Revitalisasi Industri Gula Dikhawatirkan Terhadang Moratorium  

Reporter

Editor

Sabtu, 5 Juni 2010 13:55 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO Interaktif, Jakarta - -Wakil Sekertaris Ikatan Ahli Gula Indonesia (IAGI) Adig Suwandi menilai keterbatasan lahan akan menjadi persoalan dalam revitalisasi industri gula sejak pemerintah merencanakan moratorium (penghentian sementara) konversi lahan gambut dan hutan alam. "Padahal revitalisasi perlu peningkatan luas lahan," katanya ketika dihubungi, Sabtu (5/6).

Saat ini total lahan kebun tebu mencapai 70 ribu hektar. Sekitar 47 ribu hektar dikelola oleh petani dan sisanya adalah kebun tebu milik pabrik.

Menurut Adig, jika pemerintah berniat melakukan revitalisasi di sektor lahan, maka setidaknya 60 persen dari lahan kebun tebu harus dikelola oleh pabrik. Ini adalah ukuran ideal supaya produksi gula bisa maksimal.

Namun kenyataannya tidak ada kepastian terkait lahan. Pemerintah sempat berencana membangun pabrik dan kebun baru di Banyuwangi, Jawa Timur. "Tetapi tidak ada kepastian lahan," katanya.

Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia, Kementrian Perindustrian Benny Wachyudi mengatakan belum ada kemajuan dalam program revitalisasi industri gula. "Karena sedang ada moratorium ini jadi kita tunggu dulu," terangnya.

Padahal sebelumnya Kementrian Perindustrian sedang melakukan pemetaan lahan kosong untuk dimanfaatkan sebagai kebun tebu. Beberapa perusahaan juga sudah menyatakan minat untuk berinvestasi di industri gula.

Pemerintah menargetkan produksi gula 5,7 juta ton pada 2014 melalui program revitalisasi. Produksi gula dalam negri saat ini tidak sampai tiga juta ton dalam setahun.

Adig menilai pemerintah sebetulnya tidak perlu melakukan moratorium. Karena banyak lahan terlantar yang sudah tidak produktif bisa dimanfaatkan dan dijadikan kebun tebu. "Investor juga perlu kepastian tentang lahan," katanya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Oslo, Norwegia pekan lalu mengatakan segera melakukan moratorium terhadap seluruh hutan alam dan lahan gambut untuk ekstensifikasi lahan kelapa sawit. Hal ini untuk mengurangi emisi karbon dan penyelamatan lingkungan.

KARTIKA CANDRA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jika Ditugasi Impor Gula Mentah, PTPN X Siap

1 Juli 2019

Jika Ditugasi Impor Gula Mentah, PTPN X Siap

Impor gula mentah itu dilakukan guna memenuhi konsumsi gula kristal putih (GKP).

Baca Selengkapnya

Cerita Pabrik Gula Milik BUMN yang Berumur Lebih dari Satu Abad

5 Juni 2017

Cerita Pabrik Gula Milik BUMN yang Berumur Lebih dari Satu Abad

Sebanyak 74 persen pabrik gula BUMN berusia lebih dari satu abad. Sudah tidak efisien dan perlu peremajaan. Benih tebu baru juga mahal harganya.

Baca Selengkapnya

PTPN XIII Siapkan Rp 330 Miliar untuk Revitalisasi Pabrik

25 Mei 2017

PTPN XIII Siapkan Rp 330 Miliar untuk Revitalisasi Pabrik

Perbaikan pabrik ini bertujuan meningkatkan utilisasi pabrik-pabrik pengolahan yang telah dibangun sejak 1980-an tersebut.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tetapkan HET Gula Rp 12.500 per Kilogram  

16 Januari 2017

Pemerintah Tetapkan HET Gula Rp 12.500 per Kilogram  

Penetapan HET dilakukan dengan sudah mempertimbangkan keuntungan yang harus didapat sektor usaha.

Baca Selengkapnya

Revitalisasi Tiga Pabrik Gula Butuh Investasi Rp 520 Miliar  

16 Oktober 2015

Revitalisasi Tiga Pabrik Gula Butuh Investasi Rp 520 Miliar  

PT PG Rajawali II akan merevitalisasi tiga pabrik gula (PG) dengan kebutuhan investasi sekitar Rp 520 miliar.

Baca Selengkapnya

RNI Bangun Pabrik Bioetanol Rp 200 Miliar  

16 Oktober 2015

RNI Bangun Pabrik Bioetanol Rp 200 Miliar  

RNI akan menghasilkan bioetanol setara bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Alihkan Anggaran Gula untuk Industri Agro

22 Agustus 2015

Kemenperin Alihkan Anggaran Gula untuk Industri Agro

Anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk revitalisasi pabrik gula PT Perkebunan Nusantara III dari Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya

Investor Gula Siap Masuk Sulawesi Selatan, Ini Syaratnya

28 Juli 2015

Investor Gula Siap Masuk Sulawesi Selatan, Ini Syaratnya

Menteri Perindustrian Saleh Husin menuturkan ketersediaan dan kesiapan lahan bakal lebih mempercepat realisasi rencana pembangunan pabrik gula kristal putih.

Baca Selengkapnya

Revitalisasi Pabrik Gula Butuh Dana Rp 25 Triliun  

26 Maret 2015

Revitalisasi Pabrik Gula Butuh Dana Rp 25 Triliun  

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan kondisi
pabrik-pabrik gula di Jawa Tengah sangat memprihatinkan.

Baca Selengkapnya

Membangkitkan Pergulaan Kita

21 Januari 2015

Membangkitkan Pergulaan Kita

Bank Dunia memperkirakan bahwa harga riil gula di pasar dunia (dolar Amerika 2010) pada 2025 akan turun dari US$ 0,37 per kilogram pada 2013 menjadi US$ 0,28 per kilogram. Dengan nilai kurs US$ 1 sama dengan Rp 12.605 saat tulisan ini disusun, harga gula per kilogram di pasar internasional pada 2025 adalah Rp 3.529. Sangat murah!

Baca Selengkapnya