Rencana Bansos untuk Kelas Menengah Disebut-sebut sebagai Pengganti Pembatasan BBM Bersubsidi

Rabu, 2 Oktober 2024 07:16 WIB

Warga berbelanja di sebuah mall di Jakarta, Senin, 2 September 2024. Pandemi Covid-19 disebut-sebut sebagai salah satu faktor utama penyebab penurunan kelas menengah di Indonesia. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menduga rencana pemerintah memberikan bantuan sosial (bansos) untuk kelas menengah sebagai kompensasi pembatasan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Apalagi rencana pembatasan yang semula dijadwalkan per 1 Oktober 2024 ternyata belakangan dibatalkan.

Kemudian, Bhima berujar, ada rencana perubahan skema penyaluran subsidi energi yang semula untuk barang menjadi subsidi tunai langsung kepada penerima. Sementara, tidak sedikit penerima subsidi energi yang berasal dari golongan kelas menengah.

Oleh sebab itu, ia menduga, rencana perluasan bansos untuk kelas menengah kemudian dihembuskan pemerintah untuk mencegah penurunan daya beli.

“Kalau bansos ini diambil dari penghematan subsidi energi, mungkin masih bisa dimaklumi,” ujar Bhima kepada Tempo, Selasa, 1 Oktober 2024. “Tapi, kalau sudah ada kompensasi untuk penghematan subsidi BBM ke cash transfer lalu ada program tambahan bansos, anggaran pemerintah harus dicek lebih dulu.”

Namun, Bhima mendukung rencana perluasan bansos untuk kelas menengah karena akan bermanfaat. Apalagi data Badan Pusat Statistik menunjukkan adanya penurunan jumlah kelas menengah ke kelas lebih rendah, yakni dari 57,33 juta orang pada 2019 menjadi 47,85 juta orang pada 2024.

Advertising
Advertising

Tanpa bantuan agar bisa memenuhi biaya hidup minimum, menurut Bhima, kelas menengah rentan masuk golongan miskin. Lagipula, bansos yang diberikan pemerintah untuk kelas menengah tidak akan lari ke luar negeri.

Menurut Bhima, bansos untuk kelas menengah akan berputar di dalam negeri dan menggerakkan ekonomi di dalam negeri. “Saya lebih mendukung ini ketimbang insentif, seperti pengampunan pajak untuk orang kaya, yang sebenarnya merupakan bansos tidak tepat sasaran,” tuturnya.

Hanya saja, Bhima mewanti-wanti agar bansos untuk kelas menengah harus tepat sasaran dan diawasi secara ketat. Ia mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mesti dilibatkan.

Begitu pula dengan masyarakat, yang aduannya mesti didengar. Pasalnya, sejumlah penyelewengan telah terjadi dalam penyaluran bansos selama ini. “Apalagi pada momen kritis menjelang pemilihan umum,” kata Bhima.

Selain itu, Bhima menambahkan, pemerintah mesti memperhatikan kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Menurutnya, pemerintahperlu melakukan refocusing dan realokasi anggaran untuk tahun depan.

Misalnya, dengan mengurangi anggaran untuk program makan bergizi gratis, pembangunan Ibu Kota Nusantara, dan megaproyek infrastruktur lainnya. Ia berujar, presiden terpilih Pilpres 2024 Prabowo Subianto masih memiliki waktu untuk mengotak-atik anggaran dengan APBN perubahan pada kuartal 1 tahun 2025.

“Tambahan bansos tanpa realokasi signifikan di APBN akan memberatkan dari sisi ruang fiskal. Apalagi kalau bansos dibiayai utang baru, sementara rasio pajak masih rendah,” ujar Bhima

Sebelumnya, rencana perluasan bansos untuk kelas menengah disampaikan Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul. Ia berujar hal ini sedang didiskusikan. “Kami lagi mendalami, meskipun APBN diketok,” kata Gus Ipul di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 30 september 2024.

Gus Ipul juga akan lebih dulu memastikan ketepatan sasaran penerima bansos. Musababnya, data di lapangan yang sifatnya dinamis. Karenanya, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu pun berharap kerja sama dengan pemerintah daerah untuk sinkronisasi data penerima bansos.

“Apakah mungkin (penerima bansos) meninggal atau mungkin ada yang sudah tidak masuk lagi dalam kategori memperoleh bantuan,” ujarnya.

