Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Rabu, 15 Mei 2024 07:00 WIB

Pameran Citroen Indonesia di Yogyakarta, Selasa, 14 Mei 2024. (Tempo | Pribadi Wicaksono)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil mau tak mau menerapkan strategi tersendiri agar produknya bisa tetap bersaing.

"Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar itu jelas sangat berpengaruh, tapi kami telah melakukan pembatasan-pembatasan agar itu tak langsung berpengaruh ke harga konsumen," kata Division Head Sales & Marketing Citroen Indonesia Ferdinand Hendra di Yogyakarta Selasa 14 Mei 2024.

Hal tersebut merespons nilai tukar rupiah yang tercatat kembali melemah kemarin sebesar 19 poin atau minus 0,12 persen ke posisi Rp 16.100 per dolar AS.

Ferdinand menyebutkan, saat ini Citroen Indonesia gencar meluncurkan All New Citroen C3 Aircross SUV ke berbagai daerah Indonesia, harga mobil on the road yang dikenakan ke konsumen dibuat fixed atau tetap. Namun dengan jumlah unit yang terbatas yakni 1000 unit pertama untuk seluruh Indonesia.

Model SUV yang di wilayah DIY dibanderol mulai harga Rp 297 jutaan dan termahal Rp 302 jutaan itu, harganya ke depan akan kembali dievaluasi sesuai nilai tukar rupiah ketika 1000 unit produksi pertama telah habis terjual.

Advertising
Advertising

"Jadi setelah 1.000 unit SUV ini terjual, rencananya baru akan ada perubahan harga," ujar dia.

Ferdinand belum dapat memprediksikan kapan 1.000 unit pertama All New Citroen C3 Aircross SUV itu akan habis terjual. Saat ini pihaknya masih melanjutkan pengenalan produk itu ke berbagai kota besar di Tanah Air. Dimulai dari Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, Yogyakarta, Makasar, dan Palembang.

"Yang jelas dari SPK (surat pemesanan kendaraan) yang masuk untuk unit itu 50 persennya dari pasar nasional itu (konsumen) dari Jakarta," kata dia.

Untuk menggenjot penjualan 1.000 unit pertama C3 Aircross SUV itu, Citroen Indonesia turut memberikan promo berupa bahan bakar gratis selama satu tahun senilai Rp 10 juta bagi 500 pembeli pertama.

Irawan Nurisman, selaku General Manager Indomobil Plaza Mlati yang merupakan main dealer Citroen area Kedu-Yogyakarta menyatakan meski brand asal Perancis itu masih kurang familiar dibanding pabrikan Jepang, namun layanan aftersales atau purna jual bagi konsumen sangat terjamin di wilayahnya.

"Untuk area Kedu-Yogyakarta sendiri memiliki tiga dealer yang melayani aftersales ini di Kabupaten Sleman, Bantul, dan juga Magelang Jawa Tengah," kata dia. "Sehingga untuk servis hingga spare part konsumen bisa mendapatkannya dengan mudah."

Pilihan Editor: Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Berita terkait

Sebaran SPKLU di 75 Titik, Yogyakarta dan Jawa Tengah Target Pasar Mobil Listrik

4 jam lalu

Sebaran SPKLU di 75 Titik, Yogyakarta dan Jawa Tengah Target Pasar Mobil Listrik

Keberadaan SPKLU di sejumlah daerah dinilai kalangan produsen otomotif turut mempengaruhi sasaran target pasar mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Pertamina Monitor Pergerakan Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah, BBM Nonsubsidi Naik?

1 hari lalu

Pertamina Monitor Pergerakan Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah, BBM Nonsubsidi Naik?

PT Pertamina Patra Niaga belum mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi untuk periode Juli.

Baca Selengkapnya

Analis Prediksi Besok Rupiah Menguat di Kisaran Rp16.320 hingga Rp16.410 per Dolar AS

1 hari lalu

Analis Prediksi Besok Rupiah Menguat di Kisaran Rp16.320 hingga Rp16.410 per Dolar AS

Rupiah menguat karena dolar sedikit terpengaruh data terbaru yang menunjukkan adanya penurunan pada perekonomian Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Melampaui Asumsi Makro APBN, Ekonom: Depresiasi yang Tidak Terkendali

2 hari lalu

Kurs Rupiah Melampaui Asumsi Makro APBN, Ekonom: Depresiasi yang Tidak Terkendali

Kurs rupiah telah melampaui asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Sebut Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, PDN Belum Normal Layanan Sameday Passport di Soekarno-Hatta Tutup

4 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Sebut Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, PDN Belum Normal Layanan Sameday Passport di Soekarno-Hatta Tutup

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan awal tahun hingga saat ini, rupiah tercatat mengalami depresiasi 6,25 persen dibanding akhir 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, Asumsi APBN Rp 15 Ribu per Dolar AS

4 hari lalu

Sri Mulyani: Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, Asumsi APBN Rp 15 Ribu per Dolar AS

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan awal tahun hingga saat ini, rupiah tercatat mengalami depresiasi 6,25 persen dibanding akhir 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonom Khawatir Pelemahan Rupiah Bikin Harga BBM Bersubsidi Naik: Tekan Daya Beli Masyarakat, Bahaya untuk Konsumsi Domestik

4 hari lalu

Ekonom Khawatir Pelemahan Rupiah Bikin Harga BBM Bersubsidi Naik: Tekan Daya Beli Masyarakat, Bahaya untuk Konsumsi Domestik

Ekonom Celios menyebut pelemahan rupiah terhadap dolar AS secara berkepanjangan berpotensi menyebabkan subsidi BBM membengkak.

Baca Selengkapnya

Rupiah Sore Ini Ditutup Menguat, Analis Prediksi Besok Kembali Naik di Rentang 16.320 - Rp 16.400

6 hari lalu

Rupiah Sore Ini Ditutup Menguat, Analis Prediksi Besok Kembali Naik di Rentang 16.320 - Rp 16.400

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan pada perdagangan sore ini, Selasa, 25 Juni 2024, mata uang rupiah ditutup menguat 19 poin di level Rp 16.375 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Melemah, Apindo: Indonesia yang Terparah Dibanding 5 Negara ASEAN

6 hari lalu

Kurs Rupiah Melemah, Apindo: Indonesia yang Terparah Dibanding 5 Negara ASEAN

Apindo mencatat deprisiasi nilai tukar rupiah adalah yang terparah di 5 negara ASEAN. Apa saja dampaknya bagi industri?

Baca Selengkapnya

Pengamat: Pelemahan Rupiah Bisa Gerus Penerimaan Negara di Sektor Ekspor

7 hari lalu

Pengamat: Pelemahan Rupiah Bisa Gerus Penerimaan Negara di Sektor Ekspor

Ketidakpastian ekonomi global, termasuk kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, turut mempengaruhi pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya