Gubernur Bank Indonesia Sebut Lima Faktor Kemajuan Pasar Keuangan Syariah

Reporter

Hanin Marwah

Editor

Abdul Manan

Jumat, 1 November 2024 05:21 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2024. ANTARA/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menekankan lima faktor utama dalam membangun kemajuan pasar keuangan syariah. Salah satunya dengan mengembangkan Sukuk Hijau (Green Sukuk) atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Hal ini disampaikan Perry dalam Joint High Level Seminar and Investor Forum bertema Future Development of Product Innovation and Liquidity Management in the Islamic Financial Services Industry, Kamis, 31 Oktober 2024. Seminar ini diinisiasi Bank Indonesia berkolaborasi dengan Islamic International Liquidity Management (IILM) dan Islamic Financial Services Board (IFSB).

“Pertama, mengembangkan inovasi produk keuangan syariah yang tidak hanya berbasis pada 3 instrumen utama yaitu sukuk, takaful, dan wakaf,” katanya, seperti dikutip dari keterangan resminya pada Jumat, 1 November 2024.

Sebagai salah satu penerbit sukuk terbesar, kata Perry, Indonesia juga sudah menginisiasi penerbitan Sukuk Hijau atau yang juga dikenal dengan Sukuk Negara. Ia menyebut sukuk ini mampu menunjang ekosistem perekonomian dan keuangan hijau. Sebab, SBSN tidak mengandung unsur riba (bunga), gharar (ketidakpastian), atau maysir (judi) sehingga dapat menjadi alternatif investasi yang sejalan dengan ketentuan syariah Islam.

Perry menjelaskan, tujuan utama dari penerbitan Sukuk Hijau adalah untuk menghimpun dana dari masyarakat dan para investor, yang akan digunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan pembangunan negara. Sukuk Hijau ini juga dirancang untuk mendukung komitmen Indonesia dalam menangani perubahan iklim, termasuk di dalamnya risiko transisi menuju ekonomi berkelanjutan.

Advertising
Advertising

Merujuk pada Laporan Pengembangan Keuangan Islam 2023 terkini, disadur dari laman resmi BI, nilai Sukuk Hijau dan Environmental, Social, Governance (ESG) yang beredar mencapai 24,4 miliar dolar AS pada 2022. Malaysia dan Arab Saudi adalah pemimpin Sukuk ESG, diikuti oleh Indonesia dan UEA.

Untuk faktor kedua, Perry menyebut soal perlunya akselerasi pengembangan pasar keuangan syariah melalui digitalisasi ekonomi dan keuangan syariah. Hal ini diharapkan mampu menjawab tantangan risiko ketidakpastian global yang disertai pesatnya arus digitalisasi.

Dari data yang dimiliki BI, ukuran pasar fintech syariah global diperkirakan mencapai US$ 138 miliar pada periode 2022-2023 dan diproyeksikan meningkat menjadi US$ 306 miliar pada 2027 dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 17,3 persen. Pertumbuhan ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan sektor fintech global secara keseluruhan, yang diperkirakan akan tumbuh pada CAGR sebesar 12,3 persen selama periode yang sama.

Faktor ketiga, kata Perry, integrasi jasa sistem keuangan wholesale dan ritel yang mampu memperkuat interkoneksi seluruh lembaga keuangan syariah. Termasuk di dalamnya asuransi maupun lembaga sosial finance.

Faktor keempat adalah dukungan kerangka kebijakan yang turut mengedepankan manajemen risiko dalam memitigasi risiko siber, operasional, dan anti pencucian uang.

Faktor kelima adalah perlunya melakukan edukasi dan literasi sistem keuangan syariah. Menurut Perry, perlu penguatan pemahaman masyarakat dan kapabilitas SDM guna mendorong pengembangan sektor keuangan syariah dan menumbuhkan inovasi secara berkelanjutan.

