Akibat Harga Beras Terus Naik, Warga Jember Resah  

Reporter

Editor

Kamis, 9 Desember 2010 10:52 WIB

Beras. Tempo/Andry Prasetyo
TEMPO Interaktif, Jember - Dalam sepekan terakhir, harga beras di Kabupaten Jember, Jawa Timur naik setiap hari. Pantauan TEMPO, di pasar-pasar tradisional di Jember, setiap hari harga beras naik antara Rp 100 - Rp 300 per kilogram.


Menurut seorang pedagang Sembako di Pasar Tanjung Fauzan, Rabu kemarin
harga beras super mencapai Rp 8.200 per kilogram, harga beras medium Rp 7.500 per
kilogram dan beras kualitas bawah mencapai Rp 6.000 per kilogram. "Setiap hari ada kenaikan, mungkin karena pasokan beras berkurang jadi harga beras naik," ujar H. Fauzan, Kamis (9/12).

Kenaikan harga beras tentu saja menyulitkan sejumlah orang, seperti penjual nasi. Sumik, seorang pengelola kantin makan menuturkan, dia membeli beras seminggu
sekali sebanyak satu kantong atau 25 kilogram. Menurut dia, harga beli beras di toko sembako langganannya per kantong (isi 25 kilogram) dihargai Rp. 177 ribu per kantong atau Rp. 7500 per kilogramnya

Menurut dia, harga beras kelas medium semenjak bulan November terus merangkak naik per saknya semula Rp 171.000, lalu naik menjadi Rp 173.000, dan pekan ini naik lagi menjadi Rp 177.000. "Ini jelas semakin mengurangi laba saya,” kata Sumi.

Sejumlah warga di Kelurahan Karangrejo Kecamatan Sumbersari juga mengaku resah akibat terus melambung harga beras dalam sebulan terakhir. Bahkan, karena terus naik, kini harga beralih mencari beras kualitas rendah yang harganya Rp 6.000 per kilogram.

"Padahal berasnya jelek dan baunya apek, tetapi gimana lagi itu yang paling murah ya akhirnya tetap dibeli," kata Ny.Tulus, seorang warga Krangrejo saat ditemui Tempo di Pasar Wirolegi, Kamis (9/12).

Meskipun warga mengeluh akibat naiknya harga beras, namun hal ini dianggap wajar oleh pejabat pemerintah. “Kenaikan harga beras masih wajar,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jember, Haryanto.

Untuk itu, kata dia, Disperindag tidak akan melakukan Operasi Pasar. “Ini hanyalah akibat dari spekulasi pasar, dan biasa terjadi akhir tahun dan tahun baru,” katanya.

MAHBUB DJUNAIDY


Berita terkait

Gagal Melaju di Final Piala Asia U-23 2024, Ini Fakta-Fakta Timnas Indonesia Kalah dari Uzbekistan

2 menit lalu

Gagal Melaju di Final Piala Asia U-23 2024, Ini Fakta-Fakta Timnas Indonesia Kalah dari Uzbekistan

Hilang sudah asa Timnas Indonesia U-23 berlaga di partai final Piala Asia U-23 2024. Garuda Muda dikalahkan Timnas Uzbekistan U-23.

Baca Selengkapnya

PPP Akui Rencana Pertemuan dengan Prabowo dalam Waktu Dekat

2 menit lalu

PPP Akui Rencana Pertemuan dengan Prabowo dalam Waktu Dekat

PPP mengkonfirmasi pihaknya akan menemui Prabowo Subianto usai pilpres 2024 selesai. Namun PPP menegaskan arah politiknya akan dibahas dalam Rapimnas.

Baca Selengkapnya

Gol Timnas U-23 Indonesia ke Gawang Uzbekistan Dibatalkan Wasit Shen Yinhao, Ini Aturan Offside Posisi Badan

5 menit lalu

Gol Timnas U-23 Indonesia ke Gawang Uzbekistan Dibatalkan Wasit Shen Yinhao, Ini Aturan Offside Posisi Badan

Gol timnas U-23 Indonesia lewat Muhammad Ferarri dibatalkan wasit Shen Yinhao karena kaki Ramadhan Sananta berada di posisi offside, ini aturannya.

Baca Selengkapnya

Erupsi Setinggi 2 Kilometer, Gunung Ruang Kembali Bestatus Awas

7 menit lalu

Erupsi Setinggi 2 Kilometer, Gunung Ruang Kembali Bestatus Awas

Gunung Ruang kembali meletus dan mengeluarkan kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari atas puncak.

Baca Selengkapnya

Inilah 7 Mata Uang dengan Nilai Tukar Tertinggi di Dunia

12 menit lalu

Inilah 7 Mata Uang dengan Nilai Tukar Tertinggi di Dunia

Meskipun daftar ini dapat berubah seiring waktu, sejumlah mata uang ini tetap menjadi pilihan yang stabil dan kuat dalam ekonomi global.

Baca Selengkapnya

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

14 menit lalu

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

Riau menjadi provinsi dengan kebun sawit bermasalah paling luas di Indonesia. Berdasarkan catatan Greenpeace sekitar 1.231.614 hektare kebun kelapa sawit di Riau berada di kawasan hutan. Salah satu perusahaan kelapa sawit yang diduga melakukan perambahan kawasan hutan adalah PT Palma Satu, anak perusahaan Darmex Group.

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

16 menit lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

17 menit lalu

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

Bagi penderita asam urat harus menghindari makanan laut, seperti ikan tongkol. Lantas, mengapa demikian?

Baca Selengkapnya

Budi Arie Projo Klaim Tak Ada Cawe-cawe Jokowi di Pilkada 2024

22 menit lalu

Budi Arie Projo Klaim Tak Ada Cawe-cawe Jokowi di Pilkada 2024

Ketum ProjobBudi Arie juha mengatakan belum ada arahan khusus dari Jokowi mengenai pilkada.

Baca Selengkapnya

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

23 menit lalu

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

Ketika ditanya peluang Jokowi masuk partai lain, Budi Arie meminta publik menunggu. Dia juga bicara soal peluang Jokowi masuk Golkar.

Baca Selengkapnya