Sokong Makan Bergizi Gratis, Kementan Siapkan Pekarangan Pangan hingga Impor Susu 1,8 Juta Ton

Jumat, 25 Oktober 2024 14:19 WIB

Siswa menyantap menu makan bergizi gratis saat diuji coba di SMPN 270, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2024. Dalam uji coba tersebut menu makanan yang disediakan yakni nasi dengan lauk ayam teriyaki, sayur, tahu goreng, jeruk, dan susu dengan harga per porsi Rp23.000. Selain itu diberikan juga buku tulis. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) mempersiapkan dua program untuk mendukung makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Dua program itu yakni program pekarangan pangan bergizi serta peningkatan produksi susu dan daging.

“Makan bergizi gratis bagus banget programnya dan Kementan harus mengambil peran,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman lewat keterangan tertulis, Kamis, 24 Oktober 2024.

Amran menjelaskan, makan bergizi gratis dapat disokong mulai dari tingkat rumah tangga melalui program pekarangan pangan bergizi. Pemerintah mendorong masyarakat membudidayakan tanaman pangan di pekarangan mereka, seperti sayur-sayuran atau umbi-umbian. Mereka juga dapat ternak ayam, bebek, hingga lele di pekarangan.

Lewat program ini, setiap rumah dapat menyuplai kebutuhan gizi, seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan lainnya dari tanaman yang mereka budidayakan. Untuk mendukung skema ini, Amran mengatakan instansinya akan membagikan benih dan bibit unggul kepada setiap rumah tangga.

Amran mengungkapkan, rumah tangga di Indonesia berjumlah 70 juta. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan rata-rata belanja rumah tangga setiap bulannya sebesar Rp 2 juta atau total belanja rumah tangga seluruh Indonesia adalah Rp 1.400 triliun per tahun. Menurut Amran, pekarangan pangan bergizi dapat berpotensi mengurangi belanja rumah tangga tersebut.

Advertising
Advertising

Lewat program pekarangan pangan bergizi, Amran optimistis makan bergizi gratis dapat mendorong pergerakan ekonomi di perdesaan. Ia mengatakan, pangan yang diproduksi di pekarangan dapat disuplai ke sekolah hingga rumah makan. Karena itu, politikus cum pengusaha ini meminta program ini tak hanya dilihat sebagai makan bergizi, tapi sekaligus merupakan penggerak ekonomi di pedesaan.

Amran mengingatkan, pemenuhan kebutuhan protein tidak hanya bergantung pada susu. Menurut dia, tubuh tidak bisa membedakan mana susu, ayam, atau telur. Tubuh hanya mengetahui ketiganya merupakan sumber protein. Meski begitu, salah satu menteri terkaya di Kabinet Merah Putih ini mengatakan Kementan berupaya menjalankan program peningkatan produksi susu dan daging sapi.

Untuk meningkatkan upaya produksi, Kementan menggaet investor serta mengatur regulasi impor sapi perah. Amran mengaku telah mengundang investor dari Vietnam. Investor itu berani memproduksi susu 1,8 juta ton. Jumlah hampir separuh dari kuota impor sebesar 3,7 juta ton. "Kami mau kawal,” ujar bapak dari Andi Amar Ma'ruf Sulaiman, politikus Partai Gerindra itu.

Pilihan editor: Penjualan iPhone 16 Ilegal, Kemenperin: Laporkan Jika Ada yang Jual

Berita terkait

Makan Bergizi Gratis 'Harga Mati', Prabowo Ancam Pecat Menteri yang Tak Mendukung

2 menit lalu

Makan Bergizi Gratis 'Harga Mati', Prabowo Ancam Pecat Menteri yang Tak Mendukung

Belum genap sepekan sejak dilantik pada Ahad, 20 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto sudah menebar ancaman pemecatan kepada jajaran menterinya di Kabinet Merah Putih.

Baca Selengkapnya

Food Estate: Tanggapan Pengamat hingga Ambisi Swasembada Pangan

16 menit lalu

Food Estate: Tanggapan Pengamat hingga Ambisi Swasembada Pangan

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, memastikan lembaganya akan tetap berkolaborasi dengan Kementerian Pertahanan untuk melanjutkan proyek food estate

Baca Selengkapnya

Prabowo Gertak Pecat Para Menteri yang Tak Sejalan, Jokowi Pernah Beri Ancaman Serupa

42 menit lalu

Prabowo Gertak Pecat Para Menteri yang Tak Sejalan, Jokowi Pernah Beri Ancaman Serupa

Prabowo mengancam akan memecat jajaran menteri di Kabinet Merah Putih jika tak mendukung program unggulannya. Jokowi pernah pakai jurus yang sama.

Baca Selengkapnya

Program Baru Pramono Anung jika Menang Pilkada: Sarapan Gratis Bergizi untuk Siswa Jakarta

2 jam lalu

Program Baru Pramono Anung jika Menang Pilkada: Sarapan Gratis Bergizi untuk Siswa Jakarta

Pramono Anung mengatakan program ini belum pernah dia sampaikan bahkan dalam visi misinya sekalipun.

Baca Selengkapnya

Bank Tanah: Untuk Dukung Program Susu Gratis, Investor Ingin 10.000 Hektare Lahan

2 jam lalu

Bank Tanah: Untuk Dukung Program Susu Gratis, Investor Ingin 10.000 Hektare Lahan

Menurut Kepala Badan Bank Tanah, investor asal Vietnam, TH Group meminta lahan 10.000 Ha untuk mendukung produksi susu program makan bergizi gratis

Baca Selengkapnya

Program Makan Bergizi Gratis di Jakarta Mulai Tahun Depan

4 jam lalu

Program Makan Bergizi Gratis di Jakarta Mulai Tahun Depan

Pemerintah Jakarta akan memulai program makan bergizi gratis yang jadi prioritas Presiden Prabowo pada tahun depan. Anggaran sedang dibicarakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Presiden Prabowo Minta APBN Digunakan Tepat untuk Rakyat

9 jam lalu

Sri Mulyani: Presiden Prabowo Minta APBN Digunakan Tepat untuk Rakyat

Sri Mulyani merinci yang menjadi prioritas utama Kabinet Merah Putih adalah ketahanan dan swasembada pangan dan energi, dan seterusnya.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu India, Sugiono Bahas Kerja Sama Pangan

11 jam lalu

Temui Menlu India, Sugiono Bahas Kerja Sama Pangan

Menlu Sugiono bertemu dengan menlu India untuk membahas kerja sama, salah satunya soal pangan.

Baca Selengkapnya

Kementan Ingin Naungi Bulog, Pengamat AEPI: Siapa yang Membiayai Operasinya?

18 jam lalu

Kementan Ingin Naungi Bulog, Pengamat AEPI: Siapa yang Membiayai Operasinya?

Rencana Kementan yang ingin membawahkan Bulog dikritik, salah satunya soal ketersediaan anggaran. Toh, Bulog tak lagi dibiayai APBN.

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Kementerian Pelajari Lagi APBN, Kurangi Acara Seremonial dan Dinas Luar Negeri

1 hari lalu

Prabowo Minta Kementerian Pelajari Lagi APBN, Kurangi Acara Seremonial dan Dinas Luar Negeri

Dengan bertambahnya jumlah kabinet, Presiden Prabowo minta para menteri mengurangi acara seremonial hingga perjalanan dinas luar negeri kementerian

Baca Selengkapnya