Krisis Keuangan Portugal Makin Parah

Reporter

Editor

Kamis, 24 Maret 2011 19:58 WIB

TEMPO Interaktif, LISBON -Masalah keuangan yang melilit Portugal semakin buruk setelah pengunduran diri Perdana Menteri Jose Socrates, Rabu lalu waktu setempat.

Imbal hasil obligasi 10 tahun Portugal kemarin naik menjadi 7,9 persen, tertinggi dalam sejarah euro, dan jauh di atas imbal hasil obligasi jangka panjang yang normalnya 7 persen.

Tingkat imbal hasil utang Portugal terus meningkat sepanjang setahun terakhir. Investor menuntut pendapatan tinggi karena Portugal semakin berisiko.

Perdana Menteri Socrates mundur pada Rabu waktu setempat, setelah parlemen menolak kebijakan pemerintahannya yang menghindari bantuan keuangan dari Uni Eropa.

Socrates berkukuh menolak meminta bantuan dari Uni Eropa atau Dana Moneter Internasional (IMF) dan memastikan akan terus begitu sampai pemerintahan baru Portugal terbentuk pekan depan.

"Saya selalu mengingatkan konsekuensi negatif dari meminta bantuan asing," kata Socrates. Karena itu, meskipun sudah mundur, dia bersumpah melakukan segala cara untuk menolak bantuan asing.

Lisbon saat ini butuh dana US$ 4,5 miliar untuk membayar utang bulan depan. Secara keseluruhan, Portugal butuh bantuan 60-80 miliar euro.

Pengunduran diri Socrates diperkirakan mendominasi topik pembicaraan para pemimpin Uni Eropa yang berkumpul Kamis dan Jumat ini. Para pemimpin diduga akan menekan Portugal agar meminta dana talangan.

Cina, yang pernah menawarkan diri membeli utang Portugal, melihat berlanjutnya risiko krisis utang zona Euro. Begitu pun Cina, mengatakan akan terus memegang surat utang negara-negara Eropa untuk membantu wilayah tersebut.

Rancangan kesimpulan pertemuan pemimpin Uni Eropa yang dibuat sebelum pertemuan menunjukkan bahwa pertemuan tidak membahas soal peningkatan kapasitas dana pinjaman efektif dalam skema The European Financial Stability Facility.

Persoalan itu baru akan diputuskan pada pertemuan berikutnya, yakni akhir Juni. Finlandia menjadi penghambat utama keputusan ini. Parlemen negara itu dibubarkan menjelang pemilihan 17 April mendatang, dan karena itu tidak dapat menandatangani perjanjian apa pun.

Pertemuan juga tidak membahas kemajuan pengurangan tingkat suku bunga dana talangan kepada Irlandia. Dublin mengeluhkan tingkat suku bunga sangat tinggi, yang membuat ekonomi negara itu mengkerut.

Tapi penolakan Dublin memenuhi permintaan Jerman dan Prancis agar menaikkan pajak perusahaan, membuat penurunan bunga utang dibatalkan. "Hampir tidak mungkin membuat resolusi soal Irlandia," kata seorang pejabat Uni Eropa.

Dublin dan Uni Eropa hanya diharapkan memulai pembicaraan detail soal cara penyelamatan sistem perbankan Irlandia setelah bank sentral mempublikasikan kajiannya terhadap perbankan komersial 31 Maret mendatang.

AP | REUTERS | EFRI RITONGA

Berita terkait

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

15 hari lalu

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

16 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

16 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

59 hari lalu

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

18 Februari 2024

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Program makan siang gratis bisa berujung pada utang luar negeri, jadwal dan cara mendaftar CPNS 2024

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

17 Februari 2024

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

Ekonom memprediksi, jika program makan siang gratis akan berujung pada penambahan utang luar negeri. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

15 Februari 2024

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

Pasangan Capres dan Cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul di hitung cepat.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

9 Februari 2024

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

Cadangan devisa Indonesia menurun pada bulan pertama 2024 gara-gara pembayaran utang luar negeri. Masih dua kali lipat dari standar internasional.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

16 Januari 2024

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI per November 2023 sebesar US$ 400,9 miliar atau Rp 6.230 triliun.

Baca Selengkapnya