TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) akan segera meluncurkan program pejualan aset properti. “Ada 1.673 aset unit properti yang mau dijual secara penawaran umum, perkiraan nilainya kurang lebih Rp. 500 miliar,” kata Deputi Kepala BPPN Bidang Asset Management Credit, Muhammad Syahrial, di Departemen Keuangan Jakarta, Rabu (14/8). Program ini, kata Syahrial, akan diumumkan pada masyarakat akhir Agustus mendatang. Setelah itu dilakukan penawaran terbuka pada bulan September. “Siapa saja boleh ikut, bahkan yang individual,” ujarnya lagi. Disinggung mengenai target penjualannya, Syahrial mengaku belum bisa menyebutkannya. “Kami sedang menghitung harganya,” kata dia. Aset properti itu, tambahnya, tidak dijual per paket, melainkan per satuan. Syahrial menjelaskan dalam menangani aset properti di BPPN, pihaknya menempuh tiga jalur. Selain meluncurkan program penjualan properti, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Dirjen Piutang Lelang Negara. “Itu untuk aset-aset yang tidak bebas dan jelas atau masih dalam sengketa,” kata dia. Nilai buku untuk aset-aset jenis ini berjumlah sekitar Rp. 3 hingga 4 triliun. Di samping itu, BPPN juga akan menjual melalui joint venture atau joint operation. “Ini untuk aset-aset properti yang mangkrak untuk dapat dimaksimalkan nilai tambahnya,” jelasnya. Nilai buku untuk aset-aset jenis ini sekitar Rp. 2,2 triliun. Salah satu kerjasama melalui joint operation yang telah terjalin adalah dengan pihak Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah. (Dara Muetia Uning – Tempo News Room)
Berita terkait
Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet
29 detik lalu
Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet
Uzbekistan, tempat kelahiran Imam Bukhari, seorang periwayat hadis yang dihormati.