Setuju Skema Power Wheeling Masuk RUU EBET, IESR Minta Pemerintah Buat Aturan Ketat

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Aisha Shaidra

Jumat, 12 Juli 2024 09:02 WIB

Direktur Institute for Essential Service Reform, Fabby Tumiwa (kemeja kotak-kotak biru), Ketua Dewan Pakar Asosiasi Surya Energi Indonesia (AESI), Nur Pamudji (kemeja putih) dan Ketua Umum AESI, Andhika Prastawa (kemeja hitam) saat mengelar diskusi mengenai pemanfaatan energi surya di Indonesia, Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Ahad, 1 Juli 2018. TEMPO/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan pemerintah harus mengatur skema power wheeling yang saat ini sedang diusulkan dalam Rancangan Undang-Undang Energi Baru Energi Terbarukan atau RUU EBET. Skema power wheeling membolehkan perusahaan swasta Independent Power Producers (IPP) membangun pembangkit listrik dan menjual setrum kepada pelanggan rumah tangga dan industri.

Fabby mengingatkan pemerintah agar skema power wheeling juga dibatasi. Ia mengatakan, pemanfaatan jaringan bersama mestinya hanya untuk pembangkit energi terbarukan. "Sehingga, jadi power wheeling energi terbarukan," kata Fabby melalui keterangan tertulis, Rabu, 10 Juli 2024.

Ia juga mengatakan pengaturan power wheeling energi terbarukan harus dilakukan secara ketat, sehingga dapat menjaga keandalan dan keamanan pasokan listrik bagi konsumen dan tidak merugikan pemilik jaringan dan operator sistem. Pengaturan tersebut menyangkut perhitungan tarif yang memasukan komponen biaya system losses (kerugian sistem); biaya kehandalan; layanan tambahan; biaya contingency (cadangan); serta pengembangan sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik.

"Pemerintah perlu menyusun panduan aturan yang jelas tentang metode perhitungan tarif wheeling, sehingga tidak merugikan pemilik jaringan dan operator sistem,” tuturnya.

Lebih lanjut, Fabby mengatakan skema power wheeling perlu didukung karena akan meningkatkan keandalan pasokan listrik, efisiensi biaya operasional, mendorong perluasan jaringan listrik, serta kerja sama antara wilayah usaha. Selain itu, memungkinkan aplikasi teknologi energi terbarukan yang lebih luas untuk mendukung dekarbonisasi sektor industri dan transportasi. "Skema power wheeling juga akan mengurangi beban PLN untuk membeli listrik dari pengembang," kata Fabby.

Advertising
Advertising

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan skema power wheeling ke dalam pasal 9 RUU EBET. Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi pernah mengatakan perkara harga dan ketentuan dalam skema power wheeling akan ditentukan oleh Menteri ESDM. Ia juga mengatakan sewa transmisi sudah dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.

"Itu sama persis yang kita cantumkan di RUU EBET ini. Hanya penekanan kami ada di kata-kata bahwa untuk khusus renewable energy," kata Eniya, Kamis, 4 Juli 2024, dikutip dari Antara.

Sementara itu, ihwal penolakan, Anggota Komisi VII Mulyanto mengatakan skema power wheeling memungkinkan pengusahaan listrik tidak lagi hanya dimonopoli PLN. Namun, diliberalisasi kepada swasta dengan mengikuti mekanisme pasar.

Wakil Ketua Fraksi PKS ini menilai skema tersebut tidak sejalan dengan semangat konstitusi yang menempatkan kelistrikan sebagai cabang usaha penting dan strategis yang dikuasai oleh negara sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, yang pengusahaannya dilakukan oleh perusahaan negara. Ia juga mengatakan, memasukkan pasal power wheeling ke dalam RUU EBET sama dengan menjadikan listrik sebagai komoditas pasar. "Karena power wheeling, pengusahaan listrik akan dilakukan oleh orang-perorang yang harganya ditentukan oleh mekanisme pasar," ujarnya.

