Zulhas Sebut Banyak Importir Mengakali Dokumen Importasi: Tulis Seribu, Masuk 100 Ribu

Selasa, 24 September 2024 13:09 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat sesi wawancara dengan Tempo di kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin, 23 September 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, banyak importir mengakali dokumen importasi untuk memasukkan barang dalam jumlah besar. Praktik ini menurut Zulhas biasa dilakukan untuk mengakali jenis maupun volume barang yang mereka impor.

“Misalnya (dokumen) impornya A, isinya B. (Dokumen) impornya jumlahnya A, isinya A plus. Jadi sebetulnya enggak mungkin ilegal, karena dia melalui jalur,” ujar politikus PAN ini saat ditemui Tempo di kantornya di Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta Pusat, Senin, 23 September 2024.

Zulhas mengatakan, pemalsuan data dokumen impor tak sesuai dengan barang sebenarnya menjadi modus yang paling sering dia temukan. Satgas pengawasan barang impor ilegal berkali-kali menemukan barang-barang impor yang masuk dengan modus ini. Karena tetap melalui prosedur, Zulhas menyebutnya “impor legal tapi ilegal”. “Memang banyak yang perlu dibenahi,” ucapnya.

Zulhas mengatakan, masih banyak kios menjual kaos secara grosir dengan harga Rp 100 ribu untuk tiga potong. Sebab, bea masuknya mencapai Rp 60 ribu. Namun, fenomena itu masih terjadi karena banyak importir yang memanipulasi dokumen importasi mereka. “(Dokumen) impornya seribu, masuknya 100 ribu. Yang dibayar cuma seribu. Yang sisanya enggak bayar. Maka dia bisa jual murah. Kita gimana enggak mati,” katanya.

Modus lain yang biasa digunakan importir adalah dengan menggunakan gudang penyimpanan atau warehouse. Di sini, importir kebanyakan justru merupakan warga negara asing (WNA). Setelah masuk Indonesia, barang-barang impor itu langsung mereka jual secara online. Di setiap provinsi, Zulhas mengatakan ada puluhan warehouse. Di Jakarta, mereka bermarkas di Mangga Dua dan Tanah Abang.

Advertising
Advertising

Menurut Zulhas, barang-barang impor itu terutama berasal dari Cina. Di Negeri Tirai Bambu itu, para produsen terus memproduksi barang-barang jadi dalam jumlah besar. Produksi besar-besaran itu tetap berlangsung sekalipun jumlah permintaan berkurang. Akhirnya, banyak barang-barang yang tidak laku masuk ke pasar Indonesia. "Bikin terus pokoknya. Kalau barang itu enggak laku, ditumpuk aja di gudang-gudang," katanya.

Pilihan editor: Jokowi Ungkit RI Ekspor Bahan Mentah sejak Zaman VOC: Hilirisasi Pasti Diganggu

Berita terkait

Zulhas Tak Ingin Alihkan Jalur Masuk Impor di Ujung Pemerintahan Jokowi

1 jam lalu

Zulhas Tak Ingin Alihkan Jalur Masuk Impor di Ujung Pemerintahan Jokowi

Zulhas mengaku tak ingin mengejar realisasi pengalihan jalur masuk tujuh komoditas impor ke Indonesia Timur di ujung pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pelabuhan Tanjung Priok Kelebihan Daya Tampung, Zulhas: Antrean Bisa Setahun

6 jam lalu

Pelabuhan Tanjung Priok Kelebihan Daya Tampung, Zulhas: Antrean Bisa Setahun

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjung Perak kelebihan daya tampung.

Baca Selengkapnya

Pembentukan Satgas Impor Ilegal, Menteri Zulhas: Untuk Shock Therapy

6 jam lalu

Pembentukan Satgas Impor Ilegal, Menteri Zulhas: Untuk Shock Therapy

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan terpaksa membentuk Satgas Impor Ilegal, untuk shock therapy.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Pemerintahan Prabowo Bakal Mirip seperti Orde Baru

8 jam lalu

Zulhas Sebut Pemerintahan Prabowo Bakal Mirip seperti Orde Baru

Zulhas mengatakan Presiden terpilih Prabowo Subianto akan mengoprasikan pemerintah dengan lebih fungsional.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sambut Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati: Pemimpin Akur Kita Enak

19 jam lalu

Zulhas Sambut Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati: Pemimpin Akur Kita Enak

Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menilai Presiden terpilih Prabowo mendambakan persatuan, termasuk dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Ada Satgas Impor Ilegal, Kemendag: Importir Wait and See

20 jam lalu

Ada Satgas Impor Ilegal, Kemendag: Importir Wait and See

Importir ilegal menahan diri memasukkan barang-barang secara ilegal karena adanya satgas. Kerja satgas akan dicukupkan jika tren impor ilegal turun.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Izin Ekspor Pasir Laut Bukan Hanya Kewenangan Kemendag: Izin Lingkungan Bukan Saya

21 jam lalu

Zulhas Sebut Izin Ekspor Pasir Laut Bukan Hanya Kewenangan Kemendag: Izin Lingkungan Bukan Saya

Zulhas menyatakan bahwa penerbitan izin ekspor pasir laut bukan hanya kewenangan Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Lobi Zulhas Ajak PDIP Gabung Pemerintahan Prabowo

23 jam lalu

Lobi Zulhas Ajak PDIP Gabung Pemerintahan Prabowo

Ketum PAN Zulhas menceritakan bahwa dia sudah dua kali bertemu dengan politikus senior PDIP Pramono Anung dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Apa yang dia sampaikan?

Baca Selengkapnya

Satgas Temukan Sajadah Impor Ilegal dari Turki, Zulhas: Total Senilai Rp10 Miliar

1 hari lalu

Satgas Temukan Sajadah Impor Ilegal dari Turki, Zulhas: Total Senilai Rp10 Miliar

Satgas pengawasan barang impor ilegal menemukan karpet dan sajadah impor ilegal dari Turki sebanyak total 2.929 roll.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Cuci Alat Masak di Toilet, Data NPWP yang Bocor Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas

5 hari lalu

Terkini: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Cuci Alat Masak di Toilet, Data NPWP yang Bocor Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas

Sec Bowl cabang Kuningan tutup permanen mulai 18 September 2024 setelah restoran itu viral di media sosial akibat stafnya mencuci alat masak di toilet

Baca Selengkapnya