Astra Agro Siapkan CAPEX 2003 Sebesar 200 Miliar rupiah

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juli 2003 09:09 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Astra Agro Lestari Tbk. menyiapkan dana sebesar Rp 200 Miliar untuk biaya belanja barang-barang modal (Capital Expenditure / CAPEX) tahun 2003. Dana itu akan digunakan untuk membangun dua pabrik di Kalimantan dan Sulawesi. Diharapkan dengan mulai beroperasinya pabrik-pabrik baru tadi akan meningkatkan produksi perseroan hingga 10 persen. Hal ini diungkapkan direktur perusahaan Juliani Syaftari kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Jakarta, Selasa (4/2). Menurut dia, sebagian besar dana CAPEX itu berasal dari pinjaman kredit, yaitu dari Bank Central Asia sebesar Rp 150 Miliar. Juliani memproyeksikan, pada tahun ini perseroan akan mencapai kenaikan produksi sebesar 5 - 10 persen. "Kenaikan ini dengan asumsi sudah mulai beroperasinya pabrik-pabrik baru kami," katanya. Pabrik baru pertama adalah di Kumay, daerah Kalimantan, yang nantinya akan memiliki kapasitas produksi sebesar 60 ton buah tandan segar (BTS) per jam. Selain itu, perseroan tahun ini akan mulai membangun pabrik keduanya di Kumay, yang kapasitas produksinya sama dengan pabrik pertama. "Diperkirakan akan selesai pembangunannya dalam 18 bulan ke depan," imbuhnya. Untuk membangun pabrik kedua di Kumay ini, lanjut Juliani, dibutuhkan dana sekitar US$ 5 Juta. Selain untuk pembangunan pabrik kedua di Kumay, dana dari pinjaman BCA itu digunakan untuk membangun pabrik di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Selatan. Pabrik ini juga kemungkinan akan selesai pada tahun 2004. Menurut Juliani, dengan selesainya pabrik di Kumay dan Mamuju, perseroan akan memiliki total pabrik pengolah kelapa sawit sebanyak 17 pabrik. Juliani juga mengungkapkan, penjualan perseroan pada tahun lalu diperkirakan mengalami kenaikan hingga 40 persen dibanding tahun 2001. Artinya, kemungkinan perseroan meraup penjualan tahun 2002 sebesar Rp 2 Triliun. Sedangkan laba bersih yang dibukukan, tuturnya, kemungkinan di atas Rp 200 Miliar. Kenaikan penjualan ini sekitar 90 persen dikontribusikan oleh penjualan crude palm oil (CPO). Sisanya dalah dari karet dan kakao. Sedangkan total kewajiban perseroan tahun 2002 sebesar Rp 800 Miliar, yang kebanyakan berasal dari kreditur lokal. Utang tersebut jatuh tempo pada periode tahun 2007 - 2008, dimana setiap tahunnya perseroan mengalokasikan Rp 100 Miliar untuk membayar utang. Dia juga membantah rumor yang berkembang bahwa PT Astra International Tbk., pemilik 64,67 persen saham Astra Agro, hendak melepaskan seluruh kepemilikannya di perusahaan perkebunan sawit itu. Kabarnya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. berminat membelinya. "Saya tidak tahu, gosip dari mana itu?" kata Juliani balik bertanya. Menurutnya, jika memang Astra hendak menjual seluruh kepemilikannya di Astra Agro, itu adalah keputusan Astra sebagai induk usaha. "Tapi belum ada pembicaraan dari Astra dan di internal kita soal penjualan ini," tegas dia. Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Astra Budi Setiadharma menyatakan hendak mempertahankan kepemilikannya di Astra Agro hingga 1-2 tahun mendatang. Alasannya, prospek perusahaan perkebunan kelapa sawit seperti Astra Agro pada tahun-tahun mendatang masih sangat baik. Tapi Budi tidak bisa memperkirakan kemungkinan Astra melepas kepemilikannya setelah tahun 2004. Yura Syahrul --- TNR

Berita terkait

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

1 menit lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

IU Bawakan 27 Lagu Selama 3 Jam Konser di Jakarta, Semangat Fanchant dan Banjir Konfeti

1 menit lalu

IU Bawakan 27 Lagu Selama 3 Jam Konser di Jakarta, Semangat Fanchant dan Banjir Konfeti

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

5 menit lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

7 menit lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

9 menit lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas U-23 Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23 2024

9 menit lalu

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas U-23 Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Keberhasilan Uzbekistan mencatatkan statistik apik tak lepas dari peran penting para pemainnya selama Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Ada Pemohon Sengketa Pileg Tak Hadir di MK, Saldi Isra: Berarti Tidak Serius

9 menit lalu

Ada Pemohon Sengketa Pileg Tak Hadir di MK, Saldi Isra: Berarti Tidak Serius

Hakim MK Saldi Isra menegur sejumlah pemohon sengketa pileg yang tidak hadir dalam sidang pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

14 menit lalu

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

Demokrat tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Daftar Gugatan dalam Sengketa Pileg di MK Mulai Hari Ini, Pemohon Telah Siapkan Bukti dan Saksi

15 menit lalu

Daftar Gugatan dalam Sengketa Pileg di MK Mulai Hari Ini, Pemohon Telah Siapkan Bukti dan Saksi

Sengketa Pileg 2024 di MK tidak hanya sekadar proses hukum, tetapi juga merupakan cerminan dari dinamika politik dan demokrasi di Indonesia. Apa saja gugatannya?

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

17 menit lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya