Rupiah Menguat, Gubernur BI Perry Warjiyo Kebijakan Moneter Manjur

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Agung Sedayu

Rabu, 22 Mei 2024 15:12 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo menyebut nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat sepanjang bulan Mei ini. Hal ini, kata dia dipengaruhi bauran kebijakan moneter BI dalam memitigasi dampak rambatan ketidakpastian global.

"Nilai tukar rupiah secara bulanan pada Mei 2024, data hingga 21 Mei 2024 kembali menguat sebesar 1,66 persen point-to-point (ptp). Setelah pada April 2024 melemah 2,49 persen ptp," kata Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI di kawasan M.H Thamrin pada Rabu, 22 Mei 2024.

Dia melanjutkan, penguatan nilai tukar rupiah didorong oleh dampak positif respons kebijakan moneter BI pada April 2024. Pada April lalu, BI memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 6,25 persen.

Menurut Perry, respons kebijakan tersebut mendorong aliran modal asing masuk ke pasar keuangan RI. Terutama pada Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah BI (SRBI). Aliran modal asing masuk sebesar US$ 4,2 miliar per 20 Mei 2024.

"Dengan perkembangan ini, secara year-to-date, nilai tukar rupiah melemah lebih kecil yaitu 3,47 persen dari posisi akhir Desember 2023. Ini lebih baik dibandingkan dengan pelemahan peso Filipina, won Korea Selatan dan baht Thailand (yang) masing-masing 4,91 persen, 5,52 persen, dan 5,99 persen," tutur Perry.

Advertising
Advertising

Ke depan, BI memperkirakan nilai tukar rupiah diperkirakan stabil dan cenderung menguat. Hal ini didorong oleh imbal hasil yang menarik, sejalan dengan kenaikan BI rate, premi risiko yang turun, prospek ekonomi yang lebih baik, serta komitmen BI untuk terus menstabilkan nilai tukar rupiah.

"BI juga terus mengoptimalkan seluruh instrumen moneter yang tersedia untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, termasuk melalui penguatan strategi operasi moneter pro-market dengan mengoptimalkan instrumen SRBI, Sekuritas Valas BI dan Sukuk Valas BI."

Pilihan Editor: Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Berita terkait

Rupiah Sore Ini Ditutup Menguat, Analis Prediksi Besok Kembali Naik di Rentang 16.320 - Rp 16.400

11 jam lalu

Rupiah Sore Ini Ditutup Menguat, Analis Prediksi Besok Kembali Naik di Rentang 16.320 - Rp 16.400

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan pada perdagangan sore ini, Selasa, 25 Juni 2024, mata uang rupiah ditutup menguat 19 poin di level Rp 16.375 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Melemah, Apindo: Indonesia yang Terparah Dibanding 5 Negara ASEAN

13 jam lalu

Kurs Rupiah Melemah, Apindo: Indonesia yang Terparah Dibanding 5 Negara ASEAN

Apindo mencatat deprisiasi nilai tukar rupiah adalah yang terparah di 5 negara ASEAN. Apa saja dampaknya bagi industri?

Baca Selengkapnya

Cerita Penangkapan Tersangka Kasus Uang Palsu Rp 22 Miliar yang Kabur ke Atap Rumah Warga Srengseng

19 jam lalu

Cerita Penangkapan Tersangka Kasus Uang Palsu Rp 22 Miliar yang Kabur ke Atap Rumah Warga Srengseng

Dua tersangka kasus uang palsu itu yang bikin rusak genting rumah warga Srengseh Sawah itu akhirnya menyerah ketika polisi lepas tembakan.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Pelemahan Rupiah Bisa Gerus Penerimaan Negara di Sektor Ekspor

20 jam lalu

Pengamat: Pelemahan Rupiah Bisa Gerus Penerimaan Negara di Sektor Ekspor

Ketidakpastian ekonomi global, termasuk kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, turut mempengaruhi pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Pergerakan Rupiah di Awal Pekan: Ditutup di Level Rp 16.394 per Dolar AS

1 hari lalu

Pergerakan Rupiah di Awal Pekan: Ditutup di Level Rp 16.394 per Dolar AS

Rupiah melemah akhir pekan lalu adalah yang terburuk karena nyaris berada di Rp 16.500 per dolar AS. Di perdagangan awal pekan menguat tipis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.394 per Dolar AS, Pasar Berharap Komitmen Prabowo

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.394 per Dolar AS, Pasar Berharap Komitmen Prabowo

Mata uang rupiah menguat tipis dalam penutupan perdagangan hari ini Senin, 24 Juni 2024. Berharap komitmen Prabowo jaga defisit fiskal.

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah, Aprisindo: Industri Berorientasi ekspor Diuntungkan

1 hari lalu

Rupiah Melemah, Aprisindo: Industri Berorientasi ekspor Diuntungkan

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar bisa menguntungkan industri yang berorientasi ekspor. Menurut Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo).

Baca Selengkapnya

Rupiah Tertekan, Sri Mulyani Beberkan Dampaknya terhadap Subsidi Listrik dan BBM

1 hari lalu

Rupiah Tertekan, Sri Mulyani Beberkan Dampaknya terhadap Subsidi Listrik dan BBM

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan melemahnya nilai tukar rupiah akan berdampak pada subsidi listrik dan BBM.

Baca Selengkapnya

Tumpukan Uang Palsu Rp 22 Miliar di Kantor Akuntan Publik Umaryadi, Izin Operasi Dicabut Menkeu November 2023

1 hari lalu

Tumpukan Uang Palsu Rp 22 Miliar di Kantor Akuntan Publik Umaryadi, Izin Operasi Dicabut Menkeu November 2023

Kantor akuntan publik milik Umaryadi sudah tidak beroperasi sebelum polisi membongkar tumpukan uang palsu Rp 22 miliar di kantor tersebut.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Sebut Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp 71 Triliun, Analis Prediksi Rupiah Melemah hingga Rp 16.510 per Dolar AS

1 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Sebut Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp 71 Triliun, Analis Prediksi Rupiah Melemah hingga Rp 16.510 per Dolar AS

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan pemerintah saat ini dan presiden terpilih menyepakati anggaran makan bergizi gratis Rp 71 triliun.

Baca Selengkapnya