Pilihan Editor: Optimalkan Penyaluran Bansos, Menteri Sosial Gus Ipul Janji Pastikan Ketepatan Sasaran Penerima

Berita terkait

Jokowi Sambut Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati: Baik untuk Kemajuan Negara

1 menit lalu

Jokowi Sambut Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati: Baik untuk Kemajuan Negara

Presiden Jokowi menyambut baik rencana pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul Akan Optimalkan Penyaluran Bansos di 2025, Kelas Menengah Bakal Kebagian?

3 jam lalu

Gus Ipul Akan Optimalkan Penyaluran Bansos di 2025, Kelas Menengah Bakal Kebagian?

Anggaran Kemensos untuk 2025 disepakati senilai Rp 79,6 triliun. Mensos Gus Ipul bakal memastikan lagi ketepatan sasaran penerima bansos.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perusahaan Yusril Ihza Disebut Masuk Daftar Calon Penambang Pasir Laut, Gaji hingga Berbagai Tunjangan Anggota DPR

5 jam lalu

Terpopuler: Perusahaan Yusril Ihza Disebut Masuk Daftar Calon Penambang Pasir Laut, Gaji hingga Berbagai Tunjangan Anggota DPR

Presiden Jokowi telah mengizinkan pelaksanaan ekspor pasir laut melalui PP Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.

Baca Selengkapnya

Pinjaman Pegadaian Meningkat Jadi Rp 84,18 Triliun, OJK: Digunakan untuk Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

13 jam lalu

Pinjaman Pegadaian Meningkat Jadi Rp 84,18 Triliun, OJK: Digunakan untuk Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman, mengungkapkan tingkat penyaluran pinjaman industri pegadaian mengalami kenaikan 25,83 persen secara year on year (yoy).

Baca Selengkapnya

Kapan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024? Ini Jadwal Pelaksanaan dan Lokasinya

15 jam lalu

Kapan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024? Ini Jadwal Pelaksanaan dan Lokasinya

Kapan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024? Berikut ini jadwal pelaksanaan dan lokasinya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

RI Alami Deflasi Lima Bulan Beruntun, Ekonom Indef: Jadi Tantangan Awal Perekonomian Era Prabowo

16 jam lalu

RI Alami Deflasi Lima Bulan Beruntun, Ekonom Indef: Jadi Tantangan Awal Perekonomian Era Prabowo

Ekonom senior Indef mengatakan Ekonomi RI yang mengalami deflasi beruntun secara bulanan menjadi tantangan perekonomian yang berat bagi pemerintahan baru

Baca Selengkapnya

Dorong Program Food Estate, Kementan Klaim Telah Optimasi 40 Ribu Hektare Lahan Rawa di Merauke

16 jam lalu

Dorong Program Food Estate, Kementan Klaim Telah Optimasi 40 Ribu Hektare Lahan Rawa di Merauke

Kementan mengklaim telah merampungkan program optimasi lahan rawa seluas 40 ribu hektare di Merauke untuk mendorong program food estate.

Baca Selengkapnya

Hakim Cuti Bersama Pekan Depan: KY Mendukung, Sufmi Dasco Janji Kesejahteraan akan Terealisasi di Era Prabowo

17 jam lalu

Hakim Cuti Bersama Pekan Depan: KY Mendukung, Sufmi Dasco Janji Kesejahteraan akan Terealisasi di Era Prabowo

Ribuan hakim cuti bersama pekan depan. KY mendukung dan memahami aksi itu. Apa kata Sufmi Dasco?

Baca Selengkapnya

Betulkah Gaji Pensiun Cak Imin Rp 3.2 Juta? Ini Besaran Gaji Pensiun Mantan Presiden, Menteri, dan Anggota DPR

17 jam lalu

Betulkah Gaji Pensiun Cak Imin Rp 3.2 Juta? Ini Besaran Gaji Pensiun Mantan Presiden, Menteri, dan Anggota DPR

Cak Imin sebut gaji pensiunnya Rp 3,2 juta, Benarkah? Berapakah gaji pensiun bekas presiden, menteri, dan anggota DPR?

Baca Selengkapnya

Puan Maharani: Berbincang dengan Jokowi dan Prabowo hingga Peluang Lanjut Ketua DPR

18 jam lalu

Puan Maharani: Berbincang dengan Jokowi dan Prabowo hingga Peluang Lanjut Ketua DPR

Puan Maharani ingin memberi ruang untuk mengakomodasi kebijakan dan program pemerintahan mendatang

Baca Selengkapnya