Daya Beli Kelas Menengah Menurun, Berikut Faktor Pendorong Golongan Ini Berkontribusi dalam Pembangunan

Jumat, 9 Agustus 2024 10:25 WIB

Pencari kerja mencari informasi lowongan dalam Indonesia Career Expo di Smesco Exhibition Hall, Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024. Pameran bursa kerja 2024 ini digelar pada 10 hingga 11 Januari 2024 dengan tiket masuk gratis untuk para pencari kerja. Sejumlah perusahaan baik dalam maupun luar negeri turut meramaikan pameran ini. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Chief Economist Mandiri Sekuritas Rangga Cipta menyatakan, pasca Covid-19 segalanya mulai terbuka termasuk ekonomi mulai berjalan normal. Pihak yang mendorong pemulihan kondisi ekonomi adalah kalangan kelas menengah dan atas. Namun, kelas menengah mengalami penurunan daya beli.

“Setelah reopening ini justru kelas menengah itu mulai melambat, ada isu sektor manufaktur yang mulai terdapat pelambatan global, makanya di India kita sering dengar ada banyak pay-off terutama di sektor manufacturing-nya,” ucap Rangga, pada Rabu, 7 Agustus 2024.

Menurut Rangga, perpaduan kondisi tersebut membuat konsumsi kelas menengah melambat dan tidak bergerak daripada kelas bawah yang posisinya tak bergerak dan mendapatkan bantuan sosial pemerintah. Daya beli kelas menengah yang menurun sudah terlihat dari perayaan Idul Adha pada Juni 2024. Para pakar memproyeksikan jumlah orang yang berkurban dari kelas menengah-bawah 2024 menurun karena pemangkasan karyawan dan tingginya pengangguran.

Kelas menengah dari didefinisikan dari dua pendekatan berbeda. Pertama, pendekatan relatif. Melalui pendekatan ini kelas menengah dilihat berdasarkan okupansi, baik dari sisi pendapatan maupun konsumsi. Pendekatan ini mendefinisikan kelas menengah berdasarkan pendapatan antara 75 dan 125 persen dari median pendapatan per kapita masyarakat, sebagaimana tertulis dalam publikasi ilmiah Kelas Menengah (Middle Class) dan Implikasinya dalam researchgate.net.

Kedua, pendekatan absolut. Pendekatan ini mendefinisikan kelas menengah berdasarkan pendapatan atau pengeluaran konsumsi. Menurut ekonom India, Surjit Bhalla, kelas menengah diartikan sebagai pihak dengan pendapatan tahunan lebih dari US$3.900 (Rp62 juta) dalam ukuran paritas daya beli. Ketiga, pendekatan cangkok atau hybrid (membedakan kelas menengah negara berkembang dengan negara maju).

Advertising
Advertising

Faktor Pendorong Kelas Menengah Berkontribusi dalam Pembangunan

Berikut adalah beberapa faktor penentu yang mendorong pertumbuhan kelas menengah dan memberikan kontribusi dalam pembangunan negara, yaitu:

1. Pertumbuhan ekonomi dan distribusi pendapatan

Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan mendorong penduduk untuk keluar dari kemiskinan dan masuk dalam kelompok kelas menengah. Sebab, pertumbuhan ekonomi menjadi hal penting dalam pengurangan kemiskinan dan penambahan kelas menengah. Pertumbuhan ekonomi negara harus inklusif yang dicirikan dengan kondusifnya peningkatan ukuran dan dominasi kelas menengah didorong kebijakan menekan kemiskinan.

2. Lapangan kerja dan pendidikan

Terdapat dua faktor yang mendorong dan melancarkan perkembangan kelas menengah, yaitu lapangan kerja dengan upah stabil disertai berbagai manfaat dan pendidikan tinggi. Dengan dua faktor ini, kelas menengah dapat berperan dalam pembangunan negara secara maksimal.

3. Mobilitas dan kerentanan

Meskipun kelas menengah tumbuh cukup cepat, tetapi ada bagian dari golongan ini yang dapat dengan mudah berbalik menjadi miskin, terutama berpendapatan sekitar US$2 (Rp31.000) per hari. Golongan ini masih sangat rentan untuk turun menjadi kelompok penduduk miskin. Pemerintah harus mengatasi agar kelas menengah dapat terlindungi dari kerentanan tersebut.

