Alasan Ini yang Bikin Industri di Luar Pulau Jawa Tertinggal

Reporter

Editor

Jumat, 6 Mei 2011 17:55 WIB

ANTARA/Widodo S. Jusuf
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pertumbuhan sektor industri di Tanah Air pada kuartal pertama tahun ini masih dominasi Pulau Jawa. "Pertumbuhan di luar Pulau Jawa selama ini kebanyakan masih negatif," kata Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Dedi Mulyadi di Jakarta, Jumat, 6 Mei 2011.

Menurut Dedy, penyebab sektor industri tak banyak tumbuh di luar Pulau Jawa lantaran tak meratanya perkembangan infrastruktur, seperti jalan maupun ketersediaan listrik. Hal lain, mengenai ketersediaan sumber daya manusia yang kredibel di bidang industri.

"Tapi kendala paling utama masalah infrastruktur. Contohnya, Jepang yang ingin mengembangkan biji Silikon di Sumatera Barat dengan teknologi. Ternyata teknologinya membutuhkan listrik 10-15 megawatt. Tapi listrik tak ada. Akhirnya rencana itu terhambat," ujar Dedy.

Kementerian berupaya mengembangkan industri hingga ke luar Pulau Jawa dengan meningkatkan infrastruktur. Pemerintah berupaya berinvestasi di bidang pendidikan untuk masyarakat luar Pulau Jawa. Sehingga mereka bisa ikut berpartisipasi dalam industri yang turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan industri pengolahan non migas nasional rata-rata 5,57 persen pada kuartal pertama tahun ini, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu 4,31 persen. Biasanya, pertumbuhan industri pda kuartal pertama lebih rendah ketimbang kuartal kedua dan ketiga.

Data Kementerian menyebutkan, provinsi di Pulau Jawa berkontribusi 57,9 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), yang diikuti Sumatera 23,5 persen, Kalimantan 9,2 persen, Sulawesi 4,6 persen, Bali, dan Nusa Tenggara 2,5 persen. Sisanya Maluku dan Papua 2,3 persen.

Badan Pusat Statistik mencatat, pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang cukup tinggi. Pada kuartal pertama, industri logam dasar tumbuh 26,29 persen, mesin listrik dan perlengkapannya 21,49 persen. Sedangkan kertas dan barang dari kertas tumbuh 17,31 persen.

Sedangkan pertumbuhan industri yang sangat menurun adalah industri karet dan barang karet serta barang plastik minus 2,89 persen, kayu dan barang dari kayu minus 1,44 persen. Pertumbuhan industri penerbitan, percetakan, dan reproduksi media rekaman minus 0,9 persen.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Anshari Bukhari mengatakan, faktor utama penurunan industri kayu akibat berkurangnya ketersediaan bahan baku kayu dan menurunnya daya saing ekspor. "Pasar ekspor kayu dan produk olahan Indonesia banyak direbut Cina, Vietnam, dan Filipina," kata dia.

Terkait hal itu, pemerintah tengah menjajaki penguatan pasar. Dengan Eropa, misalnya, pemerintah menjalin kesepakatan agar Eropa hanya menerima ekspor kayu yang sudah mendapat sertifikat legal. "Sifatnya masih sukarela, tapi mudah-mudahan ke depan menjadi komitmen mereka," ujar Anshari.

Dari sisi bahan baku, selain minimnya volume, industri juga dihadapkan pada pasokan bahan baku yang tidak kontiniu. Jenis kayu yang jadi bahan baku utama antara lain rotan untuk mebel. "Dalam satu waktu ada, tapi dalam kurun waktu tertentu, ada kekurangan bahan baku," tutur Anshari.

ROSALINA | BOBBY CHANDRA

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

50 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

51 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

24 Desember 2023

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) minta PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) penuhi hak korban ledakan smelter nikel di Morowali.

Baca Selengkapnya

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

24 Desember 2023

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

Kementerian ESDM mengatakan bahwa pengawasan kepatuhan K3 industri smelter nikel wewenang Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya