TEMPO Interaktif, Jakarta - Pedagang berbagai produk Cina di Asemka, Jakarta Barat, mengaku tidak tahu kalau sekarang telah diberlakukan Free Trade Area Cina-Indonesia. "Apaan itu kita gak tau," kata Cristine, pedadang aksesori Cina ketika ditemui Tempo di tokonya di Asemka, Rabu (1/6).
Hal senada juga diutarakan Danny, pedagang boneka dan aksesoris di Asemka. "Maksudnya apa itu Mas?" kata Danny keheranan saat ditanya tentang Free Trade Area.
Penjual peralatan olahraga dan mainan buatan Cina, Novi, juga mengaku tidak tahu kalau per 1 Januari lalu telah diberlakukan perdagangan bebas antara Indonesia dan Cina. "Kita mah biasa aja di sini. Gak tau apa-apa," tukasnya.
Cristine menambahkan, isu FTA yang digemborkan pemerintah tidak berlaku bagi pedagang kecil seperti dirinya. Menurut dia, hal itu hanya berlaku bagi pedagang besar. "Itu kan buat yang besar-besar saja, yang jualan tekstil dan lain-lain. Kalau kata kita-kita di sini mah gak ada ngaruhnya," tutur Cristine yang mempunyai karyawan 10 orang itu.
DANANG WIBOWO
Berita terkait
UMKM Tergencet Impor, Teten Masduki Usul Produk Cina Berlabuh Dulu di Papua
29 Maret 2023
Menteri Koperasi Teten Masduki mengusulkan supaya impor produk Cina masuk dari pelabuhan di Papua, tidak langsung masuk ke pasar Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaCina Kuasai 73 Persen Pasar Ponsel di Indonesia, Siapa Teratas?
7 September 2020
Ponsel asal Cina menguasai dua pertiga pangsa pasar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaVirus Corona Belum Reda, Ini Daftar Larangan Impor Produk Cina
12 Februari 2020
Sementara virus corona masih menyebar, pemerintah melarang impor kuda, keledai, bagal dan hinnie termasuk bibitnya dari Cina.
Baca SelengkapnyaVirus Corona, Kemendag Stop Impor Produk Cina untuk Sementara
3 Februari 2020
Menyusul penyebaran virus corona, impor produk asal Cina akan dihentikan sementara.
Baca SelengkapnyaCina Ngotot Soal Natuna, Pemerintah Diminta Ancam Pangkas Impor
3 Januari 2020
Pemerintah diminta tegas menekan Cina yang masih ngotot mengklaim Laut Natuna di Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaBPS Sebut Impor Barang Konsumsi Mayoritas Apel dan Jeruk Mandarin
16 Desember 2019
BPS impor barang konsumsi melonjak 16,13 persen secara bulanan (mtm) atau naik sebesar US$ 231,7 juta.
Baca SelengkapnyaBangkrut, 188 Industri Tekstil Jabar Relokasi ke Jateng
5 Oktober 2019
Sejak Januari 2018 hingga September 2019 tercatat 188 industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Jabar bangkrut dan relokasi ke Jateng.
Baca SelengkapnyaImpor Produk Cina Melonjak Rp 21 T, Mendag Bilang Bagus karena...
16 Agustus 2019
Menteri Perdagangan lonjakan impor produk Cina sepanjang Juli 2019 terbilang bagus karena didominasi barang modal, bukan konsumsi.
Baca SelengkapnyaImpor Cina Naik Rp 21 T,Menperin Akan Investigasi Praktik Dumping
16 Agustus 2019
Menteri Perindustrian bakal melakukan investigasi dumping, terkait melonjaknya impor barang dari Cina sepanjang Juli 2019 yang sebesar Rp 21 triliun.
Baca SelengkapnyaImpor Produk Cina Naik Rp 21 T dalam Sebulan, Ini Kata Kemendag
15 Agustus 2019
Kementerian Perdagangan belum bisa memastikan apakah penyebab banjir produk Cina impor itu adalah melemahnya mata uang Yuan.
Baca Selengkapnya