RACHEL FARAHDIBA R | BAGUS PRIBADI

Pilihan Editor: Mengenal Kelas Menengah yang Disebut Daya Belinya Mengalami Penurunan

Berita terkait

Anindya Bakrie Disebut Tak Tahu Menahu Mengenai Rancangan Munaslub

2 jam lalu

Anindya Bakrie Disebut Tak Tahu Menahu Mengenai Rancangan Munaslub

Anindya Bakrie dinyatakan terpilih sebagai Ketua Umum Kadin dalam Munaslub pada Sabtu, 14 September 2024.

Baca Selengkapnya

Kubu Anindya Bakrie Nilai Arsjad Rasjid Kurang Perhatikan Kadin Daerah selama Menjabat Ketua Umum

12 jam lalu

Kubu Anindya Bakrie Nilai Arsjad Rasjid Kurang Perhatikan Kadin Daerah selama Menjabat Ketua Umum

Arsjad Rasjid dinilai kurang memperhatikan nasib Kadin Daerah selama menjabat sebagai Ketua Umum periode 2021-2026.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Tol Solo-Yogyakarta Segmen Kartasura-Klaten: Dibangun Sejak 2021, Biayanya Rp 5,6 Triliun

13 jam lalu

Jokowi Resmikan Tol Solo-Yogyakarta Segmen Kartasura-Klaten: Dibangun Sejak 2021, Biayanya Rp 5,6 Triliun

Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo Seksi I Segmen Kartasura-Klaten, hari ini, Kamis, 19 September 2024.

Baca Selengkapnya

SPCI Adukan CNN Indonesia ke Sudinaker Jakarta Selatan soal Dugaan Pemotongan Upah dan PHK Sepihak

17 jam lalu

SPCI Adukan CNN Indonesia ke Sudinaker Jakarta Selatan soal Dugaan Pemotongan Upah dan PHK Sepihak

Konflik antara manajemen CNN Indonesia dan Solidaritas Pekerja CNN Indonesia (SPCI) masih berlanjut

Baca Selengkapnya

Bappenas dan PBB Meluncurkan Laporan Hasil Tahunan soal Pembangunan

1 hari lalu

Bappenas dan PBB Meluncurkan Laporan Hasil Tahunan soal Pembangunan

Laporan ini menyoroti pekerjaan dan dampak yang dicapai pada tahun ketiga pelaksanaan United Nations Sustainable Development Cooperation Framework

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil-Suswono Janjikan Pinjaman Tanpa Bunga untuk Warga yang Terdampak PHK

1 hari lalu

Ridwan Kamil-Suswono Janjikan Pinjaman Tanpa Bunga untuk Warga yang Terdampak PHK

Ridwan Kamil-Suswono (Rido) berjanji akan kurangi masalah pengangguran dengan program pinjaman terutama bagi mereka yang terdampak PHK

Baca Selengkapnya

PHK Massal Hantui Sejumlah Pabrik Ponsel, dari Samsung hingga Apple

1 hari lalu

PHK Massal Hantui Sejumlah Pabrik Ponsel, dari Samsung hingga Apple

Industri ponsel sedang menghadapi masa-masa sulit. Samsung dan Apple berencana melakukan PHK massal.

Baca Selengkapnya

Pembangunan dan Renovasi Rumah Kurang dari 200 Meter Persegi Bebas Pajak

2 hari lalu

Pembangunan dan Renovasi Rumah Kurang dari 200 Meter Persegi Bebas Pajak

Pembangunan dan renovasi rumah dengan luas kurang dari 200 meter persegi tidak dikenakan pajak pertambahan nilai atas kegiatan membangun sendiri (PPN

Baca Selengkapnya

Sumber Kekayaan Anindya Bakrie yang Dongkel Ketum Kadin Arsjad Rasjid

2 hari lalu

Sumber Kekayaan Anindya Bakrie yang Dongkel Ketum Kadin Arsjad Rasjid

Daftar anak usaha Bakrie Group yang dipimpin Ketua Umum Kadin Indonesia baru, Anindya Bakrie.

Baca Selengkapnya

Mengenal Organisasi Kadin Indonesia, Apa Tugas serta Fungsinya?

3 hari lalu

Mengenal Organisasi Kadin Indonesia, Apa Tugas serta Fungsinya?

Kadin Indonesia dibentuk pada 24 September 1968 sebagai satu-satunya induk organisasi dunia usaha baik di berbagai bidang usaha. Apa saja?

Baca Selengkapnya