Sri Mulyani Sebut Efek Rembesan Akibat Nilai Tukar Rupiah Rp 16.400 Per Dolar AS, Ini Maksudnya

Rabu, 26 Juni 2024 10:10 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya menyampaikan konferensi pers APBN KiTa edisi Mei 2024 di Jakarta, Senin 27 Mei 2024. Berdasarkan data Kementerian Keuangan APBN mengalami surplus Rp75,7 triliun atau 0,33 persen dari produk domestik bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Senin lalu, 24 Juni 2024, akan tetap melemah. "Meskipun mata uang rupiah berfluktuasi, penutupan akan berada di kisaran Rp 16.440 - Rp 16.510," ujarnya dalam analisis rutin.

Pada Jumat lalu, nilai tukar rupiah berakhir melemah di level Rp 16.450 per dolar AS, sementara hari sebelumnya berada di level Rp 16.438 per dolar AS.Ibrahim menjelaskan bahwa pasar terus mengamati ketidakpastian kebijakan fiskal yang menambah risiko fiskal. Ketidakpastian ini menjadi faktor yang berkontribusi terhadap pelemahan rupiah. Hal ini tercermin dari proyeksi defisit anggaran yang besar, diperkirakan mencapai 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), mendekati batas atas sebesar 3 persen dari PDB.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, penguatan dolar yang menekan beberapa nilai tukar, termasuk rupiah, akan membawa dampak signifikan pada belanja subsidi pemerintah.

Pengeluaran untuk subsidi akan meningkat, terutama untuk komoditas seperti listrik dan bahan bakar minyak (BBM) yang sebagian besar bahan bakunya berasal dari impor. Kenaikan nilai tukar dolar terhadap rupiah berarti biaya impor barang-barang tersebut menjadi lebih mahal, sehingga beban subsidi yang harus ditanggung oleh pemerintah juga akan meningkat. Hal ini berpotensi menambah tekanan pada anggaran pemerintah dan memerlukan penyesuaian kebijakan untuk mengelola beban fiskal yang semakin besar.

Dalam menyusun APBN 2025 pemerintah masih menggunakan asumsi rupiah di bawah Rp 16.000, sehingga akan ada dampak bagi anggaran subsidi. “Maka nanti ada yang disebut efek rembesan dari rupiah yang bergerak ke dalam,” ujarnya dalam konferensi pers RAPBN 2025 di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin 24 Juni 2024.

Advertising
Advertising

Jika tidak ada perubahan kebijakan, bendahara negara mengatakan volume subsidi tetap akan ditetapkan sesuai dengan Undang-Undang APBN yang menggunakan penghitungan asumsi kurs saat ini. Meski demikian ia mengakui terjadi penyimpangan atau deviasi. “Harga minyak sesuai dengan asumsi, tapi juga ada deviasi,” kata dia.

Berdasarkan perhitungan tersebut, Pertamina dan PLN akan mengajukan permintaan anggaran subsidi kepada pemerintah setiap kuartal. Pemerintah akan mengikutsertakan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk membantu dalam proses audit dan penghitungan.

Dalam penghitungan akan dilihat alokasi itu mempengaruhi berapa banyak dari volume yang sudah ditetapkan, khususnya di tengah perubahan harga maupun kurs yang terjadi. “Sedapat mungkin kita akan membayar sesuai keuangan negara,” ujarnya.

Untuk saat ini menurut dia, volume subsidi energi masih sesuai yang ditetapkan pada anggaran yakni Rp 300 triliun. Pemerintah masih akan terus memantau alokasi anggaran tersebut, akan memengaruhi berapa banyak dari volume yang sudah ditetapkan dengan perubahan harga maupun kurs yang terjadi saat ini.


