Minyak jenis light sweet untuk antaran Januari diperdagangkan US$ 75,85 per barel, atau turun US$ 0,17 daripada penutupan perdagangan sehari sebelumnya di New York Mercantile Exchange. Minyak jenis Brent di perdagangan berjangka ICE dijual lebih tinggi US$ 0,22 pada posisi $76,68 per barel.
"Kondisi tarik ulur sedang terjadi saat ini. Hal itu sulit menebak hendak kemana arah harga minyak saat ini," kata Tony Rosado, pialang di GA Global Markets yang bermarkas di New York. "Andaikata dolar tidak serendah nilai sebenarnya, harga minyak boleh jadi diperdagangkan di bawah US$ 70 atau bahkan lebih rendah."
Data yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Energi Amerika Serikat, menunjukkan cadangan minyak milik negeri Abang Sam naik pekan lalu, dipicu oleh impor terlambat yang dilakukan oleh Tropical Storm Ida awal bulan ini.
Cadangan minyak diperkirakan naik 1,5 juta barel, seperti yang disebut analis dalam survei yang digelar oleh Dow Jones. Stok bensin diprediksi naik hingga 500 ribu barel, dan termasuk heating oil dan diesel sebanyak 200 ribu barel.
DOW JONES | BOBBY CHANDRA