Rokok Keretek Tak Lagi Diekspor ke Amerika

Reporter

Editor

Minggu, 27 Juni 2010 17:47 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:- Indonesia sudah tidak lagi mengekspor rokok keretek ke Amerika Serikat. Saat ini pemerintah Amerika memberlakukan aturan Tobacco Control Act yang menyatakan penjualan rokok keretek dilarang di negara itu karena jenis rokok ini dinilai berbahaya.

"Rokok Djarum yang tadinya banyak di Amerika Serikat, sekarang tak lagi diimpor," kata Direktur Jenderal Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami, akhir pekan kemarin.

Rokok keretek termasuk ke dalam kategori cigarettes tobacco dengan nomor HS 2402209010. Berdasarkan data yang tercatat di Kementerian Perdagangan, pada 2007, nilai ekspor cigarettes tobacco mencapai US$ 604 ribu dengan volume ekspor sebesar 30 ribu kilogram. Tahun berikutnya terjadi penurunan nilai ekspor yang cukup signifikan. Tahun 2008, nilai ekspor hanya mencapai US$ 44 ribu dengan volume ekspor hanya 4 ribu kilogram.

Pada 2009, nilai ekspor cigarettes tobacco mengalami peningkatan namun tetap tidak setinggi nilai ekspor pada 2007 karena pada September aturan pelarangan peredaran rokok keretek atau Tobacco Control Act sudah berlaku. Nilai ekspor mencapai US$ 83 ribu. Volume ekspor mencapai 9 ribu kilogram. Hingga Maret 2010, menurut Kementerian Perdagangan, sudah tidak ada lagi ekspor rokok yang termasuk dalam kategori cigarettes tobacco ke Amerika.

Pemerintah Indonesia telah resmi mengajukan permintaan pembentukan panel yang disampaikan pada sidang Badan Penyelesaian Sengketa (Dispute Settlement Body/DSB) WTO pada 22 Juni di Jenewa. Langkah ini dilakukan sebagai tindak lanjut upaya peyelesaian sengketa dagang WTO setelah konsultasi formal terkait aturan distribusi rokok keretek di Amerika.

Menurut Gusmardi aturan itu sebagai ebntuk diskriminatif terhadap rokok keretek. Sebab, rokok beraroma menthol diperbolehkan beredar di Amerika Serikat. "Karena ini adalah sesuatu yang kita anggap tidak fair, harus diperbaiki," kata dia.

"Sebetulnya konsumen rokok keretek tidak lebih dari satu persen dari seluruh konsumsi rokok di Amerika Serikat," kata dia. Sehingga perlakuan diskriminatif ini perlu dipertanyakan alasannnya.

Gusmardi menambahkan, masalah ini sebetulnya bisa diselesaikan dengan mudah. "Tidak serumit safeguard dan dumping, kami hanya meminta bukti dari Amerika Sertikat," ujarnya. Indonesia menunggu Amerika memberikan bukti-bukti yang menunjukkan kalau rokok kretek lebih berbahaya dari rokok beraroma menthol dalam sidang panel berikutnya.

EKA UTAMI APRILIA

Berita terkait

Tarif Cukai Hasil Tembakau Naik, Sri Mulyani Sebut Ada Penurunan Produksi Rokok

2 Januari 2024

Tarif Cukai Hasil Tembakau Naik, Sri Mulyani Sebut Ada Penurunan Produksi Rokok

Sri Mulyani Indrawati mengatakan komposisi dari cukai hasil tembakau mengalami shifting alias pergeseran.

Baca Selengkapnya

Gappri Prediksi Produksi Rokok Tahun Ini Turun 15 Persen

2 November 2021

Gappri Prediksi Produksi Rokok Tahun Ini Turun 15 Persen

Produksi rokok diproyeksi turun 10-15 persen tahun ini

Baca Selengkapnya

Cukai Rokok Naik, Kemenkeu Yakin Produksi Tak Turun Drastis

14 September 2019

Cukai Rokok Naik, Kemenkeu Yakin Produksi Tak Turun Drastis

Kenaikan cukai rokok yang ditetapkan sebesar 23 persen diyakini tidak akan membuat produksi rokok turun drastis seketika.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dianggap Benteng Terakhir Industri Rokok Global

20 Februari 2019

Indonesia Dianggap Benteng Terakhir Industri Rokok Global

Direktur Eksekutif Tempo Institute itu mengatakan industri rokok global menyasar karena Indonesia memiliki populasi besar.

Baca Selengkapnya

Produksi Rokok Turun 6 Miliar Batang

3 Januari 2017

Produksi Rokok Turun 6 Miliar Batang

Penurunan produksi sejalan dengan rencana pemerintah menekan konsumsi rokok.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Sambut Pelonggaran Jumlah Produksi Rokok  

17 Oktober 2016

Pengusaha Sambut Pelonggaran Jumlah Produksi Rokok  

Gabungan Perusahaan Rokok Surabaya menyambut pelonggaran jumlah produksi rokok sigaret kretek tangan (SKT) dan sigaret kretek mesin (SKM).

Baca Selengkapnya

Ganja di AS, Fenomena The Marlboro of Marijuana Belum Muncul  

29 Oktober 2015

Ganja di AS, Fenomena The Marlboro of Marijuana Belum Muncul  

Produk ini dipasarkan dengan merek "Marlboro M" dan tersedia melalui outlet



khusus yang berlisensi di Negara Bagian Colorado dan Washington, DC.

Baca Selengkapnya

Ekspor Rokok ke Singapura Terancam Surut, Ini Penyebabnya

26 Juni 2015

Ekspor Rokok ke Singapura Terancam Surut, Ini Penyebabnya

Sekretaris Parlemen untuk Kesehatan Singapura Muhammad Faishal Ibrahim menyampaikan beberapa program terkait langkah-langkah pengendalian tembakau.

Baca Selengkapnya

Linting 1000 Rokok, Buruh Ini Diupah Rp 7400  

20 November 2014

Linting 1000 Rokok, Buruh Ini Diupah Rp 7400  

Pada 2014, target penerimaan bea dan cukai rokok mencapai Rp 173,73 triliun.

Baca Selengkapnya

Gudang Garam Naikkan Harga Beli Tembakau Petani

16 September 2013

Gudang Garam Naikkan Harga Beli Tembakau Petani

Harga hingga Rp 36 ribu perkilogram untuk tembakau kualitas A dan Rp 20 ribu untuk tembakau kualitas B.

Baca Selengkapnya