Pemerintah Bayar Ganti Biaya Gagal Panen Rp 2,6 Juta

Reporter

Editor

Rabu, 9 Maret 2011 13:03 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah akan mengganti biaya pengolahan lahan petani yang mengalami puso sebesar Rp 2,6 juta per hektare. Kriteria puso itu, menurut Menteri Pertanian Suswono, adalah yang kegagalan panen lahannya mencapai 75 persen.

"Itu penggantian biaya kerja petani dalam pengolahan lahan biar mereka semangat lagi untuk menanam," kata dia usai rapat koordinator ketahanan pangan, hari ini.

Sedangkan ganti rugi untuk benih, pupuk, dan pestisida sudah dianggarkan oleh Kementerian Pertanian sejak beberapa tahun silam.

Biaya penggantian itu, merupakan bagian dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengamanan Produksi Beras Nasional dalam Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrem. Suswono menjamin biaya penggantian pengolahan lahan akan diawasi secara ketat sehingga tidak ada penyelewengan.

"Kami terjunkan personil hingga tingkat kecamatan. Dan perhitungan lahan yang gagal panen di lapangan dipegang oleh pengawas pengendali hama penyakit," kata Suswono.

Dengan adanya beleid itu pula, Kementerian Pertanian yakin mampu meningkatkan produksi pertanian khususnya beras sesuai target yang ditetapkan sebesar 70,6 juta ton gabah kering giling.

Disamping itu, berdasarkan Angka Ramalan I yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik produksi beras meningkat 1,35 persen, maka target produksi hingga akhir tahun ini bisa tercapai 4-5 juta ton beras.

"Kami juga berusaha mengurangi tingkat loss (kehilangan padi) 2 persen sehingga bisa menyelamatkan 600 ribu ton setara beras ketika panen," katanya.

Karena Maret merupakan masa panen beras dan puncaknya pada April, ia meminta Bulog menghentikan impor beras dan mulai melakukan serapan beras dalam negeri. "Bulog boleh impor beras kalau distribusinya untuk di daerah-daerah bukan penghasil padi seperti Maluku, Papua, dan lainnya," katanya.

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan impor tetap dilakukan hingga akhir Maret ini untuk menjaga stabilitas harga beras dan mengisi stok cadangan beras nasional. "Jangan sampai kita kekurangan beras yang bisa membuat harga bergejolak. Yang paling penting bagi Bulog adalah menjaga agar harga di tingkat petani tidak jatuh dibawah HPP (Harga Pembelian Pemerintah)," ujarnya.

Ia juga menjamin penyerapan beras dalam negeri dilaksanakan secara maksimal terutama di musim panen ini. Per Maret ini, Bulog sudah menyerap beras petani sebanyak 117 ribu ton. Dan sudah kontrak sebanyak 145 ribu ton dari beberapa sentra padi seperti Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat.

ROSALINA

Berita terkait

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

9 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

14 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

16 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

21 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

21 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

25 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

27 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

33 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

34 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya

Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

39 hari lalu

Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

Menhub Budi Karya Sumadi memperkirakan titik kemacetan pada arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi di ruas Jalan Tol Cipali.

Baca Selengkapnya