Pesangon 233 Buruh Pabrik Sepatu Bata Disepakati, Tiap Orang Bakal Dapat Rp 30-60 Juta

Kamis, 9 Mei 2024 17:37 WIB

Sejumlah pekerja membuat sepatu di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat. Dok.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 233 pekerja PT Sepatu Bata Tbk atau Bata yang terkena PHK imbas penutupan pabrik di Purwakarta, Jawa Barat akan mendapatkan pesangon. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pimpinan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Cabang Purwakarta Alin Kosasih.

Kepastian pesangon akan didapatkan oleh para pekerja itu, kata Alin, didapatkan usai pertemuan antara perusahaan dan para pekerja berlangsung pada Senin hingga Rabu lalu, 8 Mei 2024.

"Kesepakatan sudah dilakukan oleh serikat pekerja dengan pihak perusahaan," kata Alin dalam pesan tertulisnya saat dikonfirmasi Tempo, Kamis, 9 Mei 2024.

Alin menjelaskan, besaran pesangon yang akan diberikan Bata kepada para mantan buruhnya akan bervariasi sesuai masa kerja dan didasarkan pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja (PMTK). Secara umum, pesangon yang akan diberikan perusahaan sekitar Rp 30-40 juta per orang.

"Tergantung masa kerja. Kalau yang 12 tahun kisaran Rp 60 juta lebih," ujarnya.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, Alin juga mengatakan bahwa pembayaran pesangon itu akan dilakukan Bata pada Senin mendatang, 13 Mei 2024. Adapun metode pembayarannya akan melalui transfer ke rekening bank masing-masing buruh.

Tak hanya uang pesangon, Alin mengungkap, perusahaan juga berjanji memberikan uang pembinaan kepada para buruh yang telah di-PHK itu. Namun, dia belum dapat memastikan besaran uang tambahan itu.

"Saya belum tanya secara rinci ke para pengurus serikat pekerja soal nominalnya," ujarnya.

Sebelumnya, pengumuman tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta ini disampaikan manajemen Bata kepada Bursa Efek Indonesia pada 2 Mei 2024. Perseroan terpaksa menutup pabrik karena permintaan terhadap jenis produk yang diproduksi di Purwakarta terus menurun.

Pihak perusahaan mengungkapkan, kerugian telah terjadi selama empat tahun sejak pandemi. Adapun laporan keuangan Bata pada 30 Desember 2023 mencatat penjualan neto sebesar Rp 609,61 miliar pada 2023 atau turun dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp 643,45 miliar.

Pada 2021, manajemen sepatu Bata sempat mengumumkan penutupan 50 toko selama pandemi. Saat ini, perusahaan bertahan di segmen retail dan tidak hanya menjual merek Bata, tetapi merek lain seperti Marie Claire, Comfit, Power Bubblegummers, North Star, B-First, dan Weinbrenner.

Pilihan Editor: Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Berita terkait

Begini Solusi Jokowi untuk Industri Tekstil yang Dibayangi PHK Massal dan Kebangkrutan

11 jam lalu

Begini Solusi Jokowi untuk Industri Tekstil yang Dibayangi PHK Massal dan Kebangkrutan

Jokowi memanggil sejumlah menteri untuk menyelesaikan masalah industri tekstil.

Baca Selengkapnya

Bos Sritex Blak-blakan soal Pendapatan Perusahaan Anjlok karena Banjir Produk Cina

13 jam lalu

Bos Sritex Blak-blakan soal Pendapatan Perusahaan Anjlok karena Banjir Produk Cina

Manajemen PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex membeberkan kondisi pendapatan perseroan sedang menurun drastis di antaranya karena banjir produk Cina.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Gelombang PHK di Industri Tekstil, Penyebab Kimia Farma Rugi Rp 1,8 Triliun

16 jam lalu

Terkini Bisnis: Gelombang PHK di Industri Tekstil, Penyebab Kimia Farma Rugi Rp 1,8 Triliun

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Rabu siang, 26 Juni 2024, dimulai dari daftar perusahaan tekstil terbesar di Indonesia di tengah gelombang PHK.

Baca Selengkapnya

Gelombang PHK Industri Tekstil, BI: Permintaan Turun, Bahan Baku Sulit, Marak Impor Ilegal..

21 jam lalu

Gelombang PHK Industri Tekstil, BI: Permintaan Turun, Bahan Baku Sulit, Marak Impor Ilegal..

Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng menyatakan PHK di industri tekstil karena pabrik kesulitan memperoleh bahan baku dan penurunan permintaan.

Baca Selengkapnya

6 Perusahaan Tekstil Besar Gulung Tikar dan 7.000 Pekerja Terdampak, Pengusaha: Industri TPT Tinggal Menghitung Hari

22 jam lalu

6 Perusahaan Tekstil Besar Gulung Tikar dan 7.000 Pekerja Terdampak, Pengusaha: Industri TPT Tinggal Menghitung Hari

API membeberkan kondisi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) secara nasional yang kini rata-rata berada di ujung tanduk.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Upaya Jokowi Menolong Industri Tekstil dari Kebangkrutan, Pontjo Sutowo Kalah Lagi dalam Sengketa Lahan Hotel Sultan

23 jam lalu

Terpopuler: Upaya Jokowi Menolong Industri Tekstil dari Kebangkrutan, Pontjo Sutowo Kalah Lagi dalam Sengketa Lahan Hotel Sultan

Presiden Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan pada Selasa, 25 Juni 2024 untuk rapat tentang industri tekstil yang ambruk.

Baca Selengkapnya

Utilitas Eksportir Udang Susut di Bawah 60 Persen: Ini Penyebabnya

1 hari lalu

Utilitas Eksportir Udang Susut di Bawah 60 Persen: Ini Penyebabnya

Ketua Umum Forum Udang Indonesia Budhi Wibowo mengatakan sudah dua tahun terakhir kondisi eksportir udang di Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Industri Tekstil Bangkrut dan Lakukan PHK Ribuan Karyawan, Ini Sebabnya

1 hari lalu

Sejumlah Industri Tekstil Bangkrut dan Lakukan PHK Ribuan Karyawan, Ini Sebabnya

Sejumlah perusahaan industri tekstil gulung tikar alias bangkrut, hingga menyebabkan ribuan karyawan kena PHK. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Pabrik Tutup dan PHK Ribuan Pekerja, Ini Daftar Perusahaan Tekstil Terbesar di Indonesia

1 hari lalu

Pabrik Tutup dan PHK Ribuan Pekerja, Ini Daftar Perusahaan Tekstil Terbesar di Indonesia

API mencatat 13.800 pekerja industri tekstil yang terdampak PHK. Simak deretan perusahaan tekstil terbesar di Indonesia berikut ini.

Baca Selengkapnya

PHK Massal Tokopedia, Pengamat: Perusahaan Bergantung pada Investor

3 hari lalu

PHK Massal Tokopedia, Pengamat: Perusahaan Bergantung pada Investor

Pengamat ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada Tadjudin Nur Effendi menganalisa terjadinya PHK di e-commerce Tokopedia.

Baca Selengkapnya