Profil Trigana Air yang Tergelincir di Bandara Kamanap Serui

Senin, 9 September 2024 16:33 WIB

Pesawat Trigana PK YSP ATR 42-500 tergelincir di Bandar Udara Stevanus Rumbewas Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Senin 9 September 2024. pesawat Trigana Air PK YSP ATR 42-500 yang tergelincir saat hendak lepas landas di Bandara Stevanus Rumbewas Kamanap Kepulauan Yapen, Papua. Foto : dokumen Polda Papua

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Trigana Air PK YSP ATR 42-500 dikabarkan tergelincir di Bandara Kamanap Serui, Papua pada Senin, 9 September 2024. Deputi Area Manager Trigana Air Irwan Rochendi membenarkan informasi itu terjadi pukul 08.35 WIT.

Menurut Irwan, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Sebanyak 42 orang penumpang dan enam orang kru pesawat dinyatakan selamat, meski pesawat mengalami kerusakan berat.

“Dalam insiden itu 42 penumpang dan ditambah enam kru pesawat selamat atau tidak ada korban jiwa,” ucap Irwan di Sentani, Papua pada Senin, 9 September 2024, dikutip dari Antara.

Direktur Safety, Security and Quality (SSQ) Trigana Air, Capt Lalu Yuniza mengatakan sejauh ini belum ada laporan mengenai penyebab peristiwa tergelincirnya pesawat tersebut. Yuniza mengatakan pihaknya masih menunggu informasi dari pilot terkait penyebab peristiwa itu.

Menurutnya, komunikasi dengan Bandara Serui maupun kru pesawat cukup sulit, sehingga informasi detail mengenai penyebab kecelakaan belum bisa diperoleh. “Sementara pesawat posisi di luar area bandara tergelincir dari badan landasan sebelah kiri arah selatan sekitar 20 meter,” katanya.

Advertising
Advertising

Yuniza juga menjelaskan saat ini kondisi pesawat rusak berat dengan total muatan atau bagasi saat ingin terbang 270 kilogram dan BF 2.000 kilogram. “Kami bersyukur peristiwa ini tidak ada korban jiwa, meskipun kerugian besar karena pesawat mengalami rusak parah,” ujarnya.

Insiden tergelincirnya pesawat Trigana Air ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, satu pesawat kargo Trigana Air berjenis Boeing 737-500 nomor registrasi PK-YSF tergelincir di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Sabtu 20 Maret 2021. Pesawat yang sama juga sempat tergelincir di Bandara Sentani, Jayapura, Papua saat akan terbang menuju Jayapura Wamena pada 25 Februari 2020.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai Trigana Air, berikut rangkuman informasi mengenai profil Trigana Air yang tergelincir di Bandara Kamanap Serui, Papua.

Trigana Air memulai operasi dengan 2 pesawat sayap tetap jenis Beechcraft SUPER-KING AIR B-200C (SKA B-200C) pada awal 1991. Mereka juga memiliki 2 helikopter baru berjenis Bell-412SP, yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia Bandung.

“Pada akhir tahun tersebut, Trigana Air Service dengan cepat merespons permintaan yang tinggi akan kebutuhan dukungan udara untuk transportasi di Indonesia,” seperti dikutip dari situs resmi Trigana Air pada Senin, 9 September 2024.

Selanjutnya baca: Trigana Air menambah 3 pesawat baru<!--more-->

Saat itu, klien pertama Trigana Air adalah PT Mapindo yang menggunakan SKA B-200 untuk pemetaan foto kehutanan di seluruh kepulauan Indonesia pada Maret 1991. Kegiatan itu merupakan pemotretan udara dengan presisi tinggi dan terbaik yang pertama dilakukan di Indonesia. Keberhasilan proyek itu mendorong Trigana Air untuk menambah 3 pesawat baru untuk layanan yang sama.

Operasi lain yang berbeda kemudian dikembangkan dengan diperkenalkannya helikopter NBell-412 SP pada bulan November 1991. Pesawat ini dioperasikan atas nama MAXUS Oil (Perusahaan Eksplorasi Minyak yang dikontrak oleh PT. Pertamina) di Pabelokan, Kepulauan Seribu, lepas pantai, utara Jakarta.

Setahun kemudian, sebuah helikopter berjenis Bell 412 ditambahkan. Helikopter-helikopter tersebut kemudian digunakan untuk mengangkut kru dan logistik, dengan standar operasi dan pemeliharaan yang sangat tinggi.

