Pembentukan Satgas Impor Ilegal, Menteri Zulhas: Untuk Shock Therapy

Selasa, 24 September 2024 10:47 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas dalam konferensi pers Satgas Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor di Kawasan Industri Jatake, Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten, Senin, 23 September 2024. Satgas kali ini menemukan 2.929 roll karpet dan sajadah impor dari Turki yang tak patuh aturan. TEMPO/Han Revanda Putra.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku terpaksa membentuk satuan tugas (Satgas) pengawasan barang impor ilegal. Menurut dia, permasalahan terpuruknya industri dalam negeri lebih kompleks dari sekadar serbuan barang impor yang tak patuh aturan.

“Satgas itu pasti tidak bisa menyelesaikan (masalah). Enggak mungkin dengan Satgas beres. Kalau gitu ngapain repot-repot (susun kebijakan), bikin aja Satgas. Itu Satgas terpaksa untuk shock therapy,” ujar politikus yang akrab disapa Zulhas itu saat ditemui Tempo di kantornya di Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta Pusat, Senin, 23 September 2024.

Zulhas menjelaskan, Satgas dibentuk pemerintah bersama sejumlah asosiasi untuk tujuan jangka pendek. Sebab menurut dia, impor ilegal itu seperti penyakit. Jika telah sering diberantas oleh Satgas, lama kelamaan impor ilegal akan menjadi imun atau kebal. Modus operandi yang digunakan importir untuk menyelundupkan barang impor ilegal semakin beragam.

“Nah ini (impor ilegal) sama juga, cuma enggak ada pilihan. (Satgas) pilihan terpaksa. Ya kalau bisa ngerem satu dua bulan. Persoalan kita itu bukan Satgas atau tidak Satgas. Persoalan kita sebenarnya secara komprehensif tuh banyak masalahnya,” katanya.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu sebelumnya pernah mengumpamakan impor ilegal yang masuk dalam underground economy atau ekonomi bawah tanah seperti kuman. Musababnya, setelah Satgas Impor Ilegal memberantasnya, ekonomi bawah tanah itu justru menjadi semakin kuat.

Advertising
Advertising

“Selesai Satgas tambah kuat dia, tambah canggih. Bukan hilang. Dimatikan tambah kuat lagi,” kata Zulhas saat membuka Forum Koordinasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perdagangan Pusat dan Daerah di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Agustus 2024.

Zulhas menjelaskan, modus importasi ilegal terus berkembang menjadi semakin canggih. Dia mencontohkan ketika gerai-gerai tutup akibat penindakan Satgas, para importir ilegal membuka gerai secara online. Barang-barang impor ilegal itu mereka simpan di dalam warehouse. Namun, warehouse itu beroperasi tanpa membayar pajak.

Menurut Zulhas, mereka bermarkas di sejumlah pertokoan besar, seperti di Tanah Abang dan Mangga Dua. Dia mengatakan peningkatan kapasitas penting untuk memberantas modus-modus importasi ilegal yang terus berkembang ini. “Sambil kita membenahi sistemnya. Diperbaiki, dibenahi, tetapi ada penegak hukum yang tegas,” katanya.

Pilihan Editor: Kubu Anindya Ungkit Keterlibatan Jokowi dalam Munas Kadin 2021, Ini Kronologinya

Berita terkait

Zulhas Tak Ingin Alihkan Jalur Masuk Impor di Ujung Pemerintahan Jokowi

5 menit lalu

Zulhas Tak Ingin Alihkan Jalur Masuk Impor di Ujung Pemerintahan Jokowi

Zulhas mengaku tak ingin mengejar realisasi pengalihan jalur masuk tujuh komoditas impor ke Indonesia Timur di ujung pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Banyak Importir Mengakali Dokumen Importasi: Tulis Seribu, Masuk 100 Ribu

2 jam lalu

Zulhas Sebut Banyak Importir Mengakali Dokumen Importasi: Tulis Seribu, Masuk 100 Ribu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, banyak importir yang mengakali dokumen importasinya untuk memasukkan barang dalam jumlah besar

Baca Selengkapnya

Pelabuhan Tanjung Priok Kelebihan Daya Tampung, Zulhas: Antrean Bisa Setahun

4 jam lalu

Pelabuhan Tanjung Priok Kelebihan Daya Tampung, Zulhas: Antrean Bisa Setahun

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjung Perak kelebihan daya tampung.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Pemerintahan Prabowo Bakal Mirip seperti Orde Baru

6 jam lalu

Zulhas Sebut Pemerintahan Prabowo Bakal Mirip seperti Orde Baru

Zulhas mengatakan Presiden terpilih Prabowo Subianto akan mengoprasikan pemerintah dengan lebih fungsional.

Baca Selengkapnya

Impor per Agustus 2024 Turun 4,93 Persen, Kemendag: PMI Manufaktur RI Terendah dalam 3 Tahun Terakhir

8 jam lalu

Impor per Agustus 2024 Turun 4,93 Persen, Kemendag: PMI Manufaktur RI Terendah dalam 3 Tahun Terakhir

Kemendag mengungkapkan impor Indonesia pada bulan Agustus tahun ini tercatat US$ 20,67 miliar atau turun 4,93 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sambut Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati: Pemimpin Akur Kita Enak

17 jam lalu

Zulhas Sambut Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati: Pemimpin Akur Kita Enak

Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menilai Presiden terpilih Prabowo mendambakan persatuan, termasuk dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Pertumbuhan Industri Indonesia Alami Kemunduran Dibanding Era Soeharto

18 jam lalu

Ekonom Sebut Pertumbuhan Industri Indonesia Alami Kemunduran Dibanding Era Soeharto

Kecilnya pertumbuhan industri saat ini yang hanya sekitar 4 persen menjadi sinyal adanya kemunduran industri. Industri manufaktur salah satunya

Baca Selengkapnya

Ada Satgas Impor Ilegal, Kemendag: Importir Wait and See

19 jam lalu

Ada Satgas Impor Ilegal, Kemendag: Importir Wait and See

Importir ilegal menahan diri memasukkan barang-barang secara ilegal karena adanya satgas. Kerja satgas akan dicukupkan jika tren impor ilegal turun.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Izin Ekspor Pasir Laut Bukan Hanya Kewenangan Kemendag: Izin Lingkungan Bukan Saya

19 jam lalu

Zulhas Sebut Izin Ekspor Pasir Laut Bukan Hanya Kewenangan Kemendag: Izin Lingkungan Bukan Saya

Zulhas menyatakan bahwa penerbitan izin ekspor pasir laut bukan hanya kewenangan Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Lobi Zulhas Ajak PDIP Gabung Pemerintahan Prabowo

21 jam lalu

Lobi Zulhas Ajak PDIP Gabung Pemerintahan Prabowo

Ketum PAN Zulhas menceritakan bahwa dia sudah dua kali bertemu dengan politikus senior PDIP Pramono Anung dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Apa yang dia sampaikan?

Baca Selengkapnya