ANANDA RIDHO SULISTYA | ILONA ESTHERINA | GRACE GANDHI | DANIEL A. FAJRI

Pilihan Editor: Rupiah tertekan, Sri Mulyani Beberkan Dampaknya terhadap Subsidi Listrik dan BBM

Berita terkait

Menteri BUMN Tinjau Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

12 jam lalu

Menteri BUMN Tinjau Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, melakukan peninjauan langsung terhadap kesiapan BUMN dalam pembangunan sarana dan fasilitas energi di Ibu Kota Nusantara (IKN), termasuk jaringan gas yang dilaksanakan oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina.

Baca Selengkapnya

Pertamina Monitor Pergerakan Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah, BBM Nonsubsidi Naik?

13 jam lalu

Pertamina Monitor Pergerakan Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah, BBM Nonsubsidi Naik?

PT Pertamina Patra Niaga belum mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi untuk periode Juli.

Baca Selengkapnya

Analis Prediksi Besok Rupiah Menguat di Kisaran Rp16.320 hingga Rp16.410 per Dolar AS

13 jam lalu

Analis Prediksi Besok Rupiah Menguat di Kisaran Rp16.320 hingga Rp16.410 per Dolar AS

Rupiah menguat karena dolar sedikit terpengaruh data terbaru yang menunjukkan adanya penurunan pada perekonomian Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Menurun 7,8 Persen, Bea Cukai: Ekonomi Dunia Sedang Kontraksi

18 jam lalu

Penerimaan Menurun 7,8 Persen, Bea Cukai: Ekonomi Dunia Sedang Kontraksi

Penerimaan menurun secara tahunan (YoY), Bea Cukai klaim karena ekonomi dunia sedang kontraksi.

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah, ESDM Pastikan Harga Pertalite dan Solar Tak Naik per Juli 2024

1 hari lalu

Rupiah Melemah, ESDM Pastikan Harga Pertalite dan Solar Tak Naik per Juli 2024

Pemerintah memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seperti Pertalite dan Solar tidak akan naik pada bulan Juli 2024.

Baca Selengkapnya

58 Tahun Ahok, Jejak Jalan Politik Basuki Tjahaja Purnama dari Belitung Timur ke Panggung Nasional

2 hari lalu

58 Tahun Ahok, Jejak Jalan Politik Basuki Tjahaja Purnama dari Belitung Timur ke Panggung Nasional

Hari ini 58 tahun lalu, tepatnya pada 29 Juni 1966 Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih akrab disapa Ahok dilahirkan. Ini jejak karier politiknya

Baca Selengkapnya

Inilah Kelebihan dan Kekurangan Kulkas inverter

2 hari lalu

Inilah Kelebihan dan Kekurangan Kulkas inverter

Kulkas inverter adalah jenis kulkas yang menggunakan teknologi inverter untuk mengatur kecepatan kompresor.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM Pastikan Tarif Listrik per Juli Tak Naik, Ini Sebabnya

2 hari lalu

Menteri ESDM Pastikan Tarif Listrik per Juli Tak Naik, Ini Sebabnya

Menteri ESDM Arifin Tasrif memastikan tidak akan ada kenaikan tarif listrik pada kuartal ketiga tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pemerintah Sudah Belanjakan Rp 700 Miliar untuk Pusat Data Nasional

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pemerintah Sudah Belanjakan Rp 700 Miliar untuk Pusat Data Nasional

Hingga akhir Mei, pemerintah telah membelanjakan Rp 700 miliar untuk pemeliharaan Pusat Data Nasional (PDN) atau Data Center.

Baca Selengkapnya

Terkini: 4 Negara Ini Kendalikan Bandar Judi Online di Indonesia, Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu Bikin Harga Tanah Melonjak

2 hari lalu

Terkini: 4 Negara Ini Kendalikan Bandar Judi Online di Indonesia, Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu Bikin Harga Tanah Melonjak

Kepolisian menyebut mayoritas bandar judi daring atau judi online yang beroperasi di Indonesia dikendalikan dari negara-negara kawasan Mekong.

Baca Selengkapnya