Pilihan editor: Pro Kontra Skema Power Wheeling dalam RUU Energi Baru Energi Terbarukan

Berita terkait

IPCC Sebut Pulau Kalimantan Lokasi Ideal Pengembangan Energi Terbarukan, Sebab...

6 hari lalu

IPCC Sebut Pulau Kalimantan Lokasi Ideal Pengembangan Energi Terbarukan, Sebab...

Profesor Kornelik Blok mengatakan potensi besar pulau Kalimantan dalam energi terbarukan memberikan peluang bagi pertumbuhan ekonomi baru.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp 10 Triliun untuk Sektor Energi Terbarukan

24 hari lalu

Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp 10 Triliun untuk Sektor Energi Terbarukan

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menyalurkan kredit untuk sektor energi terbarukan sebesar Rp 10,13 triliun pada kuartal II 2024.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa KKN UGM Pasang Panel Surya di Desa di Kalimantan Timur

27 hari lalu

Mahasiswa KKN UGM Pasang Panel Surya di Desa di Kalimantan Timur

Kegiatan mahasiswa UGM ini merupakan bagian dari upaya untuk membantu masyarakat desa mendapatkan akses listrik memanfaatkan sumber terbarukan.

Baca Selengkapnya

PIS Bantu Warga Dusun Compang Manfaatkan Sistem Irigasi Bertenaga Surya

31 hari lalu

PIS Bantu Warga Dusun Compang Manfaatkan Sistem Irigasi Bertenaga Surya

Pemanfaatan pompa air bertenaga surya untuk demplot pertanian dapat meningkatkan produksi sayur mayur

Baca Selengkapnya

Bappenas dan WRI Indonesia Susun Indikator Transisi Energi Berkeadilan

41 hari lalu

Bappenas dan WRI Indonesia Susun Indikator Transisi Energi Berkeadilan

Bappenas dan World Resources Institute (WRI) Indonesia tengah menyusun indikator capaian transisi energi berkeadilan. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Investasi Hijau Masih Belum Jadi Prioritas Pemerintah

47 hari lalu

Investasi Hijau Masih Belum Jadi Prioritas Pemerintah

Realisasi investasi hijau hanya US$ 1,62 miliar dari target US$ 8 miliar. Adapun target industri ekstraktif hingga 2040 mencapai US$ 545,3 miliar.

Baca Selengkapnya

Rencana Suntik Mati PLTU Batu Bara, 3 Kementerian Akan Keluarkan Keputusan dalam Waktu Dekat

59 hari lalu

Rencana Suntik Mati PLTU Batu Bara, 3 Kementerian Akan Keluarkan Keputusan dalam Waktu Dekat

Kementerian ESDM menyebut akan ada Keputusan Menteri mengenai pemberhentian proyek-proyek batu bara dalam waktu dekat ini. T

Baca Selengkapnya

Ikut Gelaran GTTGN XXV, Pertamina Usung Desa Energi Berdikari

18 Juli 2024

Ikut Gelaran GTTGN XXV, Pertamina Usung Desa Energi Berdikari

DEB merupakan program TJSL Pertamina di pedesaan untuk mendukung ketahanan energi dengan energi baru terbarukan, sekaligus peningkatan perekonomian masyarakat desa.

Baca Selengkapnya

Bos SKK Migas Yakin Sektor Hulu Migas tak Redup Meski Ada Energi Terbarukan

17 Juli 2024

Bos SKK Migas Yakin Sektor Hulu Migas tak Redup Meski Ada Energi Terbarukan

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Dwi Soetjipto meyakini industri hulu migas belum menghadapi sunset alias belum redup.

Baca Selengkapnya

Pertamina NRE Sepakat Kembangkan Energi Terbarukan di Bangladesh

16 Juli 2024

Pertamina NRE Sepakat Kembangkan Energi Terbarukan di Bangladesh

Pengalaman dan portofolio Pertamina NRT mengembangkan energi bersih jadi sumber kepercayaan pemerintah Bangladesh untuk bangun PLTS di Moheshkhali.

Baca Selengkapnya