Berapa Rata-rata Gaji Lulusan S1 pada 2024? Begini Catatan BPS

Rabu, 10 Juli 2024 17:58 WIB

Sejumlah pencari kerja antre untuk masuk ke dalam area Pameran Bursa Kerja di Thamrin City, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2024. Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Kota Administrasi Jakarta Pusat menggelar bursa kerja yang diikuti 40 perusahaan nasional dengan 1.200 lowongan pekerjaan itu bertujuan untuk untuk mengurangi angka pengangguran di wilayah DKI Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data rata-rata upah atau gaji sebulan pekerja di Indonesia berdasarkan tingkat pendidikannya per Februari 2024. Rerata jumlah penghasilan bersih pekerja yang tidak/belum pernah sekolah hingga lulusan universitas berada di angka Rp 3.040.719 per bulan.

Lantas, Berapa Rata-rata Gaji Lulusan S1?

Berdasarkan data BPS, gaji pekerja lulusan perguruan tinggi yang mencakup sarjana reguler (D4) atau sarjana (S1) maupun pascasarjana, termasuk magister (S2) dan doktor (S3) adalah Rp 4.685.241 per bulan. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan lulusan vokasi (diploma I/II/III) atau akademi, yaitu sebesar Rp 3.868.555 per bulan.

Adapun rincian rata-rata gaji pekerja berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan sebagai berikut:

- Tidak/belum pernah sekolah: Rp 1.314.304.

Advertising
Advertising

- Tidak/belum tamat sekolah dasar (SD): Rp 1.749.210.

- SD: Rp 1.970.141.

- Sekolah menengah pertama (SMP): Rp 2.194.956.

- Sekolah menengah atas (SMA) umum: Rp 2.842.749.

- Sekolah menengah atas kejuruan (SMK): Rp 2.891.948.

- D1/D2/D3 atau akademi: Rp 3.868.555.

- Universitas: Rp 4.685.241.

Daftar Rata-rata Gaji Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Jenis Pekerjaan 2024

Sementara itu, rata-rata gaji bersih sebulan pekerja menurut menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan dan jenis pekerjaan utamanya sebagai berikut:

1. Tidak/Belum Pernah Sekolah

  • Tenaga profesional, teknisi, dan sejenisnya: Rp 1.824.652.
  • Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan: -
  • Tenaga tata usaha dan sejenisnya: Rp 402.682.
  • Tenaga usaha penjualan: Rp 1.080.841.
  • Tenaga usaha jasa: Rp 1.227.779.
  • Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan perburuan: Rp 636.959.
  • Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar: Rp 1.863.551.
  • Jenis pekerjaan utama lainnya: Rp 1.123.781.

2. Tidak/Belum Tamat SD

  • Tenaga profesional, teknisi, dan sejenisnya: Rp 1.394.666.
  • Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan: Rp 657.327.
  • Tenaga tata usaha dan sejenisnya: Rp 1.580.961.
  • Tenaga usaha penjualan: Rp 1.781.821
  • Tenaga usaha jasa: Rp 1.112.837.
  • Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan perburuan: Rp 1.663.585.
  • Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar: Rp 1.940.701.
  • Jenis pekerjaan utama lainnya: Rp 1.873.043.

3. Lulusan SD

  • Tenaga profesional, teknisi, dan sejenisnya: Rp 1.184.501.
  • Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan: Rp 2.084.631.
  • Tenaga tata usaha dan sejenisnya: Rp 1.922.518.
  • Tenaga usaha penjualan: Rp 1.849.937.
  • Tenaga usaha jasa: Rp 1.411.699.
  • Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan perburuan: Rp 1.936.968.
  • Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar: Rp 2.109.150.
  • Jenis pekerjaan utama lainnya: Rp 1.943.648.

4. Lulusan SMP

  • Tenaga profesional, teknisi, dan sejenisnya: Rp 1.644.017.
  • Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan: Rp 2.580.429.
  • Tenaga tata usaha dan sejenisnya: Rp 2.176.863.
  • Tenaga usaha penjualan: Rp 1.790.556.
  • Tenaga usaha jasa: Rp 1.583.508.
  • Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan perburuan: Rp 2.236.277.
  • Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar: Rp 2.387.053.
  • Jenis pekerjaan utama lainnya: Rp 2.344.035.

5. Lulusan SMA

  • Tenaga profesional, teknisi, dan sejenisnya: Rp 2.227.917.
  • Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan: Rp 3.191.059.
  • Tenaga tata usaha dan sejenisnya: Rp 2.773.807.
  • Tenaga usaha penjualan: Rp 2.566.763.
  • Tenaga usaha jasa: Rp 2.198.047.
  • Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan perburuan: Rp 2.548.183.
  • Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar: Rp 2.993.012.
  • Jenis pekerjaan utama lainnya: Rp 3.934.385.

6. Lulusan SMK

  • Tenaga profesional, teknisi, dan sejenisnya: Rp 3.095.888.
  • Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan: Rp 3.504.198.
  • Tenaga tata usaha dan sejenisnya: Rp 2.961.859.
  • Tenaga usaha penjualan: Rp 2.447.662.
  • Tenaga usaha jasa: Rp 2.305.652.
  • Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan perburuan: Rp 2.600.836.
  • Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar: Rp 2.999.404.
  • Jenis pekerjaan utama lainnya: Rp 3.620.025.

