Rencana Kongsi Flexi-Esia Bikin Persaingan Tak Seru

Reporter

Editor

Rabu, 9 Juni 2010 13:01 WIB

Flexi
TEMPO Interaktif, Jakarta - Analis pasar dari BNI Securities Akhmad Nurcahyadi mengatakan, persaingan di pasar seluler berbasis Code Division Multiple Access (CDMA) tak lagi menarik jika dua pelaku terbesarnya memutuskan untuk berpadu.

“Jelas, jika mereka bekerja sama, pasar tertutup untuk pelaku lainnya. Enggak ada lagi (perusahaan CDMA lain) yang bisa masuk karena dua pelaku usahanya yang terbesar sudah bersatu,” kata Akhmad saat dihubungi Tempo, Rabu (9/6).

Monopoli pasar seluler berbasis CDMA, kata Akhmad, sangat mungkin terjadi. “Karena tidak akan ada lagi persaingan di pasar CDMA. Saya melihat persaingan tidak seru, karena tanpa berbuat apa pun, mereka bisa mendikte pasar,” ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar mengatakan, pihaknya menerima surat dari Telkom mengenai usulan sinergi antara Flexi dengan Esia. “Kami menyambut positif,” kata dia, Senin lalu.

Menurut Mustafa, rencana sinergi Telkom-Esia masih dalam tahap negosiasi. Namun, ia belum tahu pasti bentuk kerjasama itu. “Tidak harus ada perusahaan baru, tapi bisa mengambil bentuk joint operation. Tapi kemungkinan akan ada merger,” ujar Mustafa.

Proses merger dua perusahaan, kata Akhmad, sebenarnya tak mudah dilakukan. “Tapi sesuatu yang semula enggak mudah bisa jadi mudah kalau sudah menguasai pasar. Saya tidak melihat ada kesulitan di sini baik bagi Esia maupun Flexi untuk menguasai pasar,” ujarnya.

Jika sinergi jadi dilakukan, apapun bentuknya, tentu bakal membawa dampak positif, tak hanya bagi Telkom, ataupun bagi Bakrie Telecom (B-Tel). Keduanya punya tugas yang tidak mudah, yakni membangun citra, karena jika merger, mereka akan menciptakan merek baru.

Esia memiliki nilai plus sebagai merek seluler CDMA yang memiliki pasar terbesar. Sementara Telkom Flexi, memiliki ‘kekuatan’ lain karena ia ada di bawah perusahaan pelat merah. Jika terjadi merger akan bagus bagi Esia karena bisa bergabung dengan perusahaan BUMN.

Sedangkan Flexy diuntungkan karena bisa mendapatkan porsi pasar Esia yang sudah ada selama ini. "Kalau saya yang punya Flexi, tentu ingin merger dengan Esia. Begitu pun kalau saya punya Esia. Sebagai pelaku usaha, tentunya ingin ‘menikah’ dengan yang bagus, kan? Mereka bisa saling berbagi kartu truf yang belum dikeluarkan,” tutur Ahmad.

ISMA SAVITRI

Berita terkait

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

9 hari lalu

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

Laba operasi tersebut didapat berkat pendapatan konsolidasi Telkom yang mencapai Rp 37,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur

19 Februari 2024

Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) akan meluncurkan Satelit Merah Putih 2, sebuah satelit High Throughput Satellite (HTS), melalui anak perusahaannya Telkomsat langsung dari Florida pada 20 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Akuisisi, Jenis, beserta Manfaatnya

21 November 2023

Mengenal Akuisisi, Jenis, beserta Manfaatnya

Akuisisi merujuk pada proses pembelian mayoritas atau seluruh saham perusahaan untuk mengambil alih kontrol. Pahami tujuan, jenis, dan contohnya.

Baca Selengkapnya

Tarif Internet RI Murah, Indosat Bicara Pentingnya Keseimbangan Harga dan Kualitas Layanan

18 November 2023

Tarif Internet RI Murah, Indosat Bicara Pentingnya Keseimbangan Harga dan Kualitas Layanan

Indosat Ooredoo Hutchison menilai pentingnya keseimbangan tepat antara penawaran tarif internet dan kualitas layanannya.

Baca Selengkapnya

Merger Maskapai Penerbangan, Selayang Pandang Manfaat dan Resiko Merger

2 September 2023

Merger Maskapai Penerbangan, Selayang Pandang Manfaat dan Resiko Merger

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan merger dilakukan sebagai upaya menekan biaya logistik.

Baca Selengkapnya

Ragam Pernyataan Erick Thohir soal Rencana Merger BUMN Karya, Harap Masyarakat Tak Persepsi Buruk

26 Mei 2023

Ragam Pernyataan Erick Thohir soal Rencana Merger BUMN Karya, Harap Masyarakat Tak Persepsi Buruk

Soal rencana merger BUMN Karya, Menteri BUMN Erick Thohir sampaikan banyak hal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Asuransi Mandiri AXA dan AXA Indonesia Resmi Merger

3 Desember 2019

Perusahaan Asuransi Mandiri AXA dan AXA Indonesia Resmi Merger

Kedua perusahaan asuransi itu resmi bergabung setelah mendapatkan izin merger dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 26 November 2019.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru, Kini Akuisisi Aset Perusahaan Harus Lapor KPPU

15 Oktober 2019

Aturan Baru, Kini Akuisisi Aset Perusahaan Harus Lapor KPPU

Berdasarkan aturan baru, kini akuisisi dan pengambil alihan aset dengan lebih dari Rp 2,5 triliun wajib dilaporkan ke KPPU.

Baca Selengkapnya

Saingi Gopay, Grab Dikabarkan Menggabungkan Ovo dan DANA

14 September 2019

Saingi Gopay, Grab Dikabarkan Menggabungkan Ovo dan DANA

Grab yang berbasis di Singapura dikabarkan akan membeli saham mayoritas DANA yang selama ini dipayungi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (Emtek).

Baca Selengkapnya

Telat Lapor Merger, Anak Usaha BUMI dan WIKA Bisa Didenda Rp 25 M

13 Agustus 2019

Telat Lapor Merger, Anak Usaha BUMI dan WIKA Bisa Didenda Rp 25 M

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk Dileep Srivastava mengatakan perseroan telah menyampaikan laporan ke KPPU.

Baca Selengkapnya