Permohonan BMAD Ubin Keramik Dinilai Tak Penuhi Syarat WTO, Asaki: Aturan Sudah Berubah

Rabu, 7 Agustus 2024 16:40 WIB

Pekerja mengemas keramik dinding di pabrik Roman Keramik, Balaraja, Tanggerang, Banten, 9 Maret 2017. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto angkat bicara soal kritik permohonan bea masuk antidumping yang dianggap tak merepresentasikan seluruh industri keramik dalam negeri. Musababnya, permohonan itu hanya disampaikan oleh tiga perusahaan, yakni PT Jui Shin Indonesia, PT Satyaraya Keramindoindah, dan PT Angsa Daya.

The Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebut tiga perusahaan itu hanya merepresentasikan 26 persen dari produksi keramik porselen secara nasional. Hal ini dinilai Indef bertentangan dengan perjanjian antidumping World Trade Organization atau WTO yang mensyaratkan adanya major proportion dari total produksi domestik untuk pengajuan tersebut.

Membantah kritik Indef, Edy mengklaim aturan WTO telah berubah. Menurut dia, organisasi perdagangan dunia itu telah mengeluarkan aturan baru. “Salah itu. Itu sudah ada aturan baru 25 persen. Enggak tahu 20 atau 25 persen,” kata Edy saat dihubungi Tempo, dikutip Rabu, 7 Agustus 2024.

Kepada Indef, Edy meminta lembaga riset itu mengumpulkan data jika menganggap rencana pengenaan BMAD ubin keramik tidak tepat. Menurut dia, BMAD adalah produk WTO. Jika keberatan, dia meminta Indef mengajukannya kepada organisasi itu. Dia mengaku siap menjawab keberatan itu dengan data.

Jka BMAD ubin keramik tak diberlakukan pemerintah, Edy mengaku mengkhawatirkan nasib 150 ribu karyawan yang menggantungkan hidup mereka kepada industri keramik. Dia mengklaim negara-negara di Eropa telah menerapkan BMAD hingga di atas 75 persen. Di Amerika Serikat, angka itu lebih tinggi, yakni 200 sampai dengan 400 persen.

Advertising
Advertising

Edy mengaku mengantongi data perusahaan-perusahaan Cina yang dikenai BMAD di Eropa dan Amerika Serikat. Dibandingkan dengan negara-negara itu, dia mengklaim angka rencana pengenaan BMAD ubin keramik di Indonesia masih moderat. Dia juga mengklaim telah mendalat dukungan dari asosiasi pengusaha keramik di Amerika Serikat, Meksiko, Eropa, dan Timur Tengah.

Pilihan editor: Asaki Bantah BMAD Ubin Keramik asal Cina akan Naikkan Harga: Ada Negara Eksportir Lain

Berita terkait

Gelar Pameran Tunggal di Bandung, Seniman Tisa Granicia Tampilkan 38 Karya Keramik

3 hari lalu

Gelar Pameran Tunggal di Bandung, Seniman Tisa Granicia Tampilkan 38 Karya Keramik

Seniman, Tisa Granicia menggelar pameran tunggal 38 karya keramiknya sebagai upaya untuk menjaga agar praktik keramin di Indonesia tetap hidup.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Reshuffle Menteri lagi, Sri Mulyani Didesak Keluarkan Aturan Antidumping Keramik Cina

10 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Reshuffle Menteri lagi, Sri Mulyani Didesak Keluarkan Aturan Antidumping Keramik Cina

Terkini: Jokowi akan kembali melakukan reshuffle menteri menjelang akhir jabatan. Sri Mulyani didesak keluarkan aturan antidumping keramik Cina.

Baca Selengkapnya

Kebanjiran Barang Impor Cina, Utilisasi Keramik Nasional Turun 7 Persen

10 hari lalu

Kebanjiran Barang Impor Cina, Utilisasi Keramik Nasional Turun 7 Persen

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia mengeluhkan turunnya utilisasi keramik nasional karena terdesak bajir barang impor dari Cina.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diminta Segera Keluarkan Aturan Antidumping Ubin Keramik Cina

10 hari lalu

Sri Mulyani Diminta Segera Keluarkan Aturan Antidumping Ubin Keramik Cina

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati keluarkan aturan antidumping ubin keramik Cina.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Belum Pulih, Pengusaha Ajukan BMAD Pakaian Impor

26 hari lalu

Industri Tekstil Belum Pulih, Pengusaha Ajukan BMAD Pakaian Impor

Pengusaha ajukan BMAD pakaian dan aksesoris pakaian. Buntut industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang tak kunjung pulih.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Sri Mulyani Tinjau Ulang Urgensi BMAD Ubin Keramik

29 hari lalu

Indef Minta Sri Mulyani Tinjau Ulang Urgensi BMAD Ubin Keramik

BMAD ubin keramik tinggal tunggu restu Menkeu Sri Mulyani. Indef minta tinjau ulang.

Baca Selengkapnya

Peran Moeldoko di Balik Utak-atik BMAD Ubin Keramik

35 hari lalu

Peran Moeldoko di Balik Utak-atik BMAD Ubin Keramik

Setelah mantan Ketua KADI Donna Gulthom dicopot, terjadi lonjakan rekomendasi besaran BMAD ubin keramik hanya dalam dua pekan. Ada cawe-cawe Kepala KSP Moeldoko

Baca Selengkapnya

Zulhas Kirim BMAD Ubin Keramik Cina ke Sri Mulyani

42 hari lalu

Zulhas Kirim BMAD Ubin Keramik Cina ke Sri Mulyani

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengirim surat bea masuk antidumping (BMAD) ubin keramik Cina ke Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya

Asaki Bantah BMAD Ubin Keramik asal Cina akan Naikkan Harga: Ada Negara Eksportir Lain

43 hari lalu

Asaki Bantah BMAD Ubin Keramik asal Cina akan Naikkan Harga: Ada Negara Eksportir Lain

Menurut Asaki, pasar industri keramik adalah pasar persaingan sempurna. Asosiasi tak bisa menentukan harga keramik secara sepihak

Baca Selengkapnya

Pengusaha Khawatir Bakal Ada Banjir Impor selama BMAD Ubin Keramik Belum Berlaku

43 hari lalu

Pengusaha Khawatir Bakal Ada Banjir Impor selama BMAD Ubin Keramik Belum Berlaku

Kalangan pengusaha yang masuk dalam Asaki khawatir bakal ada banjir impor selama pemerintah belum berlakukan BMAD ubin keramik.

Baca Selengkapnya