7. Lulusan Diploma/Akademi

  • Tenaga profesional, teknisi, dan sejenisnya: Rp 3.317.527.
  • Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan: Rp 6.419.342.
  • Tenaga tata usaha dan sejenisnya: Rp 3.817.733.
  • Tenaga usaha penjualan: Rp 5.112.126.
  • Tenaga usaha jasa: Rp 3.166.034.
  • Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan perburuan: Rp 2.016.697.
  • Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar: Rp 4.911.339.
  • Jenis pekerjaan utama lainnya: Rp 4.150.590.

8. Lulusan Universitas

  • Tenaga profesional, teknisi, dan sejenisnya: Rp 4.180.902.
  • Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan: Rp 10.247.640.
  • Tenaga tata usaha dan sejenisnya: Rp 4.327.138.
  • Tenaga usaha penjualan: Rp 5.338.564.
  • Tenaga usaha jasa: Rp 5.613.379.
  • Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan perburuan: Rp 5.685.055.
  • Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan, dan pekerja kasar: Rp 5.290.171.
  • Jenis pekerjaan utama lainnya: Rp 5.624.492.

MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: Sultan HB X soal BUMN Pabrik Tekstil yang Diduga Rumahkan Karyawan: Seperti Hidup Segan Mati Tak Mau

Berita terkait

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

17 jam lalu

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengatakan Indonesia kini menghadapi sinyal krisis ekonomi. Perlu intervensi Bank Indonesia

Baca Selengkapnya

Kelas Menengah Jatuh Miskin, BPS: Buat Perekonomian Tidak Tahan Guncangan

4 hari lalu

Kelas Menengah Jatuh Miskin, BPS: Buat Perekonomian Tidak Tahan Guncangan

Data BPS menunjukkan porsi masyarakat dengan ekonomi kelas menengah menurun sejak pandemi Covid-19 pada 2019 lalu. Apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Pendaftaran CPNS di Yogya, Besaran Gaji Dirut Bulog yang Baru

5 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Pendaftaran CPNS di Yogya, Besaran Gaji Dirut Bulog yang Baru

Sebanyak 7.522 orang tercatat telah melakukan pendaftaran di hari terakhir pendaftaran CPNS di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Anak Driver Ojol Diduga Korban TPPO di Kamboja: Gaji Tak Dibayar, Sakit Kronis, hingga Meninggal Dunia

6 hari lalu

Anak Driver Ojol Diduga Korban TPPO di Kamboja: Gaji Tak Dibayar, Sakit Kronis, hingga Meninggal Dunia

Rahma bercerita pihak kedutaan Indonesia justru meragukan anaknya menjadi korban TPPO.

Baca Selengkapnya

Gaji Besar Hakim Agung Tak Bisa Mencegah Korupsi

7 hari lalu

Gaji Besar Hakim Agung Tak Bisa Mencegah Korupsi

Gaji seorang hakim agung di Indonesia sebesar total Rp 77 juta per bulan, ditambah honorarium bisa mencapai Rp 1 miliar. Mengapa tersandung korupsi?

Baca Selengkapnya

Ingin Bekerja di BPS? Berikut Syarat Mendaftar CPNS 2024

7 hari lalu

Ingin Bekerja di BPS? Berikut Syarat Mendaftar CPNS 2024

BPS menyediakan 408 formasi untuk CPNS 2004 untuk lulusan D-III hingga S-1 dari berbagai jurusan.. Berikut persyaratan buat CPNS di BPS.

Baca Selengkapnya

OJK Sebut Batas Gaji Pekerja Program Pensiun Tambahan Masih Tunggu PP

9 hari lalu

OJK Sebut Batas Gaji Pekerja Program Pensiun Tambahan Masih Tunggu PP

OJK menyebut pengaturan batas gaji pekerja yang akan dikenakan program pensiun tambahan masih menunggu peraturan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Ingin Naikkan Gaji Rektor ITB Hingga 9 Digit

11 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Ingin Naikkan Gaji Rektor ITB Hingga 9 Digit

Budi Gunadi Sadikin merupakan Ketua Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung. Ia ingin gaji rektor ITB naik menjadi ratusan juta rupiah.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Deflasi 4 Bulan Berturut-turut Pernah Terjadi Saat Krisis Moneter 1998 dan Krisis Ekonomi 2008

11 hari lalu

BPS Sebut Deflasi 4 Bulan Berturut-turut Pernah Terjadi Saat Krisis Moneter 1998 dan Krisis Ekonomi 2008

Fenomena deflasi selama empat bulan berturut-turut tahun ini bukanlah hal yang baru, pernah terjadi pada krisis moneter 1998 dan krisis ekonomi 2008.

Baca Selengkapnya

KPPI Hentikan Penyelidikan Impor Benang Filamen Artifisial, Benang Apakah Itu?

12 hari lalu

KPPI Hentikan Penyelidikan Impor Benang Filamen Artifisial, Benang Apakah Itu?

Simak informasi lengkap tentang kasus impor benang filamen artifisial yang baru saja dihentikan penyidikannya oleh KPPI

Baca Selengkapnya