Pekan Ini Indeks Saham Diprediksi Masih Fluktuatif
Reporter
Editor
Senin, 9 November 2009 08:17 WIB
TEMPO/Dinul Mubarok
TEMPO Interaktif, Jakarta -Pekan ini indeks diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif. Walau pada akhir pekan lalu indeks harga saham gabunga (IHSG) Bursa Efek Indonesia berhasil naik, namun gagal bertahan di level psikologis 2.400.
Analis dari PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono menjelaskan, investor menilai saat ini belum ada sentimen positif yang mampu mendukung indeks kembali ke tren menguat atau bullish.
Pergerakan indeks masih akan dipengaruhi oleh laporan keuangan korporasi, dan data ekonomi AS, serta laporan kinerja triwulan emiten domestik. “Selain itu, saham – saham kelompok Bakrie masih akan berpengaruh terhadap bursa pekan ini,” paparnya. Dan indeks hari ini diproyeksikan akan bergerak dikisaran antara 2.381 hingga – 2.415.
Walaupun cukup bergejolak, indeks sepekan kemarin masih mencatat kenaikan sebesar 27,405 poin (1,16 persen) ke level 2.395 dari posisi pekan sebelumnya 2.367,701.
Indeks, masih menurut Purwoko, sepekan kemarin pergerakannya sangat tajam karena dipengaruhi oleh faktor global seperti data ekonomi AS dan indeks Dow Jones. Dan dari faktor domestik sendiri dirilisnya data inflasi, dan dipertahankannya suku bunga BI Rate.
“Kondisi politik dalam negeri yang memanas akibat kasus Bibit – Chandra sedikit banyak juga turut mempengaruhi bursa saham,“ tuturnya. Bursa regional pagi ini dibuka beragam, bursa Australia naik 1,11 persen, bursa Selandia Baru naik 0,16 persen, bursa Sinapura naik 0,14 persen. Namun bursa Tokyo justru turun 0,58 persen.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.