Bank Indonesia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2025 Mencapai 5,2 Persen

Selasa, 27 Agustus 2024 19:53 WIB

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat mengumumkan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Agustus 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 20-21 Agustus 2024. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 akan berada di kisaran 4,8 hingga 5,6 persen. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan laju pertumbuhan ekonomi tersebut memiliki titik tengah estimasi di angka 5,2 persen.

"Tahun 2025 kisarannya adalah 4,8 sampai 5,6 persen, titik tengahnya adalah 5,2 persen," kata Perry dalam rapat kerja Badan Anggaran DPR RI dengan BI, Menteri Keuangan, dan Menteri Bappenas di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa, 27 Agustus 2024.

Perry menjelaskan ada tiga faktor utama yang mendukung proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ini, meski pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan akan mengalami penurunan. Faktor pertama, kata Perry, adalah ekspor yang masih dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi.

Sayangnya, kontribusi ekspor Indonesia tahun depan diperkirakan lebih kecil dibandingkan tahun kiwari. Ini berkaca dari pertumbuhan ekonomi dunia yang pada tahun mendatang diprediksi lebih rendah dari tahun ini. "Tahun ini 3,2 persen, pertumbuhan ekonomi dunia akan turun sekitar 2,8 persen (tahun depan), terutama di Amerika Serikat, di Eropa juga masih rendah. Harapannya mungkin dengan India. Ekspor kita kalau ke India bisa digenjot, itu bisa naik," katanya.

Faktor kedua, Perry mengatakan pertumbuhan di sektor investasi menjadi kunci utama pertumbuhan ekonomi. Dia menggarisbawahi Penanaman Modal Asing (PMA) akan sangat membantu mendongkrak pertumbuhan ini. "Di sektor real tentu saja yang diperlukan strukturalnya adalah mendorong PMA. Investasi supaya bisa harus masuk iklim usaha dan juga produktivitas itu penting," jelas Perry.

Advertising
Advertising

Namun, Perry menekankan pemerintah perlu mendorong investasi pada sektor-sektor padat karya yang dimotori pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM. Di samping itu, dia berujar pemerintah juga tetap harus melanjutkan hilirisasi industri, baik sektor minerba, pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan. "Hilirisasi ini perlu didorong sekaligus untuk menciptakan lapangan kerja," katanya.

Faktor ketiga adalah peningkatan konsumsi yang tidak hanya didorong oleh bantuan sosial, tetapi juga dengan mendorong sektor-sektor padat karya. Selain itu, ada sektor lain yang bisa ikut mendorong pertumbuhan konsumsi masyarakat. Menurut Perry, hal itu adalah mendorong perluasan lapangan kerja pada sektor hilirisasi pertanian dan perkebunan.

Sayangnya, sektor ini, kata Ferry, kurang diperhatikan. "Sebetulnya di hilirisasi pertanian, perkebunan maupun berbagai hal perlu didorong yang selama ini memang belum dilihat. Itu supaya penciptaan lapangan kerja dan juga upah bisa meningkat sehingga mendorong konsumsi yang sekarang untuk golongan menengah itu sangat tergantung pada bantuan sosial,” kata Perry.

Pilihan Editor: Dulu Jokowi Kritik E-commerce Asing, Kini Kaesang Diduga Dapat Fasilitas Jet Pribadi Bos Shopee

Berita terkait

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen pada Rapat Dewan Gubernur Hari Ini, Kenapa?

1 jam lalu

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen pada Rapat Dewan Gubernur Hari Ini, Kenapa?

Menurut analisis LPEM FEB UI, BI perlu mempertahankan suku bunga acuan di angka 6,25 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) kali ini.

Baca Selengkapnya

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

2 hari lalu

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengatakan Indonesia kini menghadapi sinyal krisis ekonomi. Perlu intervensi Bank Indonesia

Baca Selengkapnya

Deputi Gubernur BI Aida Suwandi Dilantik Jadi Anggota Dewan Komisioner LPS, Ini Profilnya

2 hari lalu

Deputi Gubernur BI Aida Suwandi Dilantik Jadi Anggota Dewan Komisioner LPS, Ini Profilnya

Deputi Gubernur BI Aida Suwandi Budiman dilantik menjadi anggota Dewan Komisioner LPS oleh Jokowi. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Anggaran BKPM Turun Saat Target Investasi Naik jadi Rp 1.905 triliun, Rosan Beberkan Dampaknya

5 hari lalu

Anggaran BKPM Turun Saat Target Investasi Naik jadi Rp 1.905 triliun, Rosan Beberkan Dampaknya

Menteri Investasi angkat bicara soal usulan anggaran lembaga yang dipimpinnya hanya disetujui tak sampai separuhnya oleh DPR.

Baca Selengkapnya

Celios Beberkan 10 Lubang Fiskal Warisan Jokowi: Lonjakan Utang hingga Delusi Pembangunan IKN

5 hari lalu

Celios Beberkan 10 Lubang Fiskal Warisan Jokowi: Lonjakan Utang hingga Delusi Pembangunan IKN

Pengamat dari Celios membeberkan sepuluh lubang fiskal yang diwariskan oleh Jokowi. Mulai dari banyaknya utang hingga delusi pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Hadir di Menara Brilian, The Gade Jadi Strategi Promosi Pegadaian dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

6 hari lalu

Hadir di Menara Brilian, The Gade Jadi Strategi Promosi Pegadaian dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

The Gade Coffe & Gold menjadi salah satu cara untuk mendekatkan produk dan layanan yang ada di Pegadaian kepada masyarakat secara luas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Lantik Aida Suwandi sebagai Komisioner LPS

7 hari lalu

Jokowi Lantik Aida Suwandi sebagai Komisioner LPS

Presiden Jokowi melantik Aida Suwandi sebagai sebagai anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Baca Selengkapnya

IPCC Sebut Pulau Kalimantan Lokasi Ideal Pengembangan Energi Terbarukan, Sebab...

7 hari lalu

IPCC Sebut Pulau Kalimantan Lokasi Ideal Pengembangan Energi Terbarukan, Sebab...

Profesor Kornelik Blok mengatakan potensi besar pulau Kalimantan dalam energi terbarukan memberikan peluang bagi pertumbuhan ekonomi baru.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut Kinerja Penjualan Eceran di Agustus 2024 Meningkat, Ini Rinciannya

7 hari lalu

Bank Indonesia Sebut Kinerja Penjualan Eceran di Agustus 2024 Meningkat, Ini Rinciannya

Bank Indonesia menyebut kinerja penjualan pada Agustus 2024 meningkat. IPR kinerja penjualan eceran mencapai 215,9 atau tumbuh 5,8 persen yoy.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

8 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Bank Indonesia menyebutkan indeks keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat pada Agustus dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya