7 Alasan Bisnis Properti Sangat Menjanjikan, Harganya Terus Naik

Reporter

Tempo.co

Editor

Laili Ira

Minggu, 11 Agustus 2024 21:32 WIB

Bisnis Properti Bintang Lima di Bali dengan Modal 4 Juta Rupiah.

TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis properti sering kali dianggap memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan bentuk investasi lainnya. Hal itu terjadi karena harga lahan yang selalu naik dari tahun ke tahun.

Banyak orang yang mulai melirik aset investasi perumahan, apartemen, dan jenis hunian lainnya sebagai bentuk simpanan jangka panjang yang menguntungkan.

Berikut beberapa alasan bisnis properti sangat menjanjikan dan sebagai bentuk investasi yang menarik untuk dicoba

Daftar Alasan Bisnis Properti Sangat Menjanjikan

1. Prospek sebagai Bisnis Sewa Hunian

Melansir laman AESIA, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), keuntungan dari investasi properti bisa diperoleh dari kegiatan menyewakan aset tersebut.

Jika properti berada di lokasi yang strategis dan menjangkau fasilitas publik, maka hunian bisa diminati oleh banyak orang yang ingin menyewanya.

2. Sebagai Passive Income

Advertising
Advertising

Investasi properti merupakan salah satu cara yang tepat untuk mendapatkan penghasilan pasif atau passive income hanya dengan duduk manis di rumah.

Passive income yang dihasilkan berasal dari tarif sewa properti, bunga, dividen, atau royalti. Bisnis properti dinilai cocok untuk persiapan masa pensiun karena memungkinkan pemiliknya untuk menerima uang tanpa perlu melakukan aktivitas berat.

3. Harga Properti Terus Naik

Harga properti tidak akan turun bahkan terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan bertambahnya kebutuhan akan hunian.

Akibatnya, investasi properti mempunyai risiko yang rendah karena kondisi pasarnya yang tidak terlalu fluktuatif, tidak seperti saham dan reksadana. Keuntungan dari bisnis properti diperkirakan semakin besar karena banyaknya permintaan hunian di masa depan.

4. Tidak Tergerus Inflasi

Rata-rata inflasi di Indonesia mencapai 3 hingga 5 persen per tahun. Sementara persentase kenaikan harga properti sebesar 10 hingga 20 persen per tahun.

Dengan demikian, kenaikan harga aset properti jauh di atas kenaikan inflasi, sehingga menjadi salah satu instrumen investasi yang menguntungkan.

5. Tidak Perlu Memantau Harga

Berbeda dengan saham dan reksadana, investor di bidang properti tidak perlu memantau perubahan harga secara berkala. Saat memiliki modal, investor bisa membeli hunian untuk disewakan atau dijual kembali serta langsung merasakan keuntungannya.

Dengan begitu, properti dapat menjadi sumber pendapatan yang stabil dan memberikan nilai tambah seiring dengan berjalannya waktu.

6. Dapat Dijadikan sebagai Agunan

Alasan lain mengapa bisnis properti sangat menjanjikan adalah karena aset hunian dapat dijadikan sebagai jaminan ketika membutuhkan pinjaman dana di lembaga perbankan.

Bank menyukai jaminan properti karena nilainya yang cenderung stabil dan terus meningkat. Selain itu, properti adalah aset fisik yang mudah dilacak dan sulit dipalsukan.

7. Tidak Diperlukan Pengetahuan Khusus

Tidak seperti beberapa investasi lain yang rumit, untuk memulai menanamkan modal di sektor properti, seseorang tidak membutuhkan pengetahuan khusus.

Hanya dengan modal yang cukup dan pemahaman dasar mengenai lokasi serta kondisi pasar, seseorang sudah bisa memulai investasi properti.

MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: Cushman & Wakefield Indonesia Sebut Kenaikan Tarif PPN 12 Persen akan Memberatkan Sektor Properti

Berita terkait

Australia dan Indonesia Sepakat Tingkatkan Perdagangan dan Investasi Dua Arah

20 jam lalu

Australia dan Indonesia Sepakat Tingkatkan Perdagangan dan Investasi Dua Arah

Australia dan Indoensia memperkenalkan strategi jalur praktis untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dua arah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Gurita Bisnis MNC Digital Entertainment Milik Hary Tanoe, Bos Indodax Sebut Serangan Sistem Keamanan Perusahaan Diduga Terafiliasi dengan Korea Utara

3 hari lalu

Terkini: Gurita Bisnis MNC Digital Entertainment Milik Hary Tanoe, Bos Indodax Sebut Serangan Sistem Keamanan Perusahaan Diduga Terafiliasi dengan Korea Utara

Setelah mengakuisi PT Tripar Multivision Tbk, PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) milik Hary Tanoe memperkuat portofolionya di industri hiburan.

Baca Selengkapnya

Puluhan Perusahaan Pertambangan Australia Hadir di Pameran Mining Indonesia

3 hari lalu

Puluhan Perusahaan Pertambangan Australia Hadir di Pameran Mining Indonesia

Puluhan perusahaan pertambangan Australia mempertunjukkan solusi, peralatan, dan kapabilitas berkelanjutan yang mutakhir dalam Pameran Mining

Baca Selengkapnya

Soal Rencana Investasi dari Qatar untuk Produksi 2 Juta Ton Susu Sapi di Indonesia, Asosiasi Peternak: Tidak Semudah Itu

4 hari lalu

Soal Rencana Investasi dari Qatar untuk Produksi 2 Juta Ton Susu Sapi di Indonesia, Asosiasi Peternak: Tidak Semudah Itu

Dewan Pakar Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia atau PPSKI Rochadi Tawaf menilai investasi industri sapi perah di Indonesia tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Mulai 15 September Tarif Tol BSD Bakal Naik, Berikut Rinciannya

4 hari lalu

Mulai 15 September Tarif Tol BSD Bakal Naik, Berikut Rinciannya

PT Bintaro Serpong Damai (BSD) mengungkapkan tarif tol pada ruas Pondok Aren-Serpong naik pada Minggu, 15 September 2024 pukul 00.01 WIB. Golongan yang semulanya Rp 7.000 menjadi Rp 9.500.

Baca Selengkapnya

Anggaran BKPM Turun Saat Target Investasi Naik jadi Rp 1.905 triliun, Rosan Beberkan Dampaknya

4 hari lalu

Anggaran BKPM Turun Saat Target Investasi Naik jadi Rp 1.905 triliun, Rosan Beberkan Dampaknya

Menteri Investasi angkat bicara soal usulan anggaran lembaga yang dipimpinnya hanya disetujui tak sampai separuhnya oleh DPR.

Baca Selengkapnya

Kembali Investasi Rp1,69 Triliun, Menteri Rosan Pastikan PT Nippon Beroperasi pada 2027

5 hari lalu

Kembali Investasi Rp1,69 Triliun, Menteri Rosan Pastikan PT Nippon Beroperasi pada 2027

Rosan Roeslani mengatakan perusahaan industri petrokimia, PT Nippon Shokubai Indonesia, di Cilegon, Banten, akan melakukan investasi fase keempat.

Baca Selengkapnya

Rempang Eco-City Tertunda, Menteri Rosan akan Selesaikan Menggunakan Koridor Hukum

5 hari lalu

Rempang Eco-City Tertunda, Menteri Rosan akan Selesaikan Menggunakan Koridor Hukum

Menteri Rosan Roeslani mengatakan pihaknya akan menyelesaikan sejumlah investasi yang tertunda. Termasuk di proyek Rempang Eco-City.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Kawasan Industri Lotte sempat Terganjal Sengketa Lahan

5 hari lalu

Pembangunan Kawasan Industri Lotte sempat Terganjal Sengketa Lahan

Menteri Investasi Rosan Roeslani mengatakan pembangunan kawasan industri petrokimia PT Lotte Chemical Indonesia sempat terganjal sengketa lahan.

Baca Selengkapnya

Rosan Roeslani Optimistis Target Investasi Rp 1.650 Triliun Terwujud Tahun Ini

5 hari lalu

Rosan Roeslani Optimistis Target Investasi Rp 1.650 Triliun Terwujud Tahun Ini

Rosan Roeslani berkunjung ke sejumlah perusahaan untuk memastikan proses investasi berjalan lancar

Baca Selengkapnya