Sri Mulyani: Saya Tak Berharap Golkar Berbaik Hati!

Reporter

Editor

Kamis, 10 Desember 2009 17:20 WIB

TEMPO/Adri Irianto
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yakin bahwa penyelidikan Panitia Khusus Hak Angket Bank Century Dewan Perwakilan Rakyat merupakan upaya mendiskreditkan dirinya oleh para politisi yang menentang agenda reformasi, terutama para pemimpin Partai Golkar, termasuk Ketua Umum Aburizal Bakrie.

Sri Mulyani mengatakan ketegangan antara dirinya dengan Bakrie bermula pada tahun lalu ketika ia menentang suspensi saham Bumi Resources, perusahaan batu bara yang dikendalikan oleh grup Bakrie. Harga saham Bumi Resources sempat anjlok ke titik terendah sehingga otoritas bursa melakukan suspensi pada 6 Oktober 2008.

Aburizal Bakrie, melalui juru bicaranya, enggan mengomentari suspensi saham itu.

Menteri Sri Mulyani pada tahun lalu juga meminta pencekalan bepergian ke luar negeri bagi beberapa pejabat perusahaan Bakrie setelah kisruh penolakan dari perusahaan-perusahaan tambang untuk membayar royalti penjualan batu bara kepada pemerintah.

"Aburizal Bakrie tak senang dengan saya," kata Sri Mulyani, dalam wawancara dengan harian Wall Street Journal, Kamis (10/12). "Saya menduga orang-orang di Golkar tidak akan berlaku adil dan berbaik hati dengan saya selama penyelidikan."

Namun Bakrie menolak adanya masalah antara dirinya dengan Sri Mulyani.

Sri Mulyani dan Wakil Presiden Boediono menjadi subyek penyelidikan yang dilakukan Dewan Perwakilan Rakyat dalam kasus kucuran dana talangan Bank Century--kini bersalin nama menjadi Bank Mutiara--pada November 2008. Sebagai menteri keuangan, Sri Mulyani mengawasi dana talangan; Boediono saat itu menjabat gubernur bank sentral.

Sri Mulyani mengatakan kegagalan menjamin dana simpanan di Bank Century yang saat itu sangat besar bisa memicu kepanikan nasabah di bank-bank lain. "Saya pikir apa yang saya lakukan merupakan yang terbaik bagi negeri ini," katanya.

Boediono juga mempertahankan kebijakan dana talangan sebagai hal penting untuk mencegah kepanikan yang meluas di sektor perbankan.

Ketua Panitia Khusus Hak Angket Bank Century, Idrus Marham, yang juga menjabat sekretaris jenderal Partai Golkar, mengatakan pada Rabu lalu penyelidikan ini didukung oleh semua partai politik dan bukan hanya membidik Sri Mulyani.

"Kami tak menjadikan hal ini untuk membidik Sri Mulyani. Fokusnya untuk mendapatkan data dan fakta mengenai dana talangan," kata Idrus kepada Wall Street. Namun, dia menolak mengomentari detail investigasi yang akan dimulai bulan ini dan diperkirakan selesai dalam dua bulan.

BOBBY CHANDRA

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

4 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya