TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Arum Sabil meminta agar gula impor yang sudah masuk agar segera didistribusikan. Ini dilakukan agar tidak mengganggu stok gula yang ada saat musim panen tiba pada pertengahan Mei nanti."Tempat-tempat yang kosong seperti di Papua harus segera diistribusikan," katanya saat ditemui usai pembahasan kebijakan Holding BUMN Perkebunan di Jakarta, Kamis (18/3).

Ia khawatir bila daerah-daerah di luar Jawa yang kekurangan gula tidak segera mendapatkan pasokan gula akan memunculkan rencana untuk mengimpor gula lagi."Kalau nanti terus terjadi kekosongan, jangan sampai mereka meminta impor," katanya

Sekretaris Perusahaan PT Perkebunan Nusantara XI Adig Suawandi mengatakan, saat ini sebagian besar impor gula sudah selesai dilakukan. Namun PTPN XI masih mendatangkan 28.500 ton gula dari rencana 103.500 ton. "Dalam waktu dekat akan sampai," katanya.

Adig sepakat bila gula impor sudah selesai didistribusikan sebelum musim giling tiba pada pertengahan Mei nanti. "Jadi harus dihitung dengan cermat," katanya.

Sebelumnya Perum Bulog berencana merampungkan impor gula pada pekan pertama Maret ini. Bulog telah mengimpor gula sebanyak 43.450 ton, sedangkan sisa 4600 ton akan sudah akan masuk pada 5 Maret lalu.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha Perum Bulog Deddy S. A. Kodir mengatakan, seluruh gula yang diimpor tersebut akan habis terjual sebelum masuk musim giling tebu pada akhir Mei nanti.

IQBAL MUHTAROM