Sukma Kanthi Nurani berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Badan Gizi Nasional Sebut Uji Coba Makan Bergizi Gratis Rp 900 Juta per Bulan, Dibiayai Hamba Allah

Berita terkait

Dorong Digitalisasi Industri Halal Indonesia, Bank Indonesia Resmikan Simfratani

4 jam lalu

Dorong Digitalisasi Industri Halal Indonesia, Bank Indonesia Resmikan Simfratani

Bank Indonesia meresmikan Simnfratani dalam sebuah konferensi pada 31 Oktober 2024 untuk mendukung digitalisasi industri halal di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BI Tegaskan Pentingnya Atasi Dampak Lemahnya Perekonomian Global di Rapat Bank Dunia

5 hari lalu

BI Tegaskan Pentingnya Atasi Dampak Lemahnya Perekonomian Global di Rapat Bank Dunia

Bank Indonesia (BI) menghadiri pertemuan tahunan International Monetery Fund (IMF) dan Bank Dunia di Washington D.C, Amerika Serikat, 22-26 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

OJK Mendorong Potensi Pasar Perbankan Syariah, Mayoritas Penduduk Indonesia Beragama Islam

6 hari lalu

OJK Mendorong Potensi Pasar Perbankan Syariah, Mayoritas Penduduk Indonesia Beragama Islam

OJK telah menerbitkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah Indonesia (RP3SI) 2023-2027 yang menekankan pentingnya sinergi dalam ekosistem ekonomi syariah.

Baca Selengkapnya

Dana Tabungan Perorangan September 2024 Tumbuh Tipis, Simpanan Korporasi Melejit jadi Rp 261 Triliun

8 hari lalu

Dana Tabungan Perorangan September 2024 Tumbuh Tipis, Simpanan Korporasi Melejit jadi Rp 261 Triliun

BI mencatat segmen tabungan kategori korporasi tumbuh pesat pada September 2024.

Baca Selengkapnya

PMI BI Turun, Kadin: Tanda Bahaya Pelaku Ekonomi

12 hari lalu

PMI BI Turun, Kadin: Tanda Bahaya Pelaku Ekonomi

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, penurunan PMI-BI menjadi tanda bahaya bagi pelaku ekonomi.

Baca Selengkapnya

Mulai Desember BI akan Gratiskan Biaya Transaksi QRIS Hingga Rp 500 Ribu bagi Pedagang

13 hari lalu

Mulai Desember BI akan Gratiskan Biaya Transaksi QRIS Hingga Rp 500 Ribu bagi Pedagang

Bank Indonesia bakal menggratiskan biaya merchant QRIS hingga Rp 500 ribu mulai 1 Desember 2024 untuk mengerek daya beli masyarakat

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, JMFW 2025 Resmi Ditutup dengan Transaksi Potensial USD 20,4 juta

13 hari lalu

Lampaui Target, JMFW 2025 Resmi Ditutup dengan Transaksi Potensial USD 20,4 juta

JMFW 2025 menampilkan lebih dari 1.000 koleksi fesyen dari 239 jenama lokal.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Tegur Pedagang yang Menolak Pembayaran Tunai: Melanggar Undang-undang

13 hari lalu

Bank Indonesia Tegur Pedagang yang Menolak Pembayaran Tunai: Melanggar Undang-undang

Bank Indonesia menegaskan bahwa setiap pedagang harus menerima pembayaran dari konsumen secara tunai maupun nontunai

Baca Selengkapnya

Cara Mengetahui Kode SWIFT Bank Mandiri dengan Cepat

14 hari lalu

Cara Mengetahui Kode SWIFT Bank Mandiri dengan Cepat

Kode SWIFT diperlukan untuk transaksi keuangan internasional. Lantas, bagaimana cara mengetahuinya kode SWIFT Bank Mandiri? Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Bakal Beri Insentif Likuiditas untuk Penyaluran Kredit Perumahan Rakyat

14 hari lalu

Bank Indonesia Bakal Beri Insentif Likuiditas untuk Penyaluran Kredit Perumahan Rakyat

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan BI akan memberikan insentif likuiditas bank-bank yang menyalurkan kredit kepada sektor konstruksi termasuk perumahan rakyat.

Baca Selengkapnya