Utang Luar Negeri yang Ditarik Belum Sampai 50 Persen
Minggu, 21 November 2010 13:05 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Penarikan pinjaman luar negeri hingga 31 Oktober baru terealisasi US$ 3,01 miliar, atau 49,8 persen terhadap pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2010 sebesar US$ 5,88 miliar. Jumlah tersebut adalah total realisasi pinjaman program dan pinjaman proyek yang ditargetkan pemerintah di tahun 2010.
"Penyerapan pinjaman luar negeri realisasinya dari tahun ke tahun memang sekitar 50 persen," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto, Sabtu (20/11), di Hotel Mercure, Ancol. Menurutnya, angka tersebut mencerminkan perkembangan secara fisik program dan proyek yang dijalankan di lapangan.
Rahmat mengakui ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan proyek, di antaranya tentang ketersediaan lahan. "Pada dasarnya kami dan Bappenas selalu memantau dan mengevaluasi proyek-proyek agar terlaksana. Diharapkan penyelesaian proyek, kinerjanya bisa lebih baik," kata Rahmat.
Menurutnya, saat ini pemerintah sudah melakukan pembatalan atau tidak memperpanjang pinjaman terhadap beberapa proyek yang tidak menunjukkan kemajuan signifikan. Pemerintah juga sudah meminta lembaga atau negara yang memberi pinjaman, agar mendorong penyelesaian proyek-proyek yang sedang berjalan. Hingga akhir tahun, Rahmat optimistis bahwa realisasi penarikan pinjaman luar negeri dapat melebihi angka 50 persen.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, untuk jenis pembiayaan berupa pinjaman program, baru terealisasi US$ 10,99 miliar atau 37,2 persen terhadap pagu APBN-P 2010 sebesar US$ 29,51 miliar.
Di antaranya dari Bank Dunia sebesar nol persen, dari target US$ 16,63 miliar. ADB sebesar 71,3 persen, dari target US$ 6,44. Jepang sebesar 99,8 persen, dari target US$ 3,68. Perancis sebesar 98,8 persen, dari target US$ 2,76.
Sedangkan untuk pinjaman proyek, sudah terealisasi sebesar US$ 15,92 miliar atau 64,8 persen terhadap pagu APBN-P 2010 sebesar US$ 24,56 miliar.
EVANA DEWI