Aturan Batasan Impor Dinilai Plintat-Plintut

Reporter

Editor

Jumat, 31 Juli 2009 19:43 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Departemen Perdagangan dinilai tidak konsisten dalam melaksanakan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 56 Tahun 2008 tentang Pembatasan Impor Lima Produk Tertentu dengan memberikan izin pengecualian bagi pelabuhan yang tidak termasuk dalam pelabuhan importir.

Padahal sesuai peraturan yang berlaku Februari lalu ini impor lima produk yakni garmen, alas kaki, mainan anak, elektronika, makanan, dan minuman hanya bisa dilakukan melalui lima pelabuhan laut yaitu Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Belawan (Medan), Tanjung Emas (Semarang), dan Soekarno-Hatta (Makassar).

"Peraturan tidak konsisten, masih ada pelabuhan diberi pengecualian," ujar Direktur Jenderal Bea dan Cukai Departemen Perdagangan Anwar Suprijadi mengatakan saat ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jakarta, Jumat (31/7).

Pengecualian diberikan antara lain untuk pelabuhan Sabang (Nanggroe Aceh Darussalam) dan Dumai (Kepulauan Riau). Importir, kata Anwar, dapat dengan mudah mengajukan permohonan izin untuk bongkar muat di pelabuhan lain. "Kami tidak bisa mencegah karena ada surat rekomendasi dari pemerintah," tambahnya.

Meski demikian, menurut dia, kewajiban pendaftaran Importir Terdaftar dan Importir Produsen efektif "Sekarang importir lebih teregistrasi, importir tidak ada lagi gunakan tenaga broker," ujarnya.

Sebelumnya Departemen Perdagangan mengeluarkan peraturan peraturan menteri perdagangan nomor 56 tahun 2008 yang ditujukan untuk memperkuat industri dalam negeri di tengah krisis ekonomi global dan mencegah keberadaan produk impor ilegal. Impor produk garmen, alas kaki, mainan anak, elektronika, makanan, dan minuman hanya boleh dilakukan melalui lima pelabuhan laut dan lima bandar udara.

Pelabuhan tersebut antara lain Tanjung Priok, Tanjung Perak, Belawan, Tanjung Emas, Soekarno-Hatta. Sementara untuk bandar udara ditetapkan antara lain Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Juanda (Surabaya), Ahmad Yani (Semarang), Polonia (Medan), dan Sultan Hasanuddin (Makassar).

VENNIE MELYANI

Berita terkait

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

20 jam lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

23 jam lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai

1 hari lalu

Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai

Bea Cukai saat ini tengah ramai disorot imbas beragam masalah penindakan barang impor.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Masih Kebanjiran Kecaman, Sri Mulyani Kembali Gelar Rapat Pimpinan

1 hari lalu

Bea Cukai Masih Kebanjiran Kecaman, Sri Mulyani Kembali Gelar Rapat Pimpinan

Menteri Keuangan Sri Mulyani menggelar rapat dengan pimpinan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terkait maraknya kritik terhadap lembaga tersebut.

Baca Selengkapnya

Usai Viral, Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dipungut Bea Masuk

1 hari lalu

Usai Viral, Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dipungut Bea Masuk

Sebelumnya, viral kabar pengenaan biaya bea masuk terhadap peti jenazah WNI dari luar negeri. Ini kata Bea Cukai sekarang.

Baca Selengkapnya

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

2 hari lalu

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

Kementerian Keuangan memastikan peti jenazah tidak termasuk dalam barang yang dikenakan bea masuk dan pajak dalam rangka impor

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

5 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

7 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

7 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

8 hari lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya