TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah tidak merevisi jatah kuota ekspor periode 1 Juli 2009 hingga 30 Juni 2010. Padahal kalangan industri rotan dalam negeri meminta pemerintah menutup kuota ekspor rotan karena kekurangan pasokan bahan baku dalam negeri.
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan penghitungan kuota volume ekspor rotan telah memperhatikan kelestarian tumbuhan rotan dan kebutuhan bahan baku bagi industri rotan dalam negeri. "Jumlah volume yang diekspor ditetapkan setiap tahun dengan mempertimbangkan masukan dari instansi dan lembaga terkait," ujarnya dalam siaran pers Departemen Perdagangan, Selasa (4/8).
Pemerintah, lanjutnya, telah melibatkan Departemen Perindustrian dan asosiasi kerajinan rotan dalam negeri dalam penyusunan kuota ekspor.
Volume ekspor rotan asalan jenis taman / sega dan irit dengan diameter 4 hingga 16 milimeter, menurut Mari, dibatasi hingga 25 ribu ton. Rotan asalan selain jenis tersebut dilarang untuk diekspor. Sementara kuota rotan setengah jadi dalam bentuk hati dan kulit rotan yang diolah dari jenis taman / sega dan irit mencapai 16 ribu ton. Jenis rotan setengah jadi dalam bentuk rotan poles, hati dan kulit rotan yang diolah dari jenis bukan taman / sega dan irit mendapat kuota terbesar yakni 36 ribu ton.
Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Diah Maulida pasokan rotan mentah maupun setengah jadi dalam negeri cukup memadai menyusul adanya penurunan permintaaan ekspor yang dialami industri rotan dalam negeri akibat krisis ekonomi. "Stok cukup karena permintaan ekspor turun," tambahnya.
VENNIE MELYANI
Berita terkait
Berkat BRI, Pengusaha Anyaman Rotan Ini Pulih dan Semakin Tangguh
4 Januari 2023
Keunggulan dari produk Dona Doni yaitu selalu melayani kebutuhan pelanggan dengan aneka desain produk yang variatif.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan Ekspor 40 Ton Rotan Senilai Rp 680 Juta Digagalkan
25 Juni 2019
Muatan tak dilengkapi dokumen kepabeanan ekspor rotan yang sah seperti surat pemberitahuan ekspor barang, persetujuan ekspor dan karantina tumbuhan.
Baca SelengkapnyaUni Eropa dan Indonesia Sepakati Skema Lisensi Ekspor Kayu
24 April 2016
Indonesia dan Uni Eropa pun sepakat mempromosikan perdagangan kayu yang diproduksi secara legal.
Baca SelengkapnyaEkspor Bahan Mentah Mebel Ditutup, Petani Rotan Menjerit
21 Februari 2016
Anjloknya harga rotan Kalimantan akibat pasokan rotan tak terserap industri mebel dalam negeri. Sebaliknya pemerintah melarang ekspor rotan.
Baca SelengkapnyaUni Eropa Terbuka dengan Produk Mebel Indonesia
18 November 2015
Uni Eropa bersikap terbuka dengan permintaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar lisensi Forest Law Enforcement Governance and Trade
Baca Selengkapnya2013, Ekspor Furniture Tumbuh 17 Persen
5 Juli 2013
Ekspor produk rotan akan lebih ditingkatkan.
Baca SelengkapnyaPengusaha Rotan Masih Kesulitan Bahan Baku
13 Juni 2013
Ketika ada larangan ekspor bahan baku rotan, seharusnya
pengusaha produk rotan tidak perlu bingung lagi mencari bahan
baku.
Asmindo Inginkan Kemudahan Ekspor
9 Mei 2013
Asmindo keberatan dengan kebijakan Kementerian Pertanian yang mengharuskan karantina untuk produk ekspor
Baca SelengkapnyaEkspor Produk Rotan Indonesia Meningkat
28 Januari 2013
Peningkatan ekspor produk rotan ini disebabkan oleh penurunan produksi furnitur rotan Cina karena negara tersebut tidak lagi memiliki bahan baku.
Baca SelengkapnyaPengusaha Pro-Kontra Soal Kesiapan Menyerap Rotan
9 Januari 2012
Kami sih sudah siap, tapi rotannya yang belum tersedia."
Baca Selengkapnya