Sejarah Sritex, Produsen Seragam NATO yang Disebut-sebut Kini Terancam Bangkrut

Reporter

Andika Dwi

Editor

Grace gandhi

Selasa, 25 Juni 2024 15:49 WIB

Pekerja menjahit pakaian untuk seragam militer tentara Portugal, di pabrik PT Sri Rejeki Isman (Sritex), Sukoharjo, Jawa Tengah, 12/3). ANTARA/R. Rekotomo

Produsen Seragam Militer NATO dan Jerman

Di tahun 1994, Sritex pernah menjadi produsen seragam militer untuk Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Tentara Jerman. PT Sritex sendiri memiliki lebih dari 300 ribu desain kain, termasuk enam desain pakaian militer yang telah dipatenkan di Dirjen HAKI.

Melansir Antara, sebagian besar ekspor Sritex dilakukan ke Amerika Serikat dengan nilai total mencapai US$ 300 juta per tahun, diikuti oleh kawasan Eropa dengan nilai mencapai US$ 200 juta per tahun.

Kapasitas produksi Sritex tidak hanya terbatas pada seragam militer, tetapi juga mencakup perlengkapan militer untuk berbagai negara di seluruh dunia. Jangkauan pasar Sritex bahkan telah mencapai lebih dari 100 negara di dunia.

Negara-negara yang dipasok oleh PT Sritex untuk kebutuhan tekstil, termasuk benang, kain, dan pakaian militer, antara lain Jerman, Inggris, Malaysia, Australia, Timor Leste, Uni Emirat Arab, Kuwait, Brunei Darussalam, Singapura, Amerika Serikat, Papua Nugini, Selandia Baru, Tunisia, Turki, dan anggota NATO.

Selamat dari Krisis Moneter

Sritex selamat dari krisis moneter di tahun 1998 dan pada 2001 berhasil melipatgandakan pertumbuhannya sampai 8 kali lipat dibanding waktu pertama kali terintegrasi pada 1992. Kemudian pada 2013, PT Sritex secara resmi terdaftar sahamnya (dengan kode ticker dan SRIL) di Bursa Efek Indonesia.

Di tahun 2014, Iwan S. Lukminto yang merupakan Direktur Utama Sritex sekaligus anak sulung mendiang HM Lukminto menerima penghargaan sebagai Businessman of the Year dari Majalah Forbes Indonesia dan sebagai EY Entreprenuer of the Year 2014 dari Ernst & Young.

Tiga tahun setelahnya atau tepatnya 2017, perusahaan ini berhasil menerbitkan obligasi global senilai US$ 150 juta yang akan jatuh tempo pada 2024.

Rekor MURI

Prestasi Sritex tidak hanya meliputi aspek bisnis semata. Sritex tercatat beberapa kalo memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Salah satunya pada 2015, Sritex menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai Pelopor dan Penyelenggara Penciptaan Investor Saham Terbesar Dalam Perusahaan.

Kemudian pada 2016, Sritex kembali mencatatkan rekor Muri untuk jumlah peserta terbanyak dalam penyuluhan narkoba yang diadakan oleh satu perusahaan. Sebanyak 30 ribu karyawan Sritex mengikuti penyuluhan tersebut. Acara ini diselenggarakan sehari setelah peringatan ulang tahun ke-50 PT Sritex dan ulang tahun ke-71 Republik Indonesia di kompleks perusahaan.

Selanjutnya pada 2019, sebanyak 38 ribu karyawan Sritex Grup melakukan kerja bakti massal untuk membersihkan lingkungan. Kegiatan ini mencetak rekor Muri baru untuk Kerja Bakti di Lingkungan Perusahaan oleh Karyawan Terbanyak. Kerja bakti tersebut dilakukan dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-74 dan HUT Sritex ke-53.

ANDIKA DWI | RIZKI DEWI AYU

Pilihan Editor: Siapa yang Akan Kelola Anggaran Rp71 Triliun Makan Bergizi Gratis Prabowo?

Berita terkait

Sekjen NATO Tuding China Berpotensi Picu Konflik Terbesar Eropa Sejak PD II

22 jam lalu

Sekjen NATO Tuding China Berpotensi Picu Konflik Terbesar Eropa Sejak PD II

Sekjen NATO Jens Stoltenberg menuduh bahwa China berpotensi memicu konflik militer terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Daftar Produk Cina yang Akan Dikenakan Bea Masuk 200 Persen, Ada Tekstil

1 hari lalu

Daftar Produk Cina yang Akan Dikenakan Bea Masuk 200 Persen, Ada Tekstil

Zulhas mengungkapkan bahwa produk impor asal Cina akan dikenakan bea masuk hingga 200 persen.

Baca Selengkapnya

Korut Tuding AS Ciptakan NATO Versi Asia Bersama Jepang dan Korsel

2 hari lalu

Korut Tuding AS Ciptakan NATO Versi Asia Bersama Jepang dan Korsel

Kementerian Luar Negeri Korea Utara (Korut) menuduh Jepang, Amerika Serikat dan Korea Selatan menciptakan "NATO versi Asia"

Baca Selengkapnya

Impor Barang dari Cina Akan Kena Bea Masuk hingga 200 Persen, Zulhas: Agar UMKM Tumbuh dan Berkembang

2 hari lalu

Impor Barang dari Cina Akan Kena Bea Masuk hingga 200 Persen, Zulhas: Agar UMKM Tumbuh dan Berkembang

Pemerintah akan mengenakan bea masuk dengan besaran hingga 200 persen pada produk impor asal Cina yang membanjiri pasar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Denmark Bantah Tuduhan Putin soal Kepemilikan Rudal Jarak Menengah

2 hari lalu

Denmark Bantah Tuduhan Putin soal Kepemilikan Rudal Jarak Menengah

Kementerian Pertahanan Denmark pada akhir pekan menolak tuduhan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang kepemilikan rudal jarak menengah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Target Mentan untuk Setop Impor Kambing, Sritex Blak-blakan Kondisi Perusahaan hingga Profil Haji Isam

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Target Mentan untuk Setop Impor Kambing, Sritex Blak-blakan Kondisi Perusahaan hingga Profil Haji Isam

Mentan Amran Sulaiman menargetkan bisa mencetak peternak kambing di seluruh Indonesia untuk menyetop impor kambing.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sritex Tepis Isu Bangkrut, Penerimaan Bea Cukai Turun

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Sritex Tepis Isu Bangkrut, Penerimaan Bea Cukai Turun

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Minggu sore, 30 Juni 2024 antara lain bos Sritex Iwan Kurniawan Lukminto menepis isu bangkrut.

Baca Selengkapnya

Bos Sritex Buka-bukaan soal Kondisi Terkini Perusahaan, dari Efisiensi hingga Isu Bangkrut

2 hari lalu

Bos Sritex Buka-bukaan soal Kondisi Terkini Perusahaan, dari Efisiensi hingga Isu Bangkrut

Direktur Utama Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto buka suara perihal kondisi terkini perusahaan yang dipimpinnya usai diisukan bangkrut.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Pertekstilan Indonesia Minta Pemerintah Adil terkait Rencana Cina Bangun Pabrik Tekstil di Indonesia

3 hari lalu

Asosiasi Pertekstilan Indonesia Minta Pemerintah Adil terkait Rencana Cina Bangun Pabrik Tekstil di Indonesia

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyayangkan rencana dibukanya pabrik tekstil Tiongkok dihembuskan ketika industri tekstil dalam negeri sedang memburuk.

Baca Selengkapnya

Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

3 hari lalu

Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dikabarkan didorong oleh ayahnya, Presiden Jokowi, untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya