Incar Swasembada Gula, Menteri Industri Kebanjiran Pemodal  

Reporter

Editor

Kamis, 28 Januari 2010 15:50 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah telah mengantongi 32 calon investor yang bersedia membuka perkebunan tebu sekaligus membangun pabrik gula baru. Bila tak ada kendala, pembangunan pabrik tebu bakal membutuhkan waktu selama dua tahun dengan total kebutuhan investasi Rp 24,3 triliun.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan telah menerima kunjungan dari 32 calon investor tersebut beberapa waktu lalu. Beberapa di antara mereka berasal dari Cina yang berencana menggandeng investor lokal.

“Kami harus menyeleksi keseriusan dan kemampuan mereka. Karena (target swasembada gula) harus selesai pada 2014, maka harus dimulai tahun ini,” katanya dalam jumpa pers membahas perkembangan program 100 hari pertama kabinet perekonomian di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (28/1).

Seperti diberitakan, penyusunan revitalisasi industri gula merupakan salah satu dari 51 rencana aksi pada program 100 hari pertama kabinet perekonomian. Hidayat memaparkan, revitalisasi pabrik gula akan meliputi perluasan perkebunan tebu dan pabrik gula baru yang tersebar di beberapa wilayah.

Wilayah tersebut antara lain Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua. Lahan yang diperlukan 500 ribu hektare yang penyediaannya akan dikoordinasikan bersama Kementerian Pertanian dan Kementerian Kehutanan.

Adapun target total kapasitas giling pabrik gula diperkirakan mencapai 163 ribu cane per hari. “Sehingga akan terbangun pabrik sekitar 10-25 unit, tergantung kapasitas giling yang dipilih,” ujarnya.

Menurut dia, pembangunan pabrik gula tersebut akan diarahkan memproduksi raw sugar (gula kasar) untuk memenuhi kebutuhan industri gula rafinasi dalam negeri. Dengan demikian secara bertahap ketergantungan impor raw sugar yang selama ini terjadi dapat digantikan dengan pasokan dari produksi dalam negeri.

Dia mengingatkan, saat ini sekitar 95 persen raw sugar merupakan produk impor. Tahun lalu, kebutuhan gula kristal rafinasi mencapai 2,15 juta ton dan hanya dipenuhi produksi nasional sebesar 1,9 juta ton yang dihasilkan 51 pabrik gula saat ini.

Pada 2014, dia memperkirakan kebutuhan tersebut akan meningkat menjadi 2,74 juta ton atau tumbuh 5 persen setahun. “Pada tahun yang sama diprediksi produksi kita 2,74 juta ton. Itulah targetnya, swasembada gula,” kata Hidayat.

AGOENG WIJAYA | RIEKA RAHADIANA | IQBAL

Berita terkait

Jika Ditugasi Impor Gula Mentah, PTPN X Siap

1 Juli 2019

Jika Ditugasi Impor Gula Mentah, PTPN X Siap

Impor gula mentah itu dilakukan guna memenuhi konsumsi gula kristal putih (GKP).

Baca Selengkapnya

Cerita Pabrik Gula Milik BUMN yang Berumur Lebih dari Satu Abad

5 Juni 2017

Cerita Pabrik Gula Milik BUMN yang Berumur Lebih dari Satu Abad

Sebanyak 74 persen pabrik gula BUMN berusia lebih dari satu abad. Sudah tidak efisien dan perlu peremajaan. Benih tebu baru juga mahal harganya.

Baca Selengkapnya

PTPN XIII Siapkan Rp 330 Miliar untuk Revitalisasi Pabrik

25 Mei 2017

PTPN XIII Siapkan Rp 330 Miliar untuk Revitalisasi Pabrik

Perbaikan pabrik ini bertujuan meningkatkan utilisasi pabrik-pabrik pengolahan yang telah dibangun sejak 1980-an tersebut.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tetapkan HET Gula Rp 12.500 per Kilogram  

16 Januari 2017

Pemerintah Tetapkan HET Gula Rp 12.500 per Kilogram  

Penetapan HET dilakukan dengan sudah mempertimbangkan keuntungan yang harus didapat sektor usaha.

Baca Selengkapnya

Revitalisasi Tiga Pabrik Gula Butuh Investasi Rp 520 Miliar  

16 Oktober 2015

Revitalisasi Tiga Pabrik Gula Butuh Investasi Rp 520 Miliar  

PT PG Rajawali II akan merevitalisasi tiga pabrik gula (PG) dengan kebutuhan investasi sekitar Rp 520 miliar.

Baca Selengkapnya

RNI Bangun Pabrik Bioetanol Rp 200 Miliar  

16 Oktober 2015

RNI Bangun Pabrik Bioetanol Rp 200 Miliar  

RNI akan menghasilkan bioetanol setara bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Alihkan Anggaran Gula untuk Industri Agro

22 Agustus 2015

Kemenperin Alihkan Anggaran Gula untuk Industri Agro

Anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk revitalisasi pabrik gula PT Perkebunan Nusantara III dari Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya

Investor Gula Siap Masuk Sulawesi Selatan, Ini Syaratnya

28 Juli 2015

Investor Gula Siap Masuk Sulawesi Selatan, Ini Syaratnya

Menteri Perindustrian Saleh Husin menuturkan ketersediaan dan kesiapan lahan bakal lebih mempercepat realisasi rencana pembangunan pabrik gula kristal putih.

Baca Selengkapnya

Revitalisasi Pabrik Gula Butuh Dana Rp 25 Triliun  

26 Maret 2015

Revitalisasi Pabrik Gula Butuh Dana Rp 25 Triliun  

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan kondisi
pabrik-pabrik gula di Jawa Tengah sangat memprihatinkan.

Baca Selengkapnya

Membangkitkan Pergulaan Kita

21 Januari 2015

Membangkitkan Pergulaan Kita

Bank Dunia memperkirakan bahwa harga riil gula di pasar dunia (dolar Amerika 2010) pada 2025 akan turun dari US$ 0,37 per kilogram pada 2013 menjadi US$ 0,28 per kilogram. Dengan nilai kurs US$ 1 sama dengan Rp 12.605 saat tulisan ini disusun, harga gula per kilogram di pasar internasional pada 2025 adalah Rp 3.529. Sangat murah!

Baca Selengkapnya