 2024 di Singapura Hadirkan Pelaku Industri Kreatif Asia Tenggara

ARTBOX AVENUE 2024 digelar di Singapore Expo Hall 22, Singapura, pada 26 Januari hingga 4 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Hidupkan Bekraf Lagi untuk Kembangkan Industri Content Creator

14 Januari 2024

Ganjar Janji Hidupkan Bekraf Lagi untuk Kembangkan Industri Content Creator

Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengatakan akan mengembangkan industri kreatif apabila dia terpilih dalam Pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Janji Benahi Industri Kreatif: Banyak Keluhan dari Anak Muda

11 Januari 2024

Mahfud Md Janji Benahi Industri Kreatif: Banyak Keluhan dari Anak Muda

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD berjanji untuk membenahi sektor ketenagakerjaan industri kreatif.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Isu yang Dibawa Mahfud di Debat Cawapres: Target Pertumbuhan Ekonomi hingga Industri Kreatif

21 Desember 2023

Ganjar Ungkap Isu yang Dibawa Mahfud di Debat Cawapres: Target Pertumbuhan Ekonomi hingga Industri Kreatif

Ganjar Pranowo mengungkapkan sejumlah isu yang akan dibawa oleh calon wakil presiden Mahfud MD dalam debat cawapres

Baca Selengkapnya

3 Gagasan Capres-Cawapres Soal Pendidikan, Begini Kata Anies Baswedan, Prabowo, Ganjar Pranowo

17 Desember 2023

3 Gagasan Capres-Cawapres Soal Pendidikan, Begini Kata Anies Baswedan, Prabowo, Ganjar Pranowo

Apa saja gagasan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin, Prabowo-Gibran, Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk tema pendidikan?

Baca Selengkapnya

Kemenparekraf soal RPP Kesehatan: Industri Kreatif Dirugikan, Multiplier Effect Hilang hingga Ancaman PHK

30 November 2023

Kemenparekraf soal RPP Kesehatan: Industri Kreatif Dirugikan, Multiplier Effect Hilang hingga Ancaman PHK

Kemenparekraf menilai perlunya kajian lebih dalam terhadap RPP Kesehatan karena berpotensi membawa dampak negatif bagi industri kreatif di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

7 Contoh Ekonomi Kreatif yang Memiliki Peluang Besar

30 Agustus 2023

7 Contoh Ekonomi Kreatif yang Memiliki Peluang Besar

Ekonomi kreatif semakin populer dan menjanjikan. Berikut adalah contoh ekonomi kreatif yang ada di Indonesia dan berpeluang besar,

Baca Selengkapnya

Gurita Bisnis Vindes Corp, Terbaru Gelar 'Bahkan Voli'

29 Agustus 2023

Gurita Bisnis Vindes Corp, Terbaru Gelar 'Bahkan Voli'

Vindes Corp, perusahaan yang didirikan Vincent Rompies dan Deddy Mahendra Desta per Agustus 2021, terus membuat gebrakan. Ini gurita bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Prioritas Cetak Lapangan Kerja kepada Kaum Milenial

12 Agustus 2023

Anies Baswedan Sebut Prioritas Cetak Lapangan Kerja kepada Kaum Milenial

Calon Presiden Anies Baswedan menyampaikan pentingnya mencetak lapangan kerja dan pertumbuhan UMKM saat bertemu kaum milenial di Magelang.

Baca Selengkapnya

BCA UMKM Fest 2023 Digelar Sebulan Secara Hybrid, Bakal Dihadiri 1.400 Pelaku Industri Kreatif

10 Agustus 2023

BCA UMKM Fest 2023 Digelar Sebulan Secara Hybrid, Bakal Dihadiri 1.400 Pelaku Industri Kreatif

PT Bank Central Asia Tbk menggelar BCA UMKM Fest 2023 untuk mendorong potensi ekonomi dari sektor usaha mikro kecil menengah.

Baca Selengkapnya