Dalam pengumuman di situs web-nya, Direktorat menjelaskan seri SPN20100902 (new issuance) memiliki pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 2 September 2010. Lalu Seri FR 0030 (reopening) dengan tingkat bunga tetap 10,75 persen dan jatuh tempo Mei 2016. Pembayaran kupon dilakukan setiap 15 November dan 15 Mei.
Seri FR0052 (reopening) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,5 persen dan jatuh tempo 15 Agustus 2030. Pembayaran kupon dilakukan setiap 15 Agustus dan 15 Februari. Dan terakhir, seri FR0050 (reopening) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,5 persen dan jatuh tempo 15 Juli 2038. Pembayaran kupon setiap 15 Juli dan 15 Januari.
Penjualan surat utang tersebut akan dilaksanakan dengan sistem pelelangan Bank Indonesia. Sistem ini bersifat terbuka, menggunakan metode harga beragam. Lelang dibuka 1 September 2009 pukul 10.00 WIB dan ditutup 12.00 WIB. Hasil lelang akan diumumkan pada hari sama, dan penyelesaian dilaksanakan 3 September 2009.
Dealer utama untuk lelang kali ini terdiri dari 18 pihak. Antara lain Citibank, Deutsche Bank, HSBC, Bank BCA, Bank Danamon, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bahana Securities, dan Danareksa Securities.
Kalangan erbankan mengeluhkan tingginya imbal hasil surat utang negara. Mereka khawatir, setelah bunga deposito turun pasca kesepakatan 14 bank dengan Bank Indonesia dua pekan silam, deposan akan beralih ke instrumen surat utang negara.
Namun bank sentral meyakini kemungkinan perpindahan tersebut kecil. "Belum tentu tenor SUN sesuai dengan cash flow yang diinginkan nasabah," ujar Direktur Penelitian dan Pengaturan Bank Indonesia Halim Alamsyah.
EFRI RITONGA