Namun, keberhasilan fotografi pemetaan menyebabkan klien Trigana Air memperoleh pesawatnya sendiri untuk operasi tersebut. Hal ini membuat manajemen Trigana Air mencari pekerjaan lain, dengan memutuskan untuk mengoperasikan jenis pesawat yang berbeda yaitu 4 unit F27-600 sebagai pengganti SKA - B200.

Selanjutnya, pesawat Trigana Air F-27 dioperasikan di Jakarta untuk melayani penerbangan penumpang dan kargo dengan CONOCO, perusahaan minyak dan penerbangan domestik terjadwal (Sempati Air).

Saat ini, Trigana Air melayani penerbangan penumpang untuk wilayah Papua. Mulai dari Jayapura, Merauke, Ewer, Moa, Dekai, Kepi, Kufar, Namrole, Oksibil, Sanana, Tanah Merah, Ternate, Ambon, Wamena, dan Serui.

ANTARA | MOH KHORY ALFARIZI, berkontribusi dalam artikel ini.


Pilihan Editor: Terkini: Temuan Ombusdman dari Relokasi Rempang, Jawaban Tiktok Usai Permendag 31 Rilis

Berita terkait

Insiden Mengerikan dalam Penerbangan, Banyak Penumpang Keluar Darah dari Hidung dan Telinga

13 jam lalu

Insiden Mengerikan dalam Penerbangan, Banyak Penumpang Keluar Darah dari Hidung dan Telinga

Insiden tersebut terjadi setelah pesawat mengalami masalah tekanan kabin di tengah penerbangan.

Baca Selengkapnya

4 Alasan Kenapa Jendela Pesawat Harus Dibuka Saat Take Off dan Landing

13 jam lalu

4 Alasan Kenapa Jendela Pesawat Harus Dibuka Saat Take Off dan Landing

Kenapa jendela pesawat harus dibuka saat take off dan landing? Hal ini merupakan standar keselamatan saat menggunakan pesawat.

Baca Selengkapnya

Traveler Bagikan Tips Menghindari Penerbangan Delay atau Batal

19 jam lalu

Traveler Bagikan Tips Menghindari Penerbangan Delay atau Batal

Menurut studi, lebih dari 80 persen penerbangan yang berangkat dari pukul 6 pagi hingga 9 pagi tepat waktu.

Baca Selengkapnya

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

20 jam lalu

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

Juru bicara Kaesang Pangarep, Francine Widjojo, menegaskan Kaesang menaiki jet pribadi bersama teman atau pemilik dari pesawat tersebut.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Berdelapan, Termasuk Teman 'Nebeng'

22 jam lalu

Kuasa Hukum Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Berdelapan, Termasuk Teman 'Nebeng'

Kuasa Hukum Kaesang Pangarep, Nasrullah, menjelaskan bahwa tidak hanya pihak Kaesang yang menaiki jet pribadi, tapi juga ada pihak pemilik pesawat.

Baca Selengkapnya

Permintaan TPNPB-OPM ke Pemerintah Indonesia soal Pembebasan Pilot Susi Air, Apa Saja?

1 hari lalu

Permintaan TPNPB-OPM ke Pemerintah Indonesia soal Pembebasan Pilot Susi Air, Apa Saja?

TPNPB-OPM mengumumkan proposal pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. Berikut permintaannya ke pemerintah Indonesia.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM: Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Tak Berkaitan dengan Kunjungan Paus Fransiskus

1 hari lalu

TPNPB-OPM: Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Tak Berkaitan dengan Kunjungan Paus Fransiskus

TPNPB-OPM telah mengajukan proposal kepada pemerintah Indonesia dan Selandia Baru soal rencana pembebasan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

Selama Periode Libur Panjang Maulid Nabi, Penumpang LRT Meningkat 10 Persen

1 hari lalu

Selama Periode Libur Panjang Maulid Nabi, Penumpang LRT Meningkat 10 Persen

Tercatat KAI melayani 112.834 pengguna LRT Jabodebek dalam rentang waktu 14 hingga 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

1 hari lalu

Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

Dewan Adat Papua minta BRIN tidak pindahkan benda arkeologi Papua ke Gedung Koleksi Hayati di Cibinong Science Center, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Diumumkan, OPM Minta Pemerintah Tak Lakukan Operasi Militer

1 hari lalu

Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Diumumkan, OPM Minta Pemerintah Tak Lakukan Operasi Militer

OPM mengatakan pemerintah Indonesia tidak boleh melakukan operasi militer selama proses pembebasan pilot Susi Air tersebut.

Baca